2. Still don't know my job

2K 189 11
                                    

Carol's pov

Aku masuk keruang rawat ayah dengan membawa makan malam untuk ibu dan Abby (adik perempuanku) "Kalian makanlah" ucapku seraya membukakan bungkus makanan yang aku beli tadi "kau sudah dapat pekerjaan?" tanya Ibu dan aku tersenyum lalu mengangguk "sudah bu, ibu tak perlu khawatir sekarang ibu makan yaa. Abby, ayo makan" ucapku dan mereka mengangguk, semakin hari kondisi Ayah belum ada kemajuan, ia belum sadarkan diri membuatku sedih.

"apa pekerjaanmu sekarang?" kata Ibu, aku berpikir sejenak, aku lupa! Bahkan aku belum tahu pekerjaanku apa. Sialan! Aku harus menghubunginya nanti "Carol, apa pekerjaanmu sekarang?" tanya Ibu "hah? Ak--aku... Kerja itu lho" ujarku menggaruk tengkukku "itu apa?" tanya Ibu bingung "itu... Ini anu itu lho" ujarku bingung "Carol, kau ini bicara apa?"

"ak--aku belum ditempatkan pasti dibagian apa aku bekerja, besok aku akan bekerja" ucapku, dan untungnya Ibu tidak bertanya lagi.

***

"Harry? Bisakah aku bertanya?" tanyaku lewat ponselku "apaan?" "apa pekerjaanku?" tidak ada jawaban dari sana namun aku masih terhubung dengannya "Hei!" pekikku mendekatkan mulutku ke speaker ponselku "aduh!! Kau membuat aku tuli! Baiklah kau datang saja besok kekantorku, kita bicarakan itu dikantorku yaa. Jangan bertanya lagi! Bye!" dia mematikan sambungannya membuatku kesal, tinggal bilang saja apa susahnya?

Aku segera memasukan kembali ponselku kedalam saku dan duduk disofa bersama Abby, aku semakin mengantuk. "Carol, kau lebih baik pulang bersama Abby, dan besok kalian kembali lagi" ucap Ibu dan aku maupun Abby menggeleng "ayolah, lagipula ada Ibu disini, Ayah akan aman" aku saling melirik satu sama lain bersama Abby dan Abby hanya menggedikan bahunya. "Baiklah, kita pulang" ucapku dan disusul oleh Abby.

***

Keesokannya, aku segera bangun dan mandi lalu membuat sarapan seadanya yang berada dikulkas "Pagi Carol, kau msmbuat apa?" tanya Abby yang baru bangun "hei, aku hanya membuat telur mata sapi, tak apakan?" tanyaku dan raut wajahnya terlihat sedih. Aku benci melihat dia sedih.

"Tak apa, aku akan memakannya" ucapnya lalu tersenyum walau aku tahu, dia menginginkan pancake yang biasa Ibu bikin dulu.

"maafkan aku Abby, tapi aku janji saat aku sudah dapat gaji kau bisa memilih menu apa untuk sarapan, lunch, dan dinner" ucapku dan Abby hanya tersenyum tipis. "terimakasih Carol, aku menyayangimu" dia memelukku erat dan aku membalasnya "aku juga menyayangimu"

***

Inikah kantornya? Bagaimana jika dia bohong dan memberi alamat kantor orang lain? Kan tidak lucu. Ohh! Jadi aku akan bekerja disini nantinya? Padahal tinggal bilang saja.

Aku masuk kedalam gedung kantor ini dan berjalan kearah resepsionis kantor "selamat siang" ucapnya dan aku tersenyum "Bisa saya bertemu dengan Harry? Ohh maksudku Tuan Styles" ucapku dan dia menatapku bingung.

"apa kau sudah membuat janji dengannya?" ugh, dia kepo sekali. Sungguh menyebalkan "tentu saja" aku mengangguk. "baiklah tunggu sebentar"

Aku mengangguk selagi dia menghubungi seseorang "Maaf Nona, Mr. Styles tidak mengangkatnya" ucapnya dan aku menjawab "tapi saya sudah membuat janji dengannya" ujarku kepadanya "apa benar?"

Demi apapun! Dia begitu menyebalkan, apakah setiap resepsionis perusahaan seperti ini?

"tentu saja, kau bisa tanyakan itu nanti, padanya" ujarku dengan agak ketus "baiklah, kau datang saja keruangannya di lantai 2, nanti kau cari pintu dengan tulisan 'Mr. Styles' nona" ujarnya "terimakasih" ucapku dan berlenggang masuk kedalam elevator

Dimana yaa? Ruangannya begitu banyak, aku terus mencari pintu bertuliskan Mr. Styles dan bingung tidak ketemu, karena kau tahu? Disini banyak sekali lorong, aku tidak mengerti, aku takut tersesat nanti.

"Apa yang kau cari nona?" seorang pria berambut brunnette menatapku heran "aku mencari ruangan Mr. Styles tapi tidak ketemu" ujarku tersenyum bodoh dan dia terkekeh pelan "tepat dibelakangmu" aku membelalakan mataku dan segera berbalik.

Sialan! Kenapa aku daritadi mencari tidak ada?

"uh... Oh.. Uhh... Terimakasih" ucapku malu "Haha... Namaku Liam Payne" dia menjulurkan tangannya kearahku "Carol, Carol Chane" ucapku tersenyum "baiklah, aku akan kembali bekerja" katanya tersenyum lebar "i--iya, selamat bekerja" ujarku dia hanya menjentikkan ibu jarinya kepadaku.

Aku segera mengetuk pintunya, namun tidak ada orang yang membukakan, hingga kebeberapa kali pintu diketuk namun tidak ada yang membukakan. Dengan sedikit kesal dan memang sedikit lancang, aku segera membuka pintunya dan melihat - lihat mencari keberadaanya.

Mataku terbelalak dan mulutku membentuk O sempurna "ASTAGA!" Aku segera menutup mataku dan segera menutup kembali pintunya. Mataku yang suci sudah terkontaminasi. Aku terus mengucek mataku, ini adegan terpanas yang baru kali ini aku lihat langsung. Bahkan mereka sama sama hampir naked ya Tuhan maafkan aku, aku tak sengaja melihatnya.

Aku tak ingin menceritakan lebih detail, yang jelas itu menjijikan membuatku ingin muntah. Tiba - tiba pintu terbuka dan keluarlah seorang wanita dengan pakaiannya yang sudah lengkap namun rambutnya masih sedikit berantakan.

"masuk" ucap Harry dan aku mengangguk, kancing kemejanya belum sepenuhnya ia kancing dan rambutnya masih berantakan, aku bergidik jijik mengingat yang tadi "Lain kali kau ketuk dulu" ujarnya ketus dan menyisir rambutnya dengan jari jari tangannya "aku sudah ketuk beberapa kali, dan kau tidak keluar juga" belaku.

Dia terdiam dan menaruh telapak tangannya didagunya "Heh! Kenapa malah diam?" ujarku kepadanya "Kau tak seharusnya melihat itu tadi" katanya datar "aku tak sengaja, lagipula siapa mau melihat itu,.? Sangat menjijikkan" kataku lalu memutar bola mataku "kau belum mencobanya" dia menyeringai dan aku bergidik jijik.

"jadi apa pekerjaanku?" tanyaku kepadanya dan dia terlihat berpikir "sebenarnya kau tak akan bekerja disini, karena aku tau kau berpikir seperti itu" katanya dan aku hanya memasang wajah bingung.

"jadi?"

Vomments!!

Di chapter - chapter awal masih short chapter ya. Gue sengaja. Tapi nanti pas udah mau sampe persoalan gue bakal bikin long chapter. Atau mungkin gue bakal bikin di awalan juga?

10+ votes, next chapter ayee
Jangan lupa kasih comments yaa, yang mau kasih ide juga silahkan gue bakal apresiasi itu

Sweet Creature [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang