5

1.6K 43 2
                                    

Rasa ini tumbuh begitu saja saat pertemuan pertama kita
Entah karna apa, Akupun tak tau
Yang aku tau, Rasaku ini untukmu.

-Raka Fauzan W

👇👇👇

"Hahaha..." Dion tertawa dengan lantang dan membuat Arven menutup kupingnya dengan bantal.

"Sumpah ngakak anjir, pas terakhirnya" tawa Dion makin lantang.

"Udah diem kayak orang gila lo ah" ucap Arven memukul bahu Dion.

Bukannya berhenti, tawa Dion malah menggelegar dan sekarang dia sedang memukul-mukul lantai sambil geleng-geleng kepala (kayak trio macan si Dion yah😂)

Arven yang sudah kesal dengan kelakuan Dion yang tidak ada henti-hentinya tertawa, langsung saja dia mengambil kaus kaki yang belum di cucinya di keranjang baju, lalu menyumpalkannya ke mulut Dion yang sedang tertawa dan seketika keaadan berputar, Dion yang mengomel dan Arven yang terbahak.

"Asem lo, masukin kaus kaki bau lo ke mulut gue" ucap Dion sambil mengusap mulutnya.

"Abisnya lo sih, gak ada henti-hentinya ketawa kenceng banget, nanti kalo tetangga denger terus mereka nganggep ada yang kesurupan di rumah ini gimana?, siapa yang repot coba? Gue sama Seli yang bakal repot buat ngejelasinnya" ucap Arven panjang lebar.

"Gak gitu juga kali caranya" ucap Dion yang sekarang sedang pergi ke kamar mandi untuk kumur-kumur.

"Abisnya gue ngomong baik-baik tawa lo nambah kenceng" ucap Arven saat Dion sudah keluar dari kamar mandi.

"Ah tai lo, rasanya sama baunya gak ilang-ilang nih di mulut gue" ucap Dion sambil mengusap mulutnya dengan sapu tangan.

"Rasain tuh kaus kaki bau" ucap Arven sambil tertawa ngakak.

"Bangke" ucap Dion kesal.

▪ ◾ ▪

Raka sedaritadi hanya diam di anak tangga yang menghadap ke ruang tamu sambil memperhatikan Seli dari sana. Dia sedang memikirkan kata-kata apa yang akan disampaikannya nanti pafa Seli.

Setelah sudah memikirkan kata-kata yang tepat dia langsung menghampiri Seli yang sedang menonton tv.

"Sel" panggil Raka sambil mengambil tempat duduk di sebelah Seli.

"Paan" tanya Seli tanpa menoleh.

"Lo kenapa?" tanya Raka.

"Gue lagi sebel sama kak Arven" ucap Seli yang sekarang sudah menghadap Raka.

"Sebel kenapa?"

"Masa dia bilang gue anak layangan" ucap Seli sambil memukul bantal sofa.

"Hahaha..." Raka hanya tertawa renyah. Raka tidak tahu tawanya itu bisa membuat Seli Natha Negoro jedag-jedug.

"Kok lo ketawa sih?!" ucap Seli yang masih menata jantungnya yang sedang jedag-jedug.

"Jadi lo marah cuma karna itu?" ucap Raka yang sudah meredakan tawanya.

Itu Kamu (Complited)Where stories live. Discover now