Ch.22 - Andai lo tau ...

3.3K 173 13
                                    

Di dinding berwarna krem itu kini bersandar seorang cowok berambut acak-acakan, sepatu boots yang melekat dikakinya terasa berat dibawa melangkah, sweater yang dia kenakan sama lusuhnya dengan raut wajahnya.

"Ki, gue salut sama Lo!" Fathan sengaja menyenggol lengan sang calon dokter syaraf.

"Menghibur gue?" Tanyanya.

"Harus gue akui, Lo emang cerdas Ki"

"Masak Lo baru tau kalo gue cerdas, telat lo!" Ujar Kiki.

"Cara Lo hadapin masalah, maksud gue. Lo masih tetep bisa kontrol emosi Lo di depan pejabat kampus tadi".

"Yaelah, rejeki kan udah ada yang ngatur, ngapain juga gue takut ama tu Rektor. Kalo rejeki gue, beasiswa itu nggak bakal lari. Kalo pun nama keren gue "KIKI PUTRA ATMAJA" tetep di blacklist, beasiswa diluar sana kan banyak".

"Widiiiih, respect!" Fathan mengacungkan dua jempolnya.

"Thanks, gue lagi nggak punya receh."

"Duit biru juga boleh" goda Fathan.

"Jadi tu perusahaan merajuk Ki?"

"Iya gara-gara kita demo, makanya sampe sekarang belom di resmiin tu gedung".

"Moga namanya diganti" ucap Fathan mantap.

"Amin" balas Kiki.

🔹🔹🔹

"Neng ini foto copyannya, semua jadi 5.500". Lalu dia kembali ke mesin fotocopy dibelakangnya.

"OH MY GOD, DIA FOLLOW GUEEE!" Teriak Quimby tanpa mengacuhkan mas-mas yang foto copy.

Seorang cowok yang berada diluar tempat foto copy merasa tidak asing dengan suara gadis itu.

"By, Lo sehat?" Tanyanya.

"He ... he ... he ... ada Ello" Quimby lekas sembunyikan handphone.

"Gimana kabar bokap Lo, kasusnya udah clear kan?"

"Alhamdulillah Dady nggak bersalah, kemaren itu jadi saksi aja kok"

"Baguslah" jawab Rafello.

Quimby mengeluarkan dompetnya, saat resleting dompet itu terbuka, terselip liontin yang dipungut Quimby pekan lalu. Ello melirik perhiasan cantik nan mahal itu.

"Mmm ... rasanya liontin itu pernah gue liat" Ello ngetes cewek manja dihadapannya.

"Mati gue, Quimby goblok banget sih Lo, ngeliatin liontin itu ke Ello" bisikan Quimby.

"He ... he ... he ..." Quimby nyengir manja.

"Sebenarnya Quimby mau ngasih ke Ello, tapi belum sempat" pembelaannya.

"Sini balikin!" Ello membuka telapak tangannya.

Sebelum dikembalikan, Quimby mengajukan pertanyaan:

"Kok Ello buang sih, kan masih bagus?"

"Ello berantem ya ama Lucy?"

"Liontinnya mau dikasih ke Awa? JANGAN!" Quimby menggeleng, bibirnya mengatup erat.

Seketika Ello terdiam.

Kemudian dia mengambil liontin mercusuar dari genggaman Quimby dan berniat menemui cewek jutek, Awa. Dia ingin meyakinkan dirinya bahwa Awa tak melihat pertemuan dia dengan Lucy.

Ranti dan Awa sedang mengetik di gazebo dekat taman fakultas. Sambil membahas rencana penelitian untuk skripsi mereka. Ello pun datang, lantas duduk di samping Awa.

"Wa Lo ikut demo Minggu lalu?"

Awa bungkam, seolah tak ada orang disampingnya.

"Wa?" Sapa Ello lagi.

"Dia lagi badmood, biasa tugas numpuk!" Ujar Ranti yang sok tau seraya memperbaiki poni selamat datangnya.

"Wa?" Ello pantang mundur.

"Apaan sih Lo, ganggu aja. Kalo gue ikut mang napa, masalah buat lo?" Awa balik bertanya.

"Wa cewek itu harus lembut dan ..."

Ello baru mulai menasehatinya, tapi mimik wajah Awa langsung terlihat mengerikan. Kedua tangannya mengepal erat, giginya menggeretak, dengan lantang dia berucap:

"GUE BUKAN LUCY! paham lo?" Awa berdiri lalu pergi.

Ello tak bisa berbuat apa-apa. Berarti Awa juga tau dia bertemu dengan Lucy saat demo.

"Lo kan tau kalo dia lagi badmood, ngapain masih ganggu" kini giliran Ranti meninggalkan cowok bertangan kecil itu.

Awa melangkah cepat sambil berujar dalam hati:

Andai lo tau betapa kecewanya gue saat tante bilang: Lo itu saudara gue. Pupus sudah semua harapan gue!

⏹⏹⏹

[Cuap-cuap Author]

*Gubrak gue denger pengakuan Awa 😂

Cewek memang bisa sembunyikan cinta, tapi lain hal dengan cemburu 😣

Iya nggak sih? 😅

Kuy ngopi cantik dulu biar mood nya Baek lagiii

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kuy ngopi cantik dulu biar mood nya Baek lagiii...

Aku Bukan Dokter [SELESAI]Where stories live. Discover now