BAB 16 (Bahagia)

1.8K 72 2
                                    

"Bahagia bersama mantan dan bahagia bersama pacar kok lebih bahagia bersama mantan ya?"

-Adrian Fransly-

~ ~ ~

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya sebelum membaca yaa :)

~ ~ ~

Happy Reading...

Hari-hari Maura jalani seperti biasa tapi sepertinya tidak dengan hari ini. Tepat dua minggu lebih tiga hari setelah hari jadiannya dengan Adrian. Adrian jadi jarang mengantarnya pergi kesekolah.

Adrian juga jarang terlihat di sekolah, padahal Adrian ialah orang yang gampang dicari di berbagai sudut di kantin saat ini. Maura bertanya tentang Agnes dengan Deva, katanya Agnes sudah balik ke Jerman. Tapi kondisi sekarang sangatlah berbeda.

Berbeda jauh, biasanya Maura dan Adrian akan menghabiskan waktu berdua di kantin ini. Teman Maura jarang ke kantin, mereka lebih sering menghabiskan waktu istirahatnya di kelas.

Tapi tidak dengan hari ini, mereka mengajak Maura ke kantin. Maura mencari keadaan Adrian, disana terlihat sosok teman Adrian tapi dimana Adrian? Apa dia izin tidak masuk?

Adriana yang merasa curiga dengan temannya itu lantas bertanya "Kenapa Ra? Nyari Bang Iyan?"

"Dia gak masuk, katanya sakit"

Sakit. Jawabannya selalu sama seperti minggu lalu.

Bel tanda pulang berbunyi, Maura harus menunggu Adrian di depan gerbang. Karena ia bosan, pergilah ia ke suatu tempat. Tempat yang berada di depan parkiran.

Maura:
Bang gue di Cafe Heavles ya, males nunggu depan gerbang

Deva:
Iya, ini gue lagi rapi-rapi masukin buku

Maura melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe itu, ia melihat sekitarnya. Ramai. Akhirnya ia duduk di kursi yang sering ia tempati. Tentu kursi dekat jendela, pelayan datang menanyakan apa yang Maura pesan Maura menjawab seperti biasa, ia hanya ingin jus alpukat.

Setelah pelayan itu pergi ia memalingkan pandangannya setelah melihat seseorang masuk ke dalam cafe ini. Seseorang itu memakai baju putih polos yang dibalut jaket jins.

Maura sangat terkejut melihat semuanya. Seseorang itu adalah Adrian. Dia seharusnya kan berada di rumah karena sakit.

Lebih terkejutnya melihat seseorang yang berada di belakang Adrian. Maura melihat tangan mereka saling menggenggam satu sama lain, seseorang itu ternyata Artha.

Rasanya Maura ingin pergi dari semua ini, Maura segera merapihkan tasnya dan ia segera ke kasir untuk mengambil dan membayar jus alpukatnya yang ia minta dibungkus. Ia tidak kuat lagi. Ia membuka handphone lalu membuka chatingannya.

Maura:
Dia ada kok di Cafe Heavles

Adriana:
Siapa?

Maura:
Your abang

Adriana:
Tadi pagi itu dia bilang gak enak badan, tante sama om lagi pergi dinas ke luar daerah. Dirumah di sediain pembantu sekarang buat beresin rumah

Maura:
Masa langsung sehat? Mungkin gak sih?

Adriana:
Gak mungkin juga sih, tadi mukanya biasa saja. Gak ada nampak-nampak pucet gitu

MAURAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang