Aku Bukan Dokter [SELESAI]

Ch.41 - CCTV

Kerjaan mereka selama koas memang bolak-balik poli-rawat inap-UGD, mungkin langkah mereka perhari sudah lebih dari 10.000 langkah. Termasuk Kiki yang buru-buru menuju rawat inap lantai 4. Tak sengaja dia menabrak seorang perawat.

"Maaf mbak" sambil menunduk.

"Aduh dek koas... kalo jalan itu liat-liat" ucap sang perawat.

"Iya mbak" Ucap Kiki dan bersiap akan melangkah pergi.

"Bentar, kamu yang di poli saraf ya?" Sambil menahan tawa.

"Iya mbak, kenapa mbak?" Tanya Kiki penuh tanda tanya.

"Pantesan mereka (perawat) pada ceritain kamu, itu lho!" Nunjuk rambut kribo Kiki.

"Lebih baik kamu rapiin, ini Rumah Sakit taraf internasional beda sama RS.Sejahtera, nggak hanya pegawainya yang rapi, mahasiswa koas juga!" Bilangnya lagi. 

Kiki hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan perawat tadi pergi sambil tertawa.

🔹🔹🔹

Kiki menunjukkan ekspresi wajah masemnya pada Fathan. Membuat Fathan ingin bertanya.

"Lo ngapain sih?" Melirik Kiki yang mengaduk-aduk rambutnya.

"Tuh perawat pada gosipin gue, gegara ni rambut" dengan meremas rambutnya sendiri.

"Apa gue bilang, potong dikit kek rambut Lo, kita lagi koas bro, bukan di kampus!" Tanpa melihat Kiki, karena berkutat dengan laptop didepannya.

Dengan memukul meja "Gue nggak mau!"

"Besok gue mau ke barbershop, Lo ikut nggak?" Ajak Fathan yang tetap fokus menatap layar laptop.

Kiki lalu tersenyum lebar, "Tapi kalo Lo yang bayarin, gue mau lah!"

Fathan menolehkan wajah manisnya dan dua detik kemudian merubah mimik wajahnya "Dasar Lo, pingin gratisan mulu!"

"Ha...ha...ha..." Dia tertawa terbahak-bahak.

🔸🔸🔸

Pada Hari Minggu, Ello melatih anak-anak SMP, tapi ada yang beda dengan dirinya sekarang. Dia menjadi gampang marah dan mudah kesal, padahal kesalahan yang dilakukan anak-anak tidaklah terlalu besar.

"Bang Ello kok gitu ya ama kita-kita?" Tanya anak cewek yang berbadan tinggi.

"Iyah, cepet kepancing marahnya" Jawab remaja laki-laki yang memegang handphone.

"Gara-gara Lo sih Sep, pake telat 30menit" Ucap Bino.

"Lah kok gue? Biasanya kalo izin telat boleh kok sama bang Ello, ya nggak?" pembelaan Asep.

"Apa Bang Ello lagi marahan ya ama Kakak itu?" Tanya si cewek yang berambut sebahu.

"Mungkin" jawab salah satu dari mereka.

Yang lainnya mengangguk setuju.

Setelah mempraktikkan beberapa pukulan karate (zuki), Ello memanggil mereka semua untuk berkumpul.

🔹🔹🔹

"Ssst... wa" bisik Quimby.

"Apa?" Tanyanya pelan.

Quimby mendekat ketelinga Awa, dengan serius dia berbisik:

"Quimby udah selidiki cowok kribo yang ngasih hadiah ke Awa"

"Trus?" Sambil berjalan di lorong IMC.

"Kayaknya benar dia deh orangnya Wa" Mengeluarkan catatan kecil yang dia miliki.

Awa memberhentikan langkahnya.

"Maksud Lo?" Tanya Awa yang tak kalah serius.

"Quimby minta tolong sama mas-mas yang jagain CCTV untuk ngecek poli THT, Quimby liat ada cowok yang mirip dia, pokoknya yakin deh si kribo itu suka ama Awa!" Sambil menyenggol Awa.

Awa tak menyangka, Quimby berbuat terlalu jauh sampe-sampe ngecek CCTV segala.

Sesaat kemudian, Awa berkata "Ok, kalo gitu gue percaya ama Lo!" Mereka lanjut berjalan.

Tiba-tiba Quimby bertanya "Awa kenal Fathan dari mana?"

Awa terperanjat, dia hampir lupa kalo sahabat baiknya jatuh hati pada si manis Fathan.

"Oh... Fathan? Dia temen TK gue, gue juga baru tau" ucapnya.

"Fathan waktu TK gimana sih Wa?" Quimby makin bersemangat mencongkel informasi dari Awa.

"Biasa aja sih" Awa tak mau bicara banyak.

Quimby mengoceh "Kemarin dia nanyain Awa, truz Quimby bilang Awa di kampus"

Pantesan dia kemaren pake nelpon gue segala di motor, gumam Awa.

Awa balik bertanya "Nanyain gue? Lo bilang apa aja?"

"Tentang keluarga Awa" Memang Quimby sangat jujur.

Awa menepuk pelan punggung Quimby, "Lo ngapain ngomong bokap nyokap gue, by?"

"Maaf Wa, nggak sengaja" dengan wajah memelas kasih.

Awa mendengus kesal, "huft..."

⏺⏺⏺

Guys gimana menurut kalian???

Vote dan Komen yah 😘😘😘

Penampakan Kiki setelah potong rambut, pilih yang mana ya ?

Komen dah sepuasnya .... 😂😅🤣