BAB 45 (Makan malam?)

1.3K 73 0
                                    

"Wajahmu akan selalu terpasang seperti foto yang tertempel di hatiku, aku yakin, tidak akan ada yang berhasil melepas foto wajahmu itu"

-Maura Veyra Marista-

~ ~ ~

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya sebelum membaca yaa :)

~ ~ ~

Happy Reading...

Beberapa bulan berlalu, perbincangan anak kampus tentang Maura dan Willy yang sempat mereda, kini memanas lagi semenjak Willy mengajaknya makan malam hari ini. Entah siapalah pelaku yang tega membuat Maura dan Willy menjadi trending topik lagi.

Maura dan Willy memang terlihat selalu bersama setiap saat, bahkan dosen sampai ada yang menjodoh-jodohkan mereka berdua padahal dosen itu tau kalau Maura sudah memiliki pacar.

Di lubuk hatinya memang Maura hanya memanggap Willy hanya sebatas sahabat kecilnya. Tidak lebih.

Di malam ini, Maura harus berpakaian rapi untuk makan malam dengan Willy. Beberapa menit lagi, Willy akan menjemputnya.

Dan 3 menit kemudian terdengar bunyi klakson yang membuat Maura berpamitan kepada Tante Mega dan Mbak Nira. Mamanya sudah balik ke Jakarta kemarin, katanya Neva kangen sama neneknya, pengen neneknya cepat-cepat pulang.

Kini Maura dan Willy telah sampai di salah satu restaurant.

Maura sama sekali tidak ada ke-canggungan, tapi entah kenapa Willy sangatlah canggung terhadap rencana yang ia buat.

Ia menyuruh Maura duduk di kursi dan ia berbincang sedikit mengenai kuliah jurusannya, dan setelah pelayan menaruh pesanan mereka. Willy pun segera melancarkan aksinya.

"Maura"

Panggilan Willy membuat Maura menoleh.

"Kenapa?"

"Lo cantik" Willy menyingkirkan poni Maura agar tidak menutupi matanya.

"Makasih" Maura tersenyum manis, sangat manis.

Maura tidak sama sekali merasa deg-deg an atau yang lainnya.

Kini Willy menggenggam tangan Maura yang membuat Maura terkejut.

"Maura, lo mau gak jadi pacar gue"Ucapan Willy membuat Maura ingat kalau masih ada Raka dihatinya.

Mau menolak tapi tidak enak, mau nerima tapi masih punya pacar. Mau digantungin takut dia semakin jatuh cinta.

Maura menatap lamat-lamat wajah Willy.

"Willy maafin gue bukannya gue nolak tapi-"

Ucapannya terpotong oleh Willy "lo tinggal bilang ya atau tidak. Lo gak usah maksain perasaan lo Ra, kalau lo gak cinta sama gue, lo cukup bilang tidak. Kalau lo cinta sama gue, lo cukup bilang ya"

Apa ini karma? Karma diwaktu aku SD disaat aku mencintainya dan dia memiliki pacar. Dan sekarang, dia memintaku untuk jadi pacarnya sedangkan aku sudah memiliki pacar. Dan pacarnya itu sahabatnya.

"Maaf Will, bukannya gue gak mau tapi gue gak bisa karena hati gue udah milik cowok yang lagi ngejar S2 nya di Boston" Maura tersenyum, dan disitu hati Willy bagaikan kaca yang retak karena jatuh.

"Jadi Raka itu pacar lo?"

Maura menangguk.

"Kenapa lo gak bilang?"

MAURAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang