Twenty Seven - Sweetener Then Candy

19K 1.6K 52
                                    

My Kookie

Lalice : Kook, kamu masih hidup kan?

My Kookie : Alhamdulillah, masih

Lalice : Terus kenapa tadi chat ku gak kamu bales?

My Kookie : Maaf

Lalice : Aku laper

Jungkookie : Kamu kalau laper ya makan

Lalice : Di sini gaada makanan
Read
Lalice : Kook, kok gak dibales?
Read
Lalice : Kook, kok kamu bgst ya?
Read
Lalice : Kookie? Kamu gak papa kan?
Read
Lalice : Yaudah, aku minta Taehyung ke sini buat bawain aku makanan aja ya?

My Kookie : KOK GITU? YANG PACAR KAMU ITU SIAPA? AKU APA TAEHYUNG?

Lalice : Ya abisnya kamu cuma ngebaca chat-an aku doang
Lalice : Aku laper, Kook, aku takut juga sendirian

My Kookie : Terus?

Lalice : Ya temenin lah, Kuk
Lalice : Kamu mah gak perhatian banget:(
Read

"Terserah, Kook, terserah!" Lisa yang sudah kehilangan kesabaran menghadapi kekasihnya yang cuek itu segera menaruh iPhone-nya dan melemparkan tubuhnya ke atas kasur.

"Itu manusia, kalau gue gak cinta mungkin udah gue bunuh daritadi," gumam Lisa sambil terus-terusan mengepalkan erat kedua tangannya.

Ting!

Lisa yang mendengar bunyi notifikasi masuk segera mengambil iPhone-nya. Jarinya dengan malas membuka sebuah chat dari Jungkook.

My Kookie

My Kookie : Aku di depan bawa makanan, bukain pintu

Lisa yang saat itu tidak percaya segera bangkit dan membuka pintu rumahnya dengan tergesa-gesa. Matanya menangkap Jungkook yang sedang merapikan jaket berwarna hitamnya. Di tangan cowok itu ada dua plastik putih berisi sesuatu.

"Kookie? Kamu kok--"

"--Jangan pernah mikir aku gak peduli dan gak peka sama kamu, Lisa. Maaf tadi aku gak jawab chat kamu, soalnya aku lagi nyetir."

Lisa tersenyum mendengar penuturan Jungkook. Dengan segera gadis itu mendaratkan tubuhnya ke dada bidang Jungkook, memeluk cowok itu.

"Hihi, baru aja aku mau telpon Taehyung," ucap Lisa berbohong.

Jungkook melotot. "Kamu ini! Kamu itu pacar aku, bukan pacar Taehyung! Kenapa kamu telpon Tae--"

"--'Kan baru mau, Kook. Liat kamu ke sini, langsung gak jadi aku telpon, deh."

"Kenapa gak kamu telpon aja Taehyung-nya?"

"Kalau aku udah punya pangeran yang selalu ada buat aku, buat apa aku nelpon Taehyung?"

Jungkook tersenyum mendengar jawaban dari Lisa.

***

"Kookie, aku minta supaya kamu janji sama aku," ucap Lisa yang matanya tak lepas dari pemandangan indah langit beratbur bintang malam ini.

Setelah makan dua spaghetti--yang seharusnya satu miliknya dan satu milik Jungkook namun akhirnya dihabiskan Lisa--, Lisa dan Jungkook memilih untuk berada di balkon kamar Lisa sambil memandangi langit malam.

"Janji apa, hm?" Tanya Jungkook yang tanpa henti membelai rambut oren Lisa.

"Janji kalau kamu gak pernah ninggalin aku. Kayak angin yang selalu ada buat kita."

Jungkook tersenyum kemudian memeluk pinggang ramping Lisa. Tangannya mengajak kepala Lisa untuk bersender ke dada bidangnya. Dan Lisa menurut.

"Aku gak akan jadi kayak angin yang selalu ada buat kamu. Karena gak setiap waktu angin ada buat kamu, akan ada waktu dimana gak ada angin. Tapi aku bakalan jadi kayak Bintang buat kamu, gak selalu terlihat, tapi jelas ada."

Lisa tertawa kecil. "Sejak kapan kamu jadi puitis, Kook?"

"Sejak aku pacaran sama kamu, tingkat ke-lebay-an ku nambah, Lis."

"Aku juga baru tau kamu itu lebay."

"Eh, berarti aku beneran lebay, Lis?"

"Iya. Kamu gak inget waktu kamu nembak aku? Pakek acara nyanyi lagu segala lagi."

Baik Jungkook maupun Lisa, sama-sama tertawa mendengar ucapan Lisa. Tanpa direncanakan, pikiran mereka terlempar pada kejadian dua bulan lalu dimana Jungkook menembak Lisa. Dan tanpa persetujuan Lisa, Jungkook bilang pada semua orang bahwa Lisa adalah miliknya.

Relationship | LizkookWhere stories live. Discover now