30

789 15 0
                                    

Lo fikir dengan cara membohongi perasaan lo sendiri, lo akan bahagia? Nggak, lo akan terluka. -Dion

Coba deh lebih peka lagi. Siapa tau doi ngasih kode. -Isel

-------

Setelah jam istirahat berbunyi. Seli memilih pergi ke perpustakaan untuk tidur. Semalaman dirinya tidak bisa tidur dengan nyenyak hingga kantung matanya yang menghitam nampak begitu jelas.

Ini semua gara-gara Raka!!

Seli tidak tahu apa kesalahannya yang bisa membuat Raka marah. Apa karna ulahnya bercanda waktu itu? Ah masa Raka marah karna itu sih? Entahlah semua membingungkan.

Pertama Raka dan sekarang ditambah Isel yang marah kepadanya. Hanya gara-gara dia tidak sengaja menginjak sepatu Isel.

Kini Seli sudah menjejakkan kakinya kedalam perpustakaan dan langsung menuju sisi paling belakang perpustakaan supaya dia lebih leluasa untuk tidur.

Seli melipat kedua tangannya dimeja dan menaruh kepalanya dilipatan tangannya itu. Tak lama, ia mulai memejamkan matanya, bertepatan dengan itu seseorang melangkah mendekat menyimpan sebotol air mineral dan sebungkus roti yang ia bawa dimeja samping Seli. Sebelum pergi orang itu berbisik.

"Tidur yang nyenyak ya tapi jangan sampe keblabasan" lalu orang itu pergi.

Saat itu Seli belum benar-benar terlelap dan dia bisa mendengar bisikan orang itu.

***

Sekarang Raka, Dion dan Isel sedang berkumpul di kantin dengan ditemani segelas cappucino cincau buatan mang Ehu dan sepiring batagor buatan mang Uhe.

Memang nama mereka sangat mirip, seperti anak kembar. Tapi percayalah, mereka tidak mempunyai ikatan kekeluargaan satu sama lain. Jangan pernah kalian berpikir jika mereka adalah anak kembar karna kenyataannya mereka tidak kembar.

Karna mang Ehu berkepala botak dan mang Uhe berambut gondrong. Jadi jangan sampai berpikir macam-macam lagi. Eh apa hubungannya yah?

"Eh, gimana? Lo udah nyimpen tuh makanan?" tanya Isel.

Raka mengangguk, membuat Isel menghembuskan nafas lega, "Gue khawatir gila, daritadi dia gak fokus dan gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba bilang sendiri mau tidur diperpus." cerocos Isel.

"Eh, tapi dia kenapa bisa gitu sih?" tanya Dion sambil menyeruput cappucino cincaunya.

"Gara-gara Raka" ucap Isel membuat Dion menautkan alisnya.

"Hah? Raka? Kok bisa? Kenapa? Lo ngelakuin apaan Ka sama dia? Wah parah lo Ka, anak orang tuh" tanya Dion beruntun.

"Heh, sarab nanya satu-satu elah" Isel menjitak kepala Dion.

"Tau gak sih? Lo udah pake tanda tanya banyak banget, bosen gue dengernya" dengus Raka membuat Dion cengengesan.

"Gue kan ngedukung hubungan Rasel" ucap Dion menyeruput cappucino cincaunya lagi.

"Rasel apaantuh?" tanya Isel sambil menyuapkan batagornya ke dalam mulut.

"Singkatan dari Raka and Seli" ucap Dion.

"Gaya lo" ucap Isel sambil tertawa.

"Apaan sih? Gue gak suka ya sama dia" elak Raka sambil memutar matanya. Pura-pura jengkel.

Dion menggeplak kepala belakang Raka pelan, "Lo masih ngelak gue geplak pake jurus seribu bayangannya naruto dibantu sama kekuatan sihirnya Harry Potter, lo mau?" Raka hanya mengendikkan bahunya.

"Iya, nanti gue juga minta doraemon buat ngelempar lo ke pulau tak berpenghuni" ucap Isel.

"Apaan sih kagak lucu" ucap Raka.

"Gak usah pura-pura bego, lo fikir dengan cara membohongi perasaan lo sendiri, lo bakal bahagia? Nggak, lo bakal terluka" ucap Dion menatap Raka yang tidak balik menatapnya.

Raka mengalihkan pandangannya ke arah Dion "Lo fikir lo tahu apa yang sebenernya gue rasa? Nggak, lo cuma menebak-nebak tanpa tahu pasti apa yang gue rasain" ucap Raka tajam.

"Gak ada orang yang 100% bener nebak isi hati orang, jadi jangan sok tahu" lanjut Raka menatap Dion sengit.

"Gimana lo mau tau isi hati doi, kalo lo aja gak terbuka sama kita. Siapa tau kita bisa bantu kan?" ucap Isel menimpali.

"Dia aja gak pernah peka sama kode gue, gimana gue bisa percaya kalo dia juga punya perasaan yang sama kayak gue?" ucap Raka lirih.

"Coba deh lebih peka lagi, siapa tau doi ngasih kode" saran Isel.

"Udahlah, gue capek. Gue ngajak kalian ke sini tuh buat ngomongin plan yang udah gue bikin buat ulang tahunnya si Seli" ucap Raka.

"Okay, apa rencana lo?" tanya Dion.

***

"Oppaaa...."

"Aah... Jung kook... Suga... Ilopyuu"

"Sarangheo Oppaa..."

"Biasku..."

"Kapan dateng ke rumah bawa rombongan?"

"Nanti bawa dedek ke korea yah bang. Dedek pengen ketemu calon mertua.. He..he" pekik Seli pada ponselnya yang menampilkan MV DNA-BTS. Tidak peduli dengan pengunjung taman kota ini yang melihatnya aneh.

"Fangirl banget si lo!!" ucap Devan sembari mendelik. Karna sudah setengah jam kupingnya panas mendengar pekikan gadis cerewet disebelahnya ini yang memanggil-manggil cowok yang menurut gadis itu ganteng, padahalkan lebih ganteng dirinya daripada cowok yang hanya bisa dimiliki saat mimpi itu.

Gue yang nyata malah dianggurin, kan sialan!! Batin Devan.

Mana gak modal!! Minta hotspot gak cuma-cuma, baru setengah jam saja gadis itu sudah menghabiskan paket datanya hingga 500mb!! Bayangkan, 500mb bisa dia pakai untuk moba AOV bersama teman-temannya!! Daripada harus terbuang sia-sia untuk mendownload dan streaming video-video unfaedah seperti gadis yang ada disebelahnya ini.

"Bawel banget si lo!!" ucap Seli merasa terganggu.

"Ya abisnya, lo ngabisin kuota gue sampe setengah giga begini. Padahal kuota segitu bisa gue pake moba sama temen-temen gue" gerutu Devan.

"Abisnya, kuota gue abis dan gue belum sempet nonton MV DNA"

"Untung gue baik" dengus Devan yang dibalas cengiran tak bersalah dari Seli.

-----

Holla!!
Maapkan author yang jarang update ini. Maapkan juga kalo banyak typo dan cerita yang makin abal ini. Makasih yang udah sempet-sempetnya baca cerita abal ini.

Luv

Itu Kamu (Complited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang