BAB 43 (--kuliah--)

1.5K 65 0
                                    

"Aku serius. Aku kangen kamu. Banget. Andai kamu ada disini"

-Maura Veyra Marista-

~ ~ ~

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya sebelum membaca yaa :)

~ ~ ~

Happy Reading...

Satu tahun kemudian...

Hari ini hari wisuda SMA Bourenia angkatan 12, angkatan Maura dan teman-temannya. Maura mendapatkan hasil nilai yang cukup bagus, sampai ia diberi beasiswa melanjutkan kuliah di salah satu negara di Eropa. Tetapi ia menolak, hatinya sudah menetap ingin kuliah di Jogja.

Pihak sekolah merasa kecewa dengan penolakan itu, ya mau bagaimana lagi, itu tidak bisa dipaksakan.

Hari ini Maura mengenakan baju wisudanya. Dihadiri dengan ribuan penonton, papa dan mamanya juga ada disitu, juga dengan Deva, Loren bersama buah hati mereka yang baru berusia delapan bulan.

Maura menaiki panggung, lalu kepala sekolah mempersembahkan topi toga, setelah itu ia mengucapkan beberapa kata.

"Terima kasih untuk mama dan papa yang selalu ngedukung aku, juga Bang Dev dan Kak Loren selamat atas kelahiran anak pertamanya. Terima kasih juga untuk orang yang berjasa dalam hidupku selain keluarga dan Tuhan. Aku tau pasti orang itu tidak datang disini" Maura tersenyum "terima kasih semuanya"

Setelah itu Maura turun dari panggung.

Setelelah acara wisuda selesai, keluarga Maura mengadakan makan-makan bersama di restaurant. Selama dimobil, Maura terus menerus meminta maaf kepada Dhea karena ia menolak kuliah di Eropa. Padahal Dhea sangat menginginkan anak satu-satunya itu untuk kuliah disana.

"Ma, maafin Maura ya, Maura udah nolak kuliah disana"

Dhea memeluk Maura "gak apa-apa Ra, terserah kamu, mama gak maksain kamu untuk kuliah disana kok. Kalau emang kamu suka kuliah di Indonesia, yaudah kuliah disini aja, lagipula biar Neva bisa ada yang jagain kalau Loren sibuk" Ucap Dhea dengan santai.

Neva adalah keponakan Maura, ya, dia anak Deva dan Loren. Terkadang Maura gemas melihat pipinya yang tembam, pernah Maura mencubitnya sampai Neva menangis, wajar saja dia menangis, umurnya saja baru delapan bulan. Dan setelah itu ia mendapat omelan dari Deva. Omelan itu tidak membuat Maura bosan untuk menyubiti pipi keponakannya itu.

Maura tersenyum membalas perkataan Dhea "iya ma"

~ ~ ~

Bunyi notifikasi terdengar, segera Maura membuka handphonennya.

Raka:
Ciee udah wisuda ya? Selamat ya, maaf aku gak bisa kesana liat kamu. Mau lanjut dimana?

Maura:
Makasih, gak apa-apa kok hehe :)

Maura:
Universitas Negeri Jogjakarta

Raka:
Udah ngikut tesnya?

Maura:
Pendaftaran buka besok kayaknya

Raka:
Good luck ya, semoga lulus dan keterima disana, aamiin

Maura:
Aamiin, gimana kuliah dan S1 kamu?

Raka:
Sebentar lagi aku wisuda, S1 tahun depan

MAURAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang