"Tuhan, kekasihku sedang sakit. Kekasihku sedang sekarat. Jika untuk kesembuhannya Kau menginginkan jiwaku, maka aku rela jiwaku ini terlepas dari ragaku."
Rexford Mackenzie
******
.
.
.
(....)Litzi turun dari dalam taksi. Setelah membayar, ia pun mendekat ke tepi jembatan. Gadis itu menatap langit yang hitam, hujan tidak terlalu deras. Meski petir sesekali masih menggelegar. Gadis itu mengedarkan pandangannya, jalan tampak sepi, itu kondisi yang dia harapkan. Daerah pinggiran kota itu memang sepi, apalagi disaat hujan. Litzi menatap pagar pembatas sisi jembatan itu, sejenak ia melamun. Litzi menarik nafas sebelum ia menaiki pagar itu, ia menghembuskan nafasnya saat berhasil berdiri di atasnya. Litzi menatap ke bawah. Sebenarnya dia takut ketinggian, tapi rasa takut itu terhempas saat mengingat tujuannya.
Oh tidak, apa yang kan dia lakukan? Gadis itu berdiri di atas pembatas jembatan. Jembatan yang di bawahnya terdapat rel kereta. Jarak jembatan dengan relnya cukup tinggi.
Datangkan kereta padaku, dengan kelajuan yang tinggi. Terjangkan tubuhku, sehingga jiwaku menari-nari diatas langit. Litzi membatin.
Suara kereta mengalihkan perhatiannya. Melihat kereta yang mendekat di bawahnya, ia tersenyum lebar. Entah apa yang terjadi dengannya. Dia terlihat senang dan tak sabar untuk segera lompat. Ya, gadis bodoh itu berniat untuk bunuh diri. Ia mengambil tindakan itu ketika dirasa penantian kematiannya selama ini sia-sia. Litzi akan melompat saat kereta semakin dekat, ia berpikir ia kan cepat mati karena itu. Kereta diujung sana semakin mendekat.. dekat dan dekat. Litzi mendongak dan berteriak senang.
"Ayah, Ibu, Anna!!!! Tunggu aku! Aku kan datang!!!" pekiknya dengan tertawa.
(......)
💜 Maaf, isi chapter telah dihapus.
Selengkapnya bisa dibaca di aplikasi
DREAME/INNOVEL 💜*****
Santos
Dr. Nacho Costa Manuela
Katie Jonathan
.
.
.👉 Please, give me vote and comment 👈
PuspitaRatnawati
30.November.2017
(21:02)
*_ _NEXT TO PART 22_ _*
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRTY BABY [Rexford Mackenzie]
Romance#5 in Romance 05/01/2018 Ketika kau berhadapan dengannya, dia adalah ujian terberat. Aroma tubuh, suara, seutas senyum dan gerakan lembutnya mampu meluluhkanmu. Berada di dekatnya, kau seperti terhipnotis. Namun dibalik kelembutannya, ada sosok...