Ch.47 - Putri Madeline

2.6K 120 15
                                    

"MEDICAL FIESTA 2017"

Kiki melihat spanduk besar yang terpampang didepan Fakultas Kedokteran. Hari ini dia mesti kekampus untuk mengumpulkan laporan. Dari arah kanannya muncul seorang junior.

Dengan senyuman lebar "Bang Ki, tengkyu ya"

Kiki bingung, dia tak melakukan apa-apa mengapa junior kurus ini mengucapkan terimakasih padanya.

"Itu media udah pada dateng bang, rame lagi. Yang si Rais minta bantuan Bang Ki Minggu lalu, untuk ngontak media" Setelah itu dia langsung pergi, bergabung dengan panitia yang lain.

"Lah, gue aja kagak sempet ngontak tuh media" Kiki ngomong sendirian.

🔹🔹🔹

Diparkiran FK-

Dari mobil Lamborghini, turun seorang cewek mengenakan baju berwarna pink fanta dan celana Jogger bermotif monokrom, dilengan kirinya ada tas branded warna kuning lemon, untuk sepatu dia memakai high heels merah, tak ketinggalan sunglasses yang sengaja dia lepaskan saat kerumunan awak media menghampirinya.

Salah satu dari mereka menyodorkan mic dan langsung bertanya "Mbak bisa wawancara bentar?"

Kuli tinta lainnya tak mau kalah:  "Mbak apa benar dalam waktu dekat 'Mami' Anda akan menikah?"

Dia hanya mengibas rambutnya sambil tersenyum.

"Bentar mbak, kita butuh klarifikasi. Jadi apa benar kedatangan Anda kesini (kampus) untuk menemui saudara anda?" Ujar cowok yang berambut agak gondrong.

"Maaf sebelumnya, aku sedang buru-buru" sambil meninggalkan para pencari berita.

Dengan penuh percaya diri, dia berjalan menuju Fakultas Kedokteran. Semua mahasiswa memperhatikannya, apalagi dengan pakaian yang kontras dan berlebihan untuk dipake ke kampus.

"Eh dia anak diva terkenal itu bukan?" Bisik seorang mahasiswi pada temannya.

"Iya itu dia, pasti bentar lagi jadi viral deh" cuap lainnya.

"Ih...norak abiz" tertawa cekikikan.

"Ngapain dia kesini?" Mereka pada penasaran.

Dengan cuek dan kepercayaan tingkat tinggi, dia tetap berjalan. Karena dia sudah biasa menghadapi orang-orang seperti mereka.

⏺⏺⏺

Kiki turun dari gedung B, juniornya tadi kembali menemuinya.

"Bang Ki, gawaaaaat!!!" Ucapnya buru-buru.

"Apaan??"

Nafasnya tak beraturan, karena sejak tadi mencari keberadaan Kiki.

"Kita mau opening-"

"Jadi?"

"Drummernya nggak bisa-"

Aku Bukan Dokter [SELESAI]Where stories live. Discover now