ANTONIUS SUDAH BERUBAH...

1.9K 31 0
                                    

ANTONIUS SUDAH BERUBAH…

            Hega terhenyak oleh semua penuturannya sendiri. Ia tahu, tak ada jalan lagi selain benar-benar menjauhkan diri dari Antonius… Ia masih menatap rembulan di langit… Terdiam… hening… lalu air mata mulai bermunculan menggenangi pelupuk matanya… lalu menetes ke pipinya… semakin banyak… semakin deras… tapi tak sedikitpun suara isakan atau erangan keluar dari mulutnya… Mulutnya mengatup dengan rapat. Seperti hatinya yang mengeras. Mengeras untuk hal yang dipilihnya berdasarkan hati nuraninya… ia mungkin tak sempurna… Tapi hatinya masih tahu bagaimana mencintai… dan ia tahu… ia harus melepaskan cintanya itu… yang terbaik bagi semuanya…

            Antonius mulai mondar-mandir resah. Ia tak jadi mencari makan malam di luar. Akhirnya ia menyerah,,, menyambangi rumah mertuanya… Tapi Mira tak ada di situ… sejak kemarin malam atau pun pagi ini!

Antonius mencoba menghubungi telepon genggam Mira berkali-kali… tapi telepon genggam Mira mati. Antonius mengingat bagaimana Mira berkali-kali memintanya membelikan baterai yang baru untuk telepon genggamnya. Baterai telepon genggam Mira memang sudah bocor. Tapi sekian lama, Antonius selalu terlupa… Dan sekarang, ia memakan “batu”nya sendiri… Ia sulit menghubungi Mira…

Mira gak pernah pergi kemana pun selain rumah mamanya… dia gak pernah berani kalo gak aku temenin… apa jangan-jangan dia punya selingkuhan?, Antonius membatin. Pikirannya berkecamuk. Selama ini aku sibuk kerja dan gak menyadari… kalo dia punya selingkuhan?

Antonius membanting handle telepon di meja berpelitur kuning dengan gemas… Ia pun melangkah cepat ke ruang kreasi Mira… Membuka laptop Mira… Membuka pesan-pesan di facebooknya… mencari-cari sesuatu yang mencurigakan… Ternyata isi pesan-pesan itu hanya seputar penawaran-penawaran Mira… dari kerajinan-kerajinan yang dibuatnya… ada beberapa sapaan “Hi” dari laki-laki asing yang hanya di jawab singkat oleh Mira. “Hi… I’m sorry,,, I’m busy… could I catch u later?” Lalu tak ada komunikasi yang berlanjut lagi…

Kemana kamu, ma?, Antonius membatin lagi. Kini keadaan berbalik. Saat Antonius ingin menemukan Mira… Mira tak jelas keberadaannya ada di mana… Antonius termenung sendiri… bertanya-tanya,,, seperti inikah yang dirasakan Mira setiap kali Antonius tidak pulang atau pulang terlalu larut malam tanpa kabar? Khawatir? Curiga? Perasaan yang bercampur aduk dan begitu melelahkan?

Terdengar suara pagar berdecit… Mira muncul dengan langkah tergopoh-gopoh…

            “Ma!” Antonius langsung berhambur ke depan dan memanggil.

            “Papa!!!” Mata Mira langsung berbinar-binar. Ia langsung saja berlari memeluk Antonius. Melompat ke pinggang Antonius seperti biasanya… Dan mengecupi Antonius sejadi-jadinya… “Ya, ampuuuun… aku khawatir banget ma kamu!!!”

            “Turun, ma…” Antonius berusaha mengendurkan jepitan kaki Mira yang melingkar kuat di pinggangnya. “Turun, ma!” Antonius setengah membentak. Membuat Mira memandangnya dengan nanar. “Kok,,, kamu,,, pulang-pulang, galak?”

            “Kamu dari mana?!”, tanya Antonius. “Sama siapa, kamu?!”

            “Loh… kamu kan SMS aku, minta jemput…” Mira hampir menangis saat menjawab Antonius.

            “Gak usah bo’ong!!! Aku gak pernah SMS kamu!!!”

            “Oh… kamu gak inget kirim SMS ke aku? Saking maboknya, tuh???”

            “Maksud kamu apa?!!! Aku tuh…” Antonius berpikir sejenak… ia harusnya memikirkan alasan yang tepat untuk diberikannya pada Mira sejak awal ia tiba di rumah. Dan Antonius tak terpikir apapun selain,,, “Aku nganter Victor ke rumahnya dulu!!! Dia tuh lagi stress berat!!! Dan mabok berat!!! Setelah itu,,, dia gak mo di tinggal, lagi!!!” Antonius mulai “laju” dengan kebohongannya.

NURANIWhere stories live. Discover now