Jangan tatap aku seperti itu
Aku butuh kamu
Bukan tatapanmu
👇👇👇
"Dia itu...." ucapan Seli terpotong oleh suara bel masuk.
"Yo masuk" ajak Seli beranjak berdiri.
Raka menghela nafas lalu mengangguk mereka pun berjalan ke kelas.
▪◾▪
Di lain tempat.
"Apa yang bakal lo lakuin kalau misalnya lo gagal dan gak bisa dapetin dia lagi?" tanya orang pertama.
Orang yang ditanya tersenyum miring "gak mungkin gagal karna gue bakal ngelakuin apapun buat dapetin dia lagi. Mau busuk atau gak" ucapnya laki-laki itu.
"Setelah apa yang lo lakuin ke dia dulu Di?!!" tanya orang ke dua sewot.
"Selow man" ucap orang ke tiga yang bernama Bagas.
"Iya si, lo santai aja kali broo" ucap orang pertama yang bernama Aril.
"O...ok" ucap orang kedua yang bernama Samuel.
"Lo semua bisa diem!!!" ucap laki-laki tadi pada mereka.
"Gue punya rencana buat dapetin dia lagi" ucap laki-laki itu sambil tersenyum miring.
"Rencana apaan?" tanya Bagas.
"Iya Di, rencananya apaan?" tanya Aril.
"Pertama yang bakal gue lakuin adalah pindah ke sekolah itu" ucap laki-laki itu.
"Tapi gimana caranya lo bisa pindah ke situ?" tanya Samuel.
"Iya si, secara lo kan anak badung yang suka keluar masuk ruang BK. Mana mau ntu sekolah nerima lo" ucap Aril menimpali.
"Tenang aja, ketua yayasan di sekolah itu tante gue" ucap laki-laki itu santai.
"Jadi kita pisah dong sama lo" ucap Bagas dengan nada sok sedih.
"Iya..kita gak ada temen bolos lagi dong?" tambah Aril sok dramatis.
"Gak ada lagi dong orang rusuh pas clubbing" ucap Samuel ikut-ikutan.
"Ck..lebay lo semua" ucap laki-laki itu sambil mendecak.
"Tenang aja. Lo semua bakal ikut gue pindah" tambah ketua itu.
"Horee... Kita gak bakalan pisah sama Dias" ucap mereka bertiga kompak sambil memeluk Dias.
"Kapan kita pindah?" tanya Bagas.
"3 hari lagi buat ngurus keperluan kita pindah" ucap Dias.
"Semuanya di urus sama asisten gue" tambahnya.
"Btw, buat Nathaku sayang, welcome to come back" ucap Dias tersenyum miring.
YOU ARE READING
Itu Kamu (Complited)
Teen FictionJika saja mengungkapkan perasaan itu segampang membalikkan tangan. Pasti dirinya akan melakukan itu. Tapi, kenyataannya tak segampang itu. Dirinya harus menghadapi berbagai macam cobaan, termasuk melihatnya pergi. Dan kini Seli menyesal.
