7. i'm scared

1.3K 154 4
                                    

Aku masih terkejut saat tiba - tiba dia ada dihadapanku, bahkan dia mengantarku pulang. Tidak, tidak dia hanya masa laluku, lagipula dulu dia jahat kepadaku. Sering membullyku, dan bodohnya dulu aku menyukainya, bisa dibilang dia cinta pertamaku.

Tapi, tidak dengan sekarang, tidak saat dia menciumku di promnight kala itu, saat dia hampir saja menelanjangi diriku dan itu membuatku murka bahkan membencinya. Aku hanya takut dia melakukan hal yang sama kepadaku, aku takut dengan dirinya yang kembali muncul dihadapanku ditambah dia telah mengetahui rumah baruku. Mengingat dia telah mengantarku tadi.

Aku bergedik ngeri saat insiden itu kembali teringat. Tapi, yang aku anehkan kenapa tiba - tiba dia ada di New York? Dia seharusnya berada di Bradfoard, UK. apa yang dia lakukan disini?

Aku menggigit bibir bawahku mencoba menetralkan hatiku, hatiku kembali berdebar saat bertemu dengannya dan saat dia berkata bahwa dia akan mengantarku pulang tiba - tiba saja pipiku memanas. Aku berharap dia tidak menyadarinya.

Lebih baik aku menghubungi Ibu, aku ingin tahu bagaimana kondisi Ayah sekarang.

"Hallo, Carol"

"bu, bagaimana kondisi Ayah?"

"syukurlah dia besok akan dioperasi bagian administrasi bilang kau telah membayarnya Carol? Terimakasih sayang."

Aku membelalakan mataku, ucapan Harry berarti tak main - main. Aku pikir dia hanya membayar setengahnya ternyata tidak. "Sama - sama bu, aku senang mendengarnya. Maaf, hari ini aku tak datang kerumah sakit. Pekerjaanku begitu banyak" kataku mencoba berbohong. "tak apa. Aku harap setelah ini ia akan segera sadar" aku tahu apa yang dilakukan Ibu sekarang. Tersenyum bahagia dan menangis terharu.

"amen, aku berharap begitu. Bu, aku mengantuk. I love you" "i love you too honey"

•••

Kubuka mataku saat suara Abby terdengar dari luar kamarku, dengan berjalan gontai aku membuka pintu kamar dengan mata yang masih setengah terpejam "Carol, astaga! Kenapa kau sangat susah dibangunkan?" katanya kesal dan aku hanya berdehem "hmmm..." kataku.

"kau tak sekolah? Sana sekolah, kau mau terlambat?" tanyaku kepadanya dan dia memutar bola matanya "sekarang weekend dan itu artinya aku libur, cepat siap - siap Carol. Aku lapar dan setelah itu kita kerumah sakit. Bukankah sekarang Ayah akan melakukan operasi?" aku membelalakkan mataku "astaga! Aku lupa Abs. Ya sudah aku siap - siap dulu" aku kembali menutup pintuku dan kembali keranjang untuk mengumpulkan rohku yang sedang berkeliaran.

"ASTAGA! CAROL! KENAPA KAU TIDUR LAGI?!" pekik Abby membuatku menggeram kesal "ya! Aku akan bangun" aku segera menuju kekamar mandi dan menyalakan shower.

Setelah beres bersiap - siap dengan rambut yang masih basah aku menuju dapur dan Abby sedang memainkan ponselnya dimeja makan "Carol, aku lapar. Tak ada makanan dikulkas" rengek Abby, aku hanya terdiam "ugh... Aku belum dapat gaji. So, baiklah aku hanya punya uang $25 bagaimana jika kita sarapan diluar?" tanyaku dan dia mengangguk antusias "baiklah! Ayo!"

Aku dan Abby berjalan beriringan keluar dari rumah namun yang aku heran sebuah mobil ferrari terparkir didepan rumahku "Siapa itu?" tanyaku pada Abby, dia hanya menggedikan bahunya tidak tahu.

Aku kembali berjalan tak memerdulikan mobil itu dan kemudian seseorang dari dalam mobil itu keluar. Mataku kembali membuka lebar, dia lagi?

