MENGEJAR MIRA...

1.9K 29 3
                                    

MENGEJAR MIRA…

Antonius terus saja memandangi jam bundar di dinding. Sementara langit sudah mulai gelap… Dan tak sedikitpun makanan yang Hega berikan padanya, disentuhnya… Ia hanya ingin mencicipi masakan Mira… Matanya terus memandangi jam bundar di dinding kamarnya… Ia masih merebah di atas kasurnya yang terasa begitu dingin… Diraihnya bantal kepala yang biasa ditiduri Mira. Ia masih bisa mencium bau rambut Mira di situ… Antonius memejamkan matanya… membayangkan Mira ada di situ… menjahilinya… Mira selalu berisik… selalu mengganggu Antonius yang sedang kelelahan…

            “Kamu di mana, ma…”, bisiknya lirih. “Aku nyesel, ma… aku khilaf… aku kangen sama kamu… kamu yang aku cintai… aku kangen sama anak-anak…” Antonius terus berceloteh sendirian… “Kemana aku harus cari kamu? Kamu di mana? Sama siapa?”

Beberapa menit kemudian, Antonius mondar-mandir di depan telepon… sebentar-sebentar, ia memeriksa telepon genggamnya atau berusaha menghubungi Mira. Tapi telepon genggam Mira selalu mailbox.

Inikah yang kamu rasa’in selama ini?, Antonius membatin. Menunggu aku sampai menggila seperti ini?

Antonius mulai menapaki anak-anak tangga menuju ruang kreasi Mira. Laptop Mira tampak mulai berdebu. Antonius mengambil lap kering dan mulai membersihkan beberapa perabotan dan furniture di situ. Lalu ia menemukan sebuah kotak sepatu bekas, di dalam lemari meja kerja kreasi Mira. Berisi setumpukan surat. Surat-surat Mira untuknya.

Antonius mulai mendaratkan bokongnya di kursi putar berwarna biru yang biasa diduduki Mira. Sejenak ia membayangkan rasanya menjadi Mira, duduk di situ. Ia mulai mengambil lembar demi lembar dan membaca beberapa surat yang pernah disisipkan Mira entah di agendanya, terkadang di tas laptopnya,,, bahkan kadang-kadang terselip di dashboard mobilnya… Mira juga pernah menyisipkannya di dompetnya…

            Dear, sayang…

Hari ini kamu ultah yang ke-28. Aku mau buatin kamu makanan spesial. Tapi minyak tanah kita abis, sayang. Tapi aku ngerti keadaan kita sedang terbelit hutang. Aku berharap kamu juga mau ngerti kalo aku cuma bisa beli'in kamu indomie spesial pake telor. Tenang, indomienya gak ngutang, kok. Aku jual hardisk bekas aku. Aku dapet empat puluh ribu, sayang… kita punya stok sepuluh indomie!!! Dan aku beli’in kamu softdrink. Udah lama kamu pengen minum minuman dingin. Dan aku beli es batu!!! Jadi kamu bisa puas minum yang dingin-dingin. Kalo hari ini kamu kerja, S.P.K. nya blon banyak… jangan nyerah, ya… kamu pasti sukses…

 

            Dear, sayang…

Aku sedih banget liat suratku tergeletak begitu aja tanpa kamu baca.

 

            Dear, sayang…

Surprise!!! Aku tulis ini supaya kamu semangat!!! Hutang-hutang pasti lunas di tahun ini! Percaya, pa!!! Inget aja impian kita kalo kamu mulai patah semangat… kamu harus berjuang…

 

            Dear, sayang…

Aku bingung… kenapa kesibukan kamu semakin menggila… kamu juga suka lupa ngabarin aku… cape tauk,,, di buat nunggu tanpa kabar… aku kan khawatir…

 

            Dear, sayang…

Ma kasih, ya… buat kadonya… yang aku mau cuma kamu. Kamu harus bergegas pulang demi aku dan anak-anak, ya…

NURANIWhere stories live. Discover now