11

1K 26 0
                                    

Cukup biarkan cinta ini tumbuh dalam hening

Entah Tuhan berkehendak apa,
Ikuti saja

Mungkin itu adalah yang terbaik untuk perasaan ini

👇👇👇

Saat Raka pertama kali membuka matanya dia tahu betul sekarang dia berada dimana. Tempat yang selalu dia kunjungi setiap harinya. Bukan karna ini tempat favoritnya tapi karna ini tempat yang 'terpaksa' dia kunjungi setiap harinya. Rumah sakit.

"Mah" ucap Raka pelan.

"Iya ada apa nak?" tanya Rani.

"Kenapa aku ada di sini?" tanya Raka.

"Kemaren saat kamu sampai di rumah, kamu tiba-tiba pingsan dan tadaaa... Kamu ada di sini" ucap Rani datar.

"Kalau kamu masih suka bolos cek up, kamu bakalan Home schooling" ancam Rani.

"Lah jangan dong mah" ucap Raka.

"Mangkanya jangan sampai kamu bolos cek up lagi" ingat Rani.

"Iya mah" ucap Raka pasrah.

"Kamu hari ini gak usah masuk sekolah" ucap Rani.

"Kenapa mah? Aku kan mau ngejar materi" ucap Raka.

"Gak ada protes" cetus Rani final.

"Yaudah mamah mau beli bubur dulu di bawah" ucap Rani sambil melangkah keluar.

Dan sekarang Raka merasa sangat-sangat gabut. Jadi dia membuka hpnya dan menchat Dion, walau dia tau sekarang pasti Pak Idris sedang mengajar.

Raka Fauzan W : P.

Dion Prakasa : Iot.

Dion membalas chatnya? Inikan sedang jam pelajaran pak Idris kenapa Dion bisa membalas chatnya. Pikirnya bingung.

Raka Fauzan W : Lo kok bisa bls cht gue si? Sekarang lagi mapel Pak Idris kan?

Dion Prakasa : Masih jaman belajar?😏

Raka Fauzan W : Gaya lo mblo😂

Raka Fauzan W : Serius gue. Lo gak belajar?

Dion Prakasa : Botak kinclongnya lagi pergi umroh.

Raka Fauzan W : Hamlilah tuh guru dah insyaf😊

Dion Prakasa : Kata lo, tuh guru pulang-pulang bisa gondrong gak?

Raka Fauzan W : Mana bisa? Diakan motong rambut sampe akarnya😂

Itu Kamu (Complited)Where stories live. Discover now