"K--kau?" tanyaku dengan mengeratkan rangkulanku dipundak Abby membuatnya sedikit meringis "Hi, umph... Pasti ini Abigail?" tanyanya dan dengan itu kami berdua menggeleng "Aku Abby, bukan Abigail" koreksi Abby sarkas "oh baiklah, aku lupa" dia sedikit terkekeh.

"kemana kalian akan pergi?" tanyanya, demi apapun aku benci dirinya "tak perlu kau tahu, ok" aku memutar bola mataku "Umph... Wow! Kau masih galak, padahal aku sudah mengantarmu tadi malam" dia tersenyum miring dan sedikit menyindir.

"well, bukankah aku sudah menolaknya beberapa kali. Tapi kau memaksa jadi itu bukan salahku" cih, dasar brengsek.

"Abs, ayo." aku kembali berjalan namun Gail menghalangiku "Kalau tak keberatan aku akan mengantar kalian" tersenyum manis. Aku segera mengalihkan pandanganku kearah lain, tidak boleh lagi aku menyukainya hanya karena senyuman palsu itu.

"Tidak terimakasih, umph... Kami bisa naik bus. Bukan begitu Abs?" tanyaku memberi sebuah cubitan dipundak Abby agar tahu aba - abaku berbohong "y--ya itu benar" ahk! Adikku cukup pintar. "ohh ti--tidak apa - apa. Aku hanya ingin menolong kalian" ucapnya dan aku tertawa hambar.

"hell, kita tak butuh kau menolong kita. Karena jika kau mau menolong seharusnya kau tidak memaksa" kataku berhasil membuatnya bungkam. "okey, kalau begitu" dia kemudian masuk kedalam mobilnya dengan wajah kecewanya.

"Carol, siapa dia? Kenapa kau sangat dingin kepadanya?" tanya Abby selagi kami berjalan "hanya orang yang tadi malam mengantarku hingga rumah didepan komplek" kataku kepadanya "oh, lalu? Kalian terlihat sangat dekat" aku memutar bola mataku kesal.

"jangan bertanya lagi jika kau ingin sarapan" ancamku dan dia hanya mengumpat kasar. Aku yakin diotaknya ada seribu pertanyaan saat ini. Ponselku tiba - tiba berbunyi, hanya sebuah pesan.

From : curlyhead

Datang ke kantorku nanti sore.
Xx

Aku memutar bola mataku kesal enggan membalas pesannya.

•••

Setelah sarapan aku dan Abby langsung berangkat kerumah sakit.

"Ibu," Abby segera memeluk Ibu "setengah jam lagi operasi akan dimulai" tutur Ibu membuatku senang "Aku harap berjalan lancar" kataku, Ibu dan Abby mengangguk saja. Aku menutup mataku.

"Mrs. Chane bisakah kau tanda tangani perjanjian ini?" tanya seorang perawat menghampiri ibu "untuk apa?" kataku mendekat kearah mereka "ini sudah jadi peraturan seluruh rumah sakit, perjanjian ini hanyalah berisi tentang jika saja ada kejadian yang tidak diinginkan kalian harus terima konsekuensinya" aku bertukar pandang dengan Ibu, lalu Ibu mengangguk pasrah dan mulai menandatangi surat itu.

***

Sedari tadi aku hanya bulak balik tak karuan sambil menggigit bawah bibirku, dan sedari tadi juga ponselku bergetar, memang sialan! Aku segera mengangkatnya.

"apa?!" pekikku, karena aku tahu siapa yang akan menghubungiku "fuck ini gawat!" aku membelalakkan mataku "gawat, gawat! Jangan hubungi aku dulu, Aku sedang menunggu Ayahku yang sedang operasi" kataku kepadanya "Alexa mabuk! Ia datang dengan keadaan menangis! Dan kau harus tahu! Dad ku akan segera datang!" aku membelalakkan mataku "apa?! Kenapa bisa?! Astaga! Kekasihmu tidak waras! Dimana kau sekarang?"

"dilobby, cepatlah!"

"10 menit lagi aku kesana" kataku kepadanya "kau gila?! 5 menit! Cepat! Dari sekarang!" sambungan pun terputus, aku memutar mataku kesal dan segera meminta izin pada Ibu.

Gk ada ide jadi seadanya aja. Gw males revisi ulang xixixi

Ada rencana buat double update nih. Pada mau gak?

Vomments :))

Sweet Creature [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang