[ #16 di Quote 5 Februari 2022 ]
"Baca juga karya baru aku Le Ciel Blue (Langit Biru) dari kisah nyata tentang kehidupan SMA seseorang yang asik parah"
_________________
Gue benci dengan semua hal yang berbau kedokteran, dunia medis dan apapun itu...
Usai shalat di mushala IMC, Awa dan Quimby duduk selonjoran bersandar pada dinding. Mereka kecapean selesai menjadi asisten dokter spesialis di poliklinik.
"Adem banget kalo udah dimushala" ucap Quimby.
"Iya nih, enakan duduk kayak gini" Awa kemudian meneguk air mineral.
Setelah itu, Quimby berucap "Kan bener, Momyslalu aja khawatir, Wa"
"Gimana nggak khawatir, nyokap Lo sendiri! Coba ntar kalo Lo punya anak" Bentak Awa.
"Kayak Awa udah punya anak aja" jawab Quimby.
"Lo kan juga calon Momy" perkataan Awa menyentak dihati Quimby.
"Tapi calon Dadynya nggak ada, He..he...he..." Quimby hanya tertawa.
Awa menatap handphone Quimby, dia ingin mencari info penting.
"By, gue boleh pinjem handphoneLo?"
Quimby langsung ngoceh "Awa mau bluetooth in foto kita di taman tadi? Nipindahin aja!"
Awa mengangguk dan segera log in Instagram Quimby.
"Mana ya, siapa sih nama lengkapnya?" Tanya Awa dalam hati.
Kemudian, "ketemu, ini dia! Siapa sih dia sebenarnya?" Awa sedang menelusuri akun Fathan.
"Oh... dia anak Kota ini juga" Dia reflek mengangguk.
Setelah melihat orang-orang yang di follownya, Quimby berhenti pada satu nama.
"Nur-laili Ku-ma-la Na-su-tion???" Awa mengeja nama tersebut. Lalu segera dia cek akunnya.
"Ini wali kelas TK gue, Ibu Laili. Bener tuh... tahi lalat di pipinya." Awa mencermati wanita yang sudah berumur lebih setengah abad itu.
Awa heran, mengapa Fathan memfollow akun beliau. Apa mereka saling kenal? Atau ada hubungan keluarga?
"Gue makin penasaran, Siapa sih Fathan itu sebenarnya? Apa dia kenal gue? Kok kemaren dia khawatir banget ama gue? Apa gue yang kegeeran ya?" Awa ngomong sendiri.
Sedangkan Quimby tidur-tiduran di sudut Mushala, sebelum jadwal shift kedua dimulai.
"Guemesti tanya dia nih!" Awa log out dari akun Quimby.
⏺⏺⏺
Seorang cowok tengah masuk dalam sebuah kamar apartemen mewah. Dia letakkan sepatunya dirak-rak yang disana berjejer koleksi sepatu, mulai dari monk starp, sneakers, Loafer shoes, wingtip boot, chukka shoes, cap toe boot dan berbagai macam jenis sepatu lainnya. Dia tarok tas dikursi, dimeja terpampang foto seorang anak bersama kedua orangtuanya di atas mercusuar, tersenyum bahagia.
Handphone disaku celananya berdering.
"Ello, balas kek chat gue!" Baru nelpon langsung marah-marah.
"Belum, tadi pasien rame. Mang ada apa?" Sambil membuka kulkas.
"Aduh... Gimana ya cara guengomongnya, mulai darimanaaa???" Maman malah bingung.
"Ngomong apa? Lo kesambet dimana sih?" Nggak biasanya Maman seperti ini.
"Ok, gini aja... Mmm... Pertama, pertama, Lo mesti tarik nafas dalam-dalam, pastikan posisi Lo sedang duduk dengan rileks, trus Lo cek Instagramnya Lucy"
Mendengar nama Lucy disebut, tiba-tiba Ello terdiam, dia tak jadi meneguk air yang sudah berada dekat dimulutnya.
"Ello" panggil Maman.
"Elloooo..." Panggilnya lagi.
Kemudian terputus.
Dia khawatir hal yang dibayangkannya terjadi pada Lucy. Jika dugaannya benar, dia telah siap. Perlahan Ello melihat akun cewek anggun itu. Terlihat postingan dikiri atas dengan ribuan like beserta ratusan komentar: ucapan selamat dan doa'.
Ello barusan melihat foto seorang cowok sedang menyematkan cincin dijari Lucy.
🔹🔹🔹
Puk...puk..puk... yang sabar ya Rafello 😭 Author nggak kebayang, kalo itu benar-benar kejadian dihidupku
#malah curhat 😅
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.