Fourty - A Day With TaeTae

15K 1.1K 103
                                    

Seharian ini, mata Lisa hanya menatap kosong televisi di hadapannya tanpa mau benar-benar meresapi sinetron yang sedang dilihatnya.

"Boy, aku sayang sama kamu," ucap seorang gadis yang diketahui bernama Reva itu.

"Reva, aku juga sayang kamu tapi aku harus mati," aku Boy.

"Ke--kenapa kamu harus mati?" Tanya Reva.

"Karena kalau aku gak mati, ini sinteron gak akan habis-habis," jawab Boy.

"BIARKAN! BIAR AJA SINETRON ANAK JALANAN SEKOLAH DI LANGIT GAK SELESAI! Yang penting aku bisa sama kamu."

"Enggak bisa, Reva. Motorku sudah harus digadaikan karena kebutuhan rumah tanggaku yang sangat banyak dan aku tidak bisa membayarnya."

"Kamu punya istri?!" Pekik Reva dan dibalas anggukan oleh Boy.

"Kamu jahat, Maz! Aku pikir kamu masih jomblo!"

"Maaf, tapi--"

Reva pun berlari ke jurang dan lompat.

"Revaaaaa!" Pekik Boy yang lalu ikut terjun ke jurang.

Tamat.

"Hiks."

Percayalah, itu bukan Lisa yang menangis. Tapi--

"Taehyung?! Sejak kapan lo di sin?!" Tanya Lisa yang tiba-tiba menemukan Taehyung sedang mengusap air matanya.

Taehyung seketika nyengir bak kuda.

"Mau ngapain ke sini?"

"Mau ngajak lo ja--"

"--Huwaaaa! Kok Revanya meninggal sih?!"

Jawaban Taehyung terpotong karena pekikan dari seorang wanita paruh baya yang entah sejak kapan berada di sebelah Taehyung. Itu adalah Bi Sri, pembantu Lisa.

"Bi, Bibi kenapa?" Tanya Lisa.

"Iniloh, Non, kok kembarannya Bibi malah meninggal sih?!" Jawab Bi Sri seolah mengadu pada majikan mudanya.

Lisa mengerutkan kening. "Kembaran?"

"Ituloh, Non, Reva itu kembarannya Bibi."

"Huwek!" Seru Taehyung tiba-tiba.

"TAEHYUNG, LO HAMIL?!"

"EH, SAYA PANGGILIN AMBULAN YA? ATAU DUKUN BERANAK?!"

***

Di sinilah Taehyung dan Lisa sekarang. Sebuah taman yang berada agak jauh dari kota. Setelah selesainya kejadian dimana Taehyung hampir 'hamil', cowok itu mengajak Lisa ke taman ini. Berdua.

"Tae, kenapa kita ke sini?"

"Gue mau ngajakin lo keluar, biar gak sumpek di rumah terus."

Mereka berdua berjalan menyurusi taman hingga sebuah danau di tengah taman menghentikan mini tour mereka.

"Lis, duduk sini gue mau ke toilet bentar."

Lisa mengangguk kemudian duduk di sebuah bangku taman yang berhadapan langsung dengan danau. Mata Lisa menyusuri setiap jengkal taman ini. Membuat ingatannya kembali pada Jungkook.

Mungkin bukan taman ini, tetapi Jungkook pernah membuatnya marah, sedih, senang, dan kecewa secara bergantian di sebuah taman. Dan kini, satu-persatu ingatan itu kembali ke benak Lisa.

Lisa menunduk ketika air mata hendak lolos dari matanya, namun dengan segera ia hapus.

"Tutt tuttt."

Lisa sedikit kaget ketika secone ice cream disodorkan dari belakang diikuti seruan Taehyung yang mengikuti suara kereta api.

Lisa tersenyum. "Tae, lo ngapain dah?"

Taehyung segera melompat dan duduk di sebelah Lisa. "Kok tuan putri sedih lagi? Jangan sedih, dong, nanti es krimnya meleleh loh," ucap Taehyung dengan gaya memelas.

Lisa meloloskan gelak tawa yang keluar dari bibirnya akibat drama yang barusaja diciptakan Taehyung. "Tae, lo govlok banget sih jadi cowok!" Hinanya dengan nada bercanda.

Taehyung tersenyum ketika melihat Lisa yang akhirnya berhasil ia buat tertawa. "Gak pa-pa kalau gue govlok, yang penting elunya seneng kayak gini. Ketawa terus, ya, Lis? Gue bakalan ikut seneng kalau lo juga seneng."

Tawa Lisa mereda, tergantikan oleh seulas senyum yang tercetak sangat tulus. Senyuman tulus yang akhir-akhir ini menghhilang, senyuman yang jarang Taehyung dapatkan.

Taehyung mengacak-acak rambut oren Lisa membuat si empunya melotot. "TAE! KOK LO ACAK-ACAKIN RAMBUT GUE SIH?!"

Taehyung tertawa kemudian mengambil dua cone ice cream yang tadi ia anggurkan begitu saja. "Nih, tuan putri, bukan cuma kalau tuan putri sedih es krimnya meleleh. Tapi kalah gak dimakan, es krimnya meleleh juga, loh."

Lisa mengambil satu cone es krim dari tangan kanan Taehyung. "Makasih, Pangerannya tuan putri."

"Everything for you, Princess," balas Taehyung sambil mencolek dagu Lisa.

***

"Tae, kita mau kemana lagi?" Tanya Lisa saat mobil Taehyung tidak pergi ke jalan dimana rumahnya berada.

"Udahlah, entar lo tau sendiri kok."

Dan jawaban dari pertanyaan Lisa ia dapat ketika mobil Taehyung berhenti di depan sebuah--

"PANTAI?!" pekik Lisa girang.

"Iya. Lo butuh refreshing setelah semua masalah yang dateng ke elo, Lis."

Keduanya turun dengan bergandengan tangan membuat beberapa mata tertuju ke mereka. Ada yang menatap iri, senang, dan tatapan lain yang tidak bisa diartikan.

Taehyung mendengus ketika beberapa lelaki seumurannya menatap Lisa dengan tatapan terkagum-kagum. Padahal, gadis itu tidak memakai make up yang berlebihan. Hanya bedak dan lipbalm.

Taehyung merangkul Lisa membuat gadis bermarga Manoban itu kaget. "Tae--"

"--Ssshh, biar mereka tau kalau lo itu punya gue."

Sejak kapan kita pacaran? -LM.

"Tae, gue mau ke sana dulu!"

Taehyung mengangguk kemudian Lisa berlari ke bibir pantai dan memainkan air. Sudah lama ia rindu pantai, dan rasa rindunya terbayarkan saat ini.

"Lis," panggil Tae membuat gadis itu menoleh. Di belakangnya, Taehyung sedang berdiri dengan memegang dua layang-layang di tangan kanan dan kirinya.

"Main layang-layang yuk!"

"Ayo!"

Dan setelah itu, keduanya bermain layang-layang hingga sore datang. Dilanjutkan dengan makan bakso berdua lalu melihat matahari tenggelam yang sangat indah.

"Thanks for today, Tae!"

"I'm happy for you, Lis."














Jangan lupa vote Bangtan sama Blackpink di MAMA, guys:)

Pastikan Bangtan sama Blackpink menang!

Relationship | LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang