25. Help me

980 123 8
                                    

Author's pov

Harry memasuki rumah Louis dengan terburu - buru, tanpa mengetuk ia dengan cepat membuka pintunya dan menutupinya kembali.

"Itu Harry" Ujar Liam, Niall dan Louis menengok dengan raut wajah tegang "Astaga!" Ucap mereka secara bersamaan.

Harry segera duduk bergabung dengan mereka "Kumohon, bantulah aku. Kau tau, aku tak mungkin meninggalkan Carol yang sedang hamil besar seperti itu, wajar jika aku meninggalkannya karena pekerjaan, ini malah aku dipenjara." Ucap Harry dengan raut wajah takut.

"Ceritakan kronologinya!" Ucap Liam, lalu Harry menceritakan detail kejadiannya.

"Okay, jadi saat kau melakukannya kau tak melihat siapapun disana?" Harry mengangguk dengan raut wajah yang jelas terlihat sangat khawatir "Apa kau sengaja melakukannya?" Tanya Niall membuat Harry menjambak rambutnya sendiri.

"Dengar, pertama - tama aku refleks melakukan itu, kau tahu? Dia memfitnah Carol padaku, okay... Aku sempat percaya namun hanya beberapa menit, tapi aku berpikir keras, buat apa aku percaya padanya yang sudah membohongiku? Lalu kau tahu kejadian itu sangat cepat, aku tak berniat menghabisi nyawanya. Ak--aku..." Harry menghela nafasnya.

Dan Louis memberinya segelas whisky, "Tenang Harry, kami akan membantumu. Menghilangkan beberapa bukti yang sepenuhnya mengarah padamu"

Entah sudah gelas keberapa Harry menghabiskan whisky itu "Styles! Stop it! Kau sudah mabuk berat" Harry hanya berdecih "aku tak perduli, aku hanya ingin stress ku hilang beberapa saat, itu saja!"

"Tapi kau harus pulang" geram Louis "Jangan bawa aku pulang, aku tak mau Carol melihatku dengan keadaan kacau dan aku malah menceritakan semuanya." Semuanya terdiam.

"Tapi berhentilah minum," kata Liam, mengambil botol whisky dari tangan Harry, namun dengan mudahnya Harry kembali merampasnya "Aku butuh ketenangan" Gumam Harry.

***

Ini sudah jam 10 malam dan Harry belum juga pulang keapartemen membuat Carol khawatir. Pasalnya Harry berjanji pergi sebentar, tapi ini melebihi batas waktu sebentar "Astaga Styles! Berhenti membuatku cemas!" Tubuhnya mulai bergetar, ia terus menghubungi Harry, namun yang ada hanya mail box yang muncul dengan ucapan 'Hai ini Harry, aku sedang sibuk, jadi tinggalkan pesan' dan itu terjadi berulang kali.

Ia tak bisa berpikir jernih, Ia juga sudah mencoba menghubungi Liam namun Liam berkata jika Ia tak tahu dimana Harry.

"Lalu dia ada dimana? Apa dia disebuah club bersama jalang jalang sialan?" Ia terus mendumel. Air matanya mulai mengalir.

"Harry pulanglah" Ia membenamkan wajahnya dengan bantal yang ada dipangkuannya, jantungnya berdetak tak karuan, ia takut jika Harry meninggalkannya.

Nekad, ia mencari Harry didetik itu juga, dia menggunakan mobil yang Harry berikan padanya beberapa waktu lalu, air matanya terus turun.

Ia mencari kesetiap sudut kota namun tak ada, dan salah satunya mau bagaimanapun, mau tidak mau, ia harus masuk kesebuah club dengan keadaan perut yang buncit karena hamil.

"Hei Nona, wanita hamil dilarang masuk" Ucap sekuriti yang mwnjaga didepan pintu club "Aku hanya ingin mencari seseorang, menyingkirlah" Ucao Carol dengan wajah garang.

"Tetap tidak bisa Nona, didalam berbahaya,kau lebih baik pulang bersantai dengan membaca majalan langkah - langkah melahirkan" Salah satu sekuriti mengejek dan tertawa, "Fuck you!" Carol meninju wajah salah satu sekuriti itu membuat sekuriti lainnya terkejut "Kau belum tahu siapa aku, jadi jangan macam - macam kotoran babi!" 

