Eight - Kecemasan Jungkook

31.8K 2.7K 203
                                    

Jungkook menggigit jempolnya, hal yang ia lakukan saat dirinya sedang cemas. Dan ya, saat ini ia sangat cemas karena kekasihnya sedang terbaring di atas bankar rumah sakit.

Ya, setelah Jungkook menggendong Lisa menuju UKS, perawat UKS mengatakan bahwa Lisa seharusnya dibawa ke rumah sakit karena takut akan terjadi apa-apa. Dan di sinilah ia sekarang.

Bersama teman-temannya--kecuali Jimin--, Jennie, dan Jisoo, Jungkook menunggu Lisa dengan sabar.

Jika kalian bertanya dimana Jimin dan Rosé? Jawabannya mereka berdua sedang dimintai menjadi saksi di sidang Nayeon dan teman-temannya. Ya sebenarnya hanya Rosé yang dimintai keterangan, tapi karena ingin menjadi calon pacar yang baik, Jimin memaksa Bu Ghina--guru BK--untuk melibatkannya juga.

Walau bagaimanapun kelakuan Nayeon dan kawan-kawannya benar-benar sudah keterlaluan.

"Kook, lo gak makan? Ini udah siang," kata Taehyung.

Jungkook menggeleng. "Gue gak mau makan sampe Lisa bangun."

Taehyung menatap teman-temannya secara bergantian kemudian menghela nafas pasrah.

"Kok Jungkook gak mau makan?" Tanya Jennie.

"Dia gak mau makan sampe Lisa bangun," jawab Taehyung yang lalu duduk di sebelah Namjoon.

"Sampai segitunya, ya, Jungkook sayang sama Lisa. Lisa beruntung punya pacar kayak dia," timpal Jisoo.

Suga menyenggol pelan lengan Jin. "Hyung, itu namanya kode. Lo harus tau kode-kode cewek biar lo gak dibilang gak peka."

"Kode-kode?! Gue bukan anak pramuka, tau?!"

Suga mendengus. Temannya yang satu ini memang benar-benar sudah tidak mau berjuang.

Pintu ruangan Lisa terbuka membuat semua orang yang sedaritadi menunggu hal ini berdiri dan mengelilingi dokter.

"Gimana keadaan pacar saya, dok?" Tanya Jungkook dengan segera.

Dokter tersenyum. "Pasien baik-baik saja hanya ada benturan hingga membuat dahinya sobek tapi kita sudah menutupnya dengan perban."

Semua orang di sana menghela nafas lega mendengar penjelasan dokter.

"Terus, kapan Lisa bisa dijenguk, dok?"

"Pasien tidak perlu di rawat inap karena sore ini pasien belum pulang. Sekarang kalian bisa menjenguknya. Jika ada apa-apa silahkan panggil saya atau suster, jelasnya sebelum pamit untuk memeriksa pasien lain.

"Siapa yang masuk dulu--"

"--Gue," potong Jungkook dengan cepat. Tanpa basa-basi cowok itu langsung masuk ke ruangan Lisa.

Jungkook berhenti sejenak sambil menatap Lisa yang sedang melamun. Kelihatannya kekasih Jungkook itu tidak menyadari keberadaannya.

"Lis," panggil Jungkook yang lalu duduk di kursi yang disediakan pihak rumah sakit.

Lisa hanya melirik Jungkook sekilas.

Jungkook menghela nafas. "Kamu kenapa? Marah ya sama aku?"

"Aku cuma trauma deket-deket sama kamu. Mereka bilang aku gak pantes jadi pacar kamu," aku Lisa.

Ada perasaan antara senang dan sedih di hati Jungkook saat mendengar ucapan Lisa barusan. Senang karena akhirnya gadis itu mengganti kosa kata 'gue-elo' menjadi 'aku-kamu'. Dan sedih karena pengakuan bahwa gadis itu trauma dekat-dekat dengan Jungkook.

Jungkook mengambil tangan kanan Lisa dan mengecupnya lembut. "Kenapa kamu harus dengerin omongan orang lain? Ini hubungan kita, kita yang ngejalanin."

"Tapi tetep, aku ngerasa gak pantes jadi pacar kamu," keukeuh Lisa tanpa menatap Jungkook sedetikpun.

"Terserah mereka mau bilang apa. Terserah kamu mau ngerasa apa tetep semuanya gak akan berubah. Terserah mereka mau bilang kalau kamu gak pantes buat aku, terserah kamu mau ngerasa kalau kamu gak pantes buat aku. Karena semuanya udah basi kalau aku bilang, aku sayang sama kamu dan hati ini sepenuhnya buat kamu."

Lisa menghela nafas sebelum akhirnya menyeka air matanya yang hampir turun. Jungkook yang melihat gadisnya menangis segera duduk di bankar rumah sakit kemudian membantu Lisa-nya untuk duduk. Dan detik berikutnya, Jungkook membawa Lisa ke dalam dekapannya.

Air mata Lisa turun dengan indahnya membasahi pipi mulus gadis itu. Ia semakin terisak ketika Jungkook semakin mempererat pelukan keduanya. Entah kenapa, Lisa merasa hangat dan nyaman berada dalam dada bidang cowok itu.

"Mulai sekarang, gausah dengerin kata-kata orang lain. Kita yang ngerasain, kita yang ngejalanin dan mereka cuma bisa komentar. Kalau ada yang bikin kamu kayak gini lagi, bilang sama aku. Aku jamin, besok orang itu bakalan ada di rumah sakit bahkan kuburan."

Jungkook mengecup puncak kepala Lisa. Dan sekali lagi, gadis itu merasa sangat nyaman.

Relationship | LizkookWo Geschichten leben. Entdecke jetzt