Twenty - Dibantuin Lisa

20.6K 1.8K 82
                                    

Lisa menyeka keringat yang turun membasahi dahi putihnya. Di sore ini dia harus jalan ke rumah sendirian setelah bubaran sekolah.

Ini semua salah Jisoo. Teman Lisa itu bilang bahwa dirinya akan pulang bersama Lisa. Dan saat Lisa ditawari pulang bersama Taehyung, Lisa menolak. Namun pada akhirnya Jisoo pulang bersama anak kelas lain--yang Lisa tidak tahu namanya dan Taehyung sudah pulang duluan.

"Sialan emang emak Jisoo! Tau gini mending gue pulang bareng Mphi atau yang laen!" Dumel Lisa sambil terus menyeka keringat yang turun karena tidak terbiasa berjalan jauh.

Lisa memicingkan matanya ketika sebuah pemandangan tak asing tersaji di depan matanya. Di sana ada sebuah mobil yang kini sangat ingin Lisa naiki bersama empunya. Tapi yang lebih menarik adalah, mobil itu sedang didorong oleh seseorang. Seseorang yang Lisa rindukan.

Di sisi lain Jungkook sedang susah payah mendorong mobilnya yang barusaja kehabisan bensin. Ini semua karena Jimin yang tadi malam meminjam mobilnya yang keren ini untuk pergi bersama Rosé. Tapi sialnya, Jimin tidak mengisi bensin mobil Jungkook.

Jungkook terdiam sejenak ketika merasa dorongan mobilnya sudah tidak seberat tadi. Tidak terlalu ringan tapi menjadi lumayan ringan. Jungkook menoleh dan mendapati seorang gadis dengan rambut oren sedang susah payah mendorong mobilnya. Lisa.

"Ngapain kamu?" Tanya Jungkook dingin.

Lisa mengangkat kepalanya. "Eh, aku? Aku bantuin kamu."

"Oh. Makasih."

"Iya. Emang mobil kamu kenapa, Kookie?"

Nama panggilan itu. Nama panggilan yang mulai saat itu hanya disebutkan oleh gadis berdarah Thailand ini. Jungkook rindu, rindu gadis ini menyebut panggilan sayang untuknya.

"Kookie?"

Jungkook segera kembali ke alamnya. "Belum diisi bensin."

Sebenarnya Jungkook sangat malu mengatakan hal itu karena melihat ekspresi Lisa yang sedang menahan tawa namun akhirnya gagal juga.

"Kalau mau ketawa jangan di sini," ucap Jungkook yang lalu kembali berusaha mendorong mobilnya.

Beberapa menit kemudian, Jungkook terus mencuri pandang ke belakang untuk melihat apa Lisa masih setia berada di sana dan membantunya. Dan jawabannya adalah iya.

Tik tik tik.

Rintikan kecil hujan turun membasahi kota Jakarta. Jungkook melirik ke arah belakang lagi, dan Lisa masih di sana dengan susah payah menerjang hujan. Demi dirinya.

Hujan yang tadinya hanya gerimis seketika berubah menjadi semakin besar. Dan dalam waktu yang tak lama, seragam Lisa maupun Jungkook sudah basah.

Lisa masih setia berdiri di sana dan masih mencoba mendorong mobil Jungkook. Lisa sedikit kaget ketika seseorang menarik lengannya dan membawanya ke sebuah tempat untuk berteduh. Lisa hanya bisa diam membisu ketika tahu yang membawanya barusan adalah Jungkook.

"Kook, mobil kamu--"

"--Saya udah telpon Namjoon sama J-Hope supaya ke sini buat ngirim bensin. Pom bensin masih jauh, kita gak mungkin dorong mobil sejauh itu."

Ada sesuatu di hati Lisa yang tak terima ketika Jungkook mengucapkan kata pertama. 'Saya', sudah bukan 'kamu'. Jungkook telah merubahnya.

Jungkook marah besar sama gue. Batin Lisa.

Lisa masih diam ketika Jungkook menerobos hujan dan mengambil sesuatu di mobil cowok itu. Lisa menunduk, rasanya sedetik lagi air matanya akan jatuh.

Plup.

"Pake. Biar gak kedinginan."

Lisa menatap jaket Jungkook yang sudah disampirkan di kedua bahunya. Ia menutup mata ketika tercium aroma parfum Jungkook yang selalu mampu membuat Lisa tenang. Lisa berusaha menyembunyikan kekagetannya ketika Jungkook tiba-tiba merapatkan jarak mereka dan memeluk Lisa dari samping.

Relationship | LizkookWhere stories live. Discover now