Missing You 4(First Kiss)

3.7K 227 10
                                    

Ketiga anak Taeyeon terkejut bukan main ketika mendengar penjelasan seksama dari Ayahnya. Ketiga nya sempat menangis karna mengira Miyoung adalah Ibu kandung mereka tetapi kini mereka mengerti seorang wanita yg berada di hadapan nya sekarang ini bukanlah Tiffany melainkan kembaran nya.

" Miyoung akan tinggal disini bersama kalian " Taeyeon tersenyum memandang ketiganya. Ketiga nya lalu bersorak gembira meskipun dia bukan ibu kandung nya namun mereka akan menganggap Miyoung sebagai ibu kandung mereka karna hanya melihat Miyoung rasa rindu mereka pada Tiffany bisa sedikit terobati.

" Benarkah Daddy? " tanya William

Dan Taeyeon pun mengangguk menjawab pertanyaan William. Miyoung tak henti hentinya tertawa melihat tingkah konyol mereka,karna saking senangnya bahkan Celine dan William hampir saja terjatuh karna melompat kegirangan.

" Sudah senangnya? Sekarang kalian istirahatlah dulu,Daddy harus kembali ke kantor ada urusan yg harus daddy selesaikan "

" Daddy jangan pulang terlalu malam araa? " pinta putri bungsu Taeyeon itu. Wendy meminta Taeyeon pulang lebih awal karna Wendy type orang yg takut tidur sendirian biasanya Taeyeonlah yg akan menemaninya tidur.

" Araso sayang. Miyoung tolong jaga anak anak ku aku harus pergi sekarang " Taeyeon mengelus rambut Wendy dan melangkah pergi namun tangan nya di tahan oleh Miyoung menyebabkan Taeyeon menatap Miyoung untuk beberapa saat.

" Dasi mu berantakan Taeyeon " Miyoung membenarkan dasi kerja Taeyeon yg memang agak miring. Melihat hal itu membuat Taeyeon tesenyum tipis dan melangkahkan kakinya menuju mobil.

" Kalian istirahatlah,apa kalian tidak lelah humm? " Miyoung mendekati ketiganya yg sedang asik memainkan ponselnya.

" Araso sekarang kita akan istirahat " William beranjak dari sofanya mengambil tasnya diikuti oleh Celine dan Wendy. Miyoung menatap punggung ketiganya yg beranjak pergi Miyoung menghela nafasnya,meskipun ketiga anak Taeyeon menerimanya dengan baik tetapi ia takut jika nantinya mereka tak merestui pernikahan dirinya dengan Taeyeon karna mereka bertiga belum sepenuhnya bisa melepas kepergian Tiffany.

" Wendy ah ada apa? Kenapa berbalik lagi hehmm? " Miyoung menatap aneh Wendy karna wendy awalnya sudah menaiki anak tangga namun ia turun dan menatap Miyoung.

" Bolehkah Wendy memanggil kau Mommy? " Wendy menatap Miyoung dengan mata yg berkaca kaca. Sosoknya benar benar mirip Tiffany.

" Tentu boleh " Miyoung memeluk Wendy,ia tahu jika Wendy sangat merindukan Ibunya ia tak masalah jika ketiga anak Taeyeon mencintai dirinya hanya karna wajah nya mirip Tiffany.

" Gumawo Mommy " Wendy melepas pelukan nya ia menatap lekat wajah Miyoung.

Miyoung tak tega melihat penderitaan ketiga anak Taeyeon yg begitu merindukan sosok Ibu. Miyoung tak masalah jika mereka menganggap dirinya sebagai Tiffany asalkan itu yt bisa membuat ketiganya bahagia maka Miyoung akan melakukan nya meskipun hatinya sakit karna ketiganya tidak mencintai dirinya sebagai Miyoung Hwang melainkan sebagai Tiffany Hwang.

" Masuklah ke dalam Wendy Kim " Miyoung mengusap lembut pipi Wendy. Hal yg dilakukan Miyoung kembali mengingatkan Wendy pada kebiasaan Ibunya yg suka mengusap lembut pipinya.

" Ah me Mommy. Saranghae " Wendy mengecup sekilas pipi Miyoung lalu pergi ke kamarnya.

Saranghae ? Kata itu mengambarkan perasaan seseorang untuk orang yg disayang. Ketika Wendy mengucapkan hal itu ada perasaan sakit yg amat mendalam di hatinya. Ia tak tau harus sampai kapan ia hidup dengan berpura pura dan bersikap seperti kembaran nya.

" Tiffany Hwang sampai kapanpun kau akan tetap dicintai oleh mereka,bantu aku untuk mendidik mereka agar mereka bisa mencintai ku juga sebagai Miyoung Hwang " gumam Miyoung kini menatap frame foto milik Tiffany yg terpasang di ruang tamu.

***

Taeyeon telah sampai dikediaman nya ini sudah pukul 9 malam badan nya terasa pegal sekali. Taeyeon melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumah nya tak ada siapa disini mungkin semuanya sudah tidur pikir Taeyeon.

" Tae kamu sudah pulang? " Miyoung muncul di belakang Taeyeon yg sedang menuangkan air ke dalam gelasnya.

" Ohh Miyoung kau belum tidur ? " tanya Taeyeon.

" Aku menunggu mu pulang. Siapa tau kau perlu sesuatu,apa kau lapar Tae ? " Miyoung bisa melihat raut kelelahan di wajah Taeyeon.

" Tidak,apa anak anak ku sudah tidur ? " Taeyeon memastikan jika ketiga anaknya sudah tidur dengan lelap karna mereka harus pergi ke sekolah esok harinya.

" Sudah Tae ah aku baru saja datang dari kamarnya,dia menunggu mu sedari tadi "

" Dia memang penakut,kau tau? Dia hobby menonton film horor tetapi dia tidak berani tidur sendirian apalagi pergi ke kamar mandi. Hufft anak itu benar benar merepotkan ku " Taeyeon melonggarkan dasinya dan membuka kancing kemeja atasnya.

Miyoung yg mendengar penuturan Taeyeon tertawa lebar karna ia mengingat kejadian tadi dimana Wendy menangis karna Miyoung meninggalkan nya sendirian di kamar tidurnya. Taeyeon memandangi wajah Miyoung yg tertawa dan menampilkan eyes smile nya,benar benar cantik dan eyes smile nya sangat mirip dengan Tiffany.

" Miyoung ah ? " Taeyeon memajukan badan nya dan mendekat pada Miyoung. Hal yg dilakukan oleh Taeyeon otomatis membuat Miyoung melangkah mundur hingga ia terpojokan di sudut dapur.

" Tae ? Kau kenapa? " Miyoung merasa sedikit takut karna Taeyeon tersenyum dan benar benar mirip dengan psikopat.

Taeyeon memiringkan kepalanya dan bibirnya menyentuh bibir milik Miyoung. Tentu saja Taeyeon sadar dengan apa yg sudah dilakukan nya entah kenapa ia ingin sekali mencium bibir Miyoung setelah ia melihat eyes smile milik Miyoung..

Chuu...

Taeyeon menempelkan bibirnya,Miyoung membulatkan matanya ia ingin menarik kepalanya namun tangan kanan Taeyeon menahan kepala Miyoung. Miyoung tidak merespon apa yg dilakukan oleh mantan suami Tiffany ini. Miyoung hanya bisa memejamkan matanya dan tanpa sadar kedua tangan nya mengalung di leher milik Taeyeon.

" Jangan pernah canggung pada ku. Karna sebentar lagi kau akan menjadi Istri ku " Taeyeon mengusap sudut bibir Miyoung dengan Ibu jarinya.

" MWO??!! "

Taeny One Shoot Collection Where stories live. Discover now