"Nona, kau harus pergi"

"No! Aku hanya ingin mencari seseorang, kumohon" Carol memasang wajah sedihnya "begini saja, siapa orang yang akan kau cari? Semua tamu disini sudah memiliki kartu member, jadi kami akan mudah mencari datanya"

"Harry, Harry Styles"

"Kita tak perlu mencari suaminya yang kelayapan untuk napsu seorang jalan, mungkin suamimu bosan denganmu karena perutmu buncit" Sekuriti yang baru saja Carol tinju wajahnya kembali berulah, "What the actually fuck?! Jangan bicara seperti itu dihadapanku sialan! Kepalamu plontos dan itu membuatku ingin menendangnya!"

Mungkin kebanyakan wanita hamil akan lemah namun tidak dengan Carol, ingat? Carol mempunyai kemampuan karate, dan thakk kaki Carol tepat mengenai kepalanya membuat sekuriti itu terhujyung dan meringis, dua sekuriti membantunya bangun dan membawanya entah kemana dan satu sekuriti lainnya menenangkan Carol dan mengecek data Harry.

"Tahan emosimu Nona, tak baik untuk kandunganmu"

"Tak baik katamu? Hey! Aku galak dan aku bersumpah jika anakku lahir nantinya ia akan sama kejamnya denganku" bisik Carol membuat sekuriti itu menggelengkan kepalanya.

"Harry Styles, disini tercatat. Namun sayang sekali, ia terakhir kali kesini adalah 1 tahun yang lalu, ia sudah tak mendatangi club ini lagi Nona" Carol membelalakkan matanya "kau jangan bercanda"

"Aku tak membuat lelucon"

"Terus dimana dia?!" geram Carol "Nona, lebih baik kau pulang dan tunggu suamimu didalam selimut"

"Sialan!" Carol pasrah, dan masuk kedalam mobilnya, ia tak tahu kemana Harry, sudah beberapa club dan mereka mengatakan hal yang sama, Harry tidak ada.

***

"Harry, aku harus mengantarmu pulang, aku khawatir Carol akan mencarimu, ia terus menghubungiku" Ucap Liam disusul dengan anggukan Niall dan Louis "Aku tak mau sialan!" Kondisi Harry sudah sangat parah, ia menghabiskan 2 botol whisky.

"Shit! Bawa saja dia pulang" ucap Niall "Brengsek! Aku sudah membuat perjanjian dengan sikejam itu, aku tak boleh minum alkohol atau aku tak bisa memasuki vaginanya lagi" Ucapnya dengan mata yang setengah tertutup.

"Bawa dia kekamarku, awas saja jika kau muntah dikamarku!" geram Louis dan Niall dan Liam tertawa.

***

Carol tak bisa tidur nyenyak semalaman, ia benar - benar memikirkan dimana Harry. Suara bel berbunyi, ia berharap itu Harry.

Hatinya mencelos, saat yang datang ternyata bukan orang yang ditunggu,yang ada malah beberapa orang yang sebenarnya tidak mau ia temui lagi.

"Mrs. Styles, apakah Mr. Styles sudah kembali?" Raut wajahnya berubah "Just tell me, what's going on?" Gumam Carol "Why are you guys come back?" lanjutnya.

"Kami hanya melaksanakan tugas Mrs. Styles" ucap salah satu polisi tersebut "Tugas apa? Apa yang suamiku perbuat?" Nadanya sedikit meninggi, Harry bahkan tak pernah bercerita jika ia memiliki masalah.

"Mrs. Styles, kau harus tenang"

"Tenang katamu?suamiku tersangkut masalah yang aku sendiri tak tahu apa masalahnya, aku harus tenang?" Ujarnya tergelak "Suamimu membunuh seorang wanita hamil di Garder Street sekitar 5 bulan lalu, kasusnya baru terungkap saat keluarga meminta melakukan otopsi dan ada seorang saksi disana" Nafasnya tercekat, kakinya seketika lemas.

Carol menundukkan kepalaku "Ini tidak mungkin... Suamiku bukan pembunuh!" Carol mendorong polisi itu dan kembali menutup pintu apartemennya, jantungnya tak karuan, ia tak percaya akan itu. Kakinya bergetar hebatdan kemudian ia terduduk lemah dilantai.

Ia menangis dalam diam, ia bahkan melihat banyak mobil polisi didepan apartemen dari arah jendela. Ia menutup wajahnya dan kembali menutup jendela.

Ia mengelus perutnya,

Aku tak percaya jika Harry membunuh seseorang, aku... Tapi jika benar, kenapa kau tega melakukan itu semua disaat kita sedang menantikan kelahiran anak kita, Harry.

Bentar lagi ini cerita mau tamat guys!
So, prepare yourself!!
40+ votes
Next

Vomments!

Sweet Creature [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang