7

1.4K 35 2
                                    

Begitu mudah memgharapkanmu
Tapi kenapa sulit mendapatkan mu?

👇👇👇

Malam ini Seli tidak bisa tidur dengan benar dia terus berguling kesana kesini untuk mencari tempat yang nyaman. Dia sudah mati-matian memejamkan matanya tapi apa hasilnya? Nihil.

Jadilah dia sekarang membuka laptop dan menonton drama korea kesukaannnya.

"Huh, udah tengah malem gak kerasa banget dah" ucap Seli saat melihat jam dinding di kamarnya

"Hoamm" Seli menutup mulutnya karna menguap dan tak sadar dia sudah masuk ke dunia mimpinya.

▪◾▪

Pagi ini Seli sudah siap dengan baju seragamnya dan tidak lupa memakai dasi. Yeah..sekarang hari senin jadi Seli harus mengikuti upacara bendera .

"Sayang...ada teman kamu nih" panggil ibunya dari bawah agak sedikit keras.

"Iya mah bentar" balas Seli sedikit keras. Pasti itu Raka, batin Seli.

Setelah memakai sepatunya ia langsung pergi ke bawah.

"Selamat pagi bu...selamat pagi yah...selamat pagi semua" ucap Seli melantunkan lagu anak kecil yang sering dia nyanyikan di pagi hari.

Raka yang sudah bergabung ke meja makan hanya bengong dan detik selanjutnya dia tertawa.

"Seli Natha Negoro anak ayah yang jelek, kenapa hobi 'anehmu' itu tidak hilang-hilang nak? Ayah malu nak kamu tuh udah dewasa" ucap Rendi ~ ayah Seli sambil mengenggeleng sok frustasi.

"Iya Sel, kapan sih kamu berhenti dengan hobi 'anehmu' itu" ucap Sandra ~ ibu Seli yang ikut-ikutan sok frustasi.

"Iya sih Sel kamu kapan berhenti? Kakak malu Sel kakak malu!" ucap Arven sambil memasang muka sok frustasi sama seperti Rendi dan Sandra.

"Terus aja pojokin aku" ucap Seli sambil mencebikkan mulutnya.

"Emang Seli suka gitu ya om? Tan? Ven?" tanya Raka sambil tersenyum meledek ke arah Seli.

"Iya malah setiap hari suka gini" ucap Rendi, Sandra dan Arven kompak dan Seli makin memajukan bibirnya.

"Udah ah, bu aku berangkat dulu sama Raka" ucap seli ingin berpamitan.

"Eh gak di anterin Arven?" tanya Rendi.

"Nggak yah" jawab Seli sekenanya.

"Yaudah kalau gitu aku sama Raka berangkat dulu yah" ucap Seli berpamitan pada Rendi dan Sandra Raka juga ikut berpamitan.

"Tan om kita berangkat yah" pamit Raka pada kedua orang tua Seli.

"Iya hati-hati" ucap Sandra pada Seli dan Raka yang sekarang sudah keluar dari rumah.

▪◾▪

Setelah sampai di parkiran sekolah, Seli sudah tidak peduli lagi dengan tatapan tak suka itu. Toh, dia sudah biasa dengan tatapan itu.

"Yo Sel ke kelas" ajak Raka dan diangguki oleh Seli.

Itu Kamu (Complited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang