Fourty Four - Putus?

15.4K 1.1K 201
                                    

Entah sudah berapa air mata yang turun membasahi pipi Lisa. Gadis itu enggan untuk mengusap air mata yang menjadi saksi bisu perdebatannya dengan Jungkook.

Sebenarnya Lisa lelah, lelah jika harus terus-terusan menangis hanya karena Jungkook. Namun untuk kali ini, Lisa mungkin harus mengeluarkan air matanya. Lisa kecewa, kecewa pada perubahan sifat Jungkook yang kini sangatlah kasar kepadanya.

Bahkan Papa gak pernah nampar gue. Kenapa Jungkook berani nampar gue? Batin Lisa.

"Jungkook emang bangsat dan gak seharusnya lo nangisin cowok sebangsat dia," kata Taehyung.

Kini, Lisa dan Taehyung sedang berada di UKS sekolah. Satu-satunya tempat dimana Lisa bisa menangis dan keduanya bisa berbicara tanpa seorangpun yang tahu.

"Gue gak tau kenapa gue nangis. Gue udah nahan, tapi gak bisa."

"Itu wajar, Lis. Cewek mana yang gak nangis waktu ditampar orang yang dia sayang? Bahkan, semua pertahanan yang udah lo bangun dari kemarin pasti hancur setelah Jungkook ngelakuin itu ke elo."

"Gue bingung, bahkan Papa gue gak pernah nampar gue. Tapi--Jungkook?"

Taehyung hanya diam mendengar suara Lisa yang kini berubah menjadi lirih. Taehyung tau, gadis itu sedang berusaha tidak mengerluarkan air matanya. Tapi nyatanya, air mata itu turun lagi.

Taehyung menangakup kedua pipi Lisa, kemudian menghapus air mata Lisa menggunakan ibu jarinya. "Gausah nangis lagi. Lo jelek kalau lagi nangis. Apalagi kalau nangisnya gara-gara Jungkook."

Kini, Lisa memeluk Taehyung. Posisi gadis itu kini duduk di atas sofa dan Taehyung berdiri membuat Lisa hanya bisa memeluk pinggang cowok di hadapannya.

Sedangkan Taehyung? Sedaritadi dia berusaha menenangkan gadisnya dengan cara mengelus-elus puncak kepala Lisa.

"Kalau lo gak mau sakit terus, putusin Jungkook, Lis."

***

Semuanya makin rumit untuk Jungkook. Bagaimana bisa ia kelepasan dan menampar Lisa, satu-satunya gadis yang ia sayangi?

Jungkook mengusap wajahnya kasar. Semua rasa kesal dan amarahnya berkumpul menjadi satu, membuat semua pelajaran yang ia terima sekarang tak ia gubris.

"Jeon Jungkook, kamu sedang memikirkan apa?" Tanya guru di depan kelas. Namun yang ditanya enggan menjawab.

"Jeon Jungkook! Saya sedang bertanya! Kalau kamu sudah lelah dengan pelajaran saya, silahkan keluar!"

Jungkook beranjak dari duduknya kemudian dengan santai keluar dari kelas. Sungguh, otaknya sudah tidak bisa menerima semua pelajaran yang bagi siapa saja sangat membosankan itu.

Sekarang, pertanyaannya adalah : Kemana dirinya akan menghabsikan waktu?

***

Jam kosong memang menyenangkan. Tapi juga bisa membosankan. Seperti sekarang, dimana kelas Lisa jam kosong dan gadis itu tidak tahu harus pergi kemana.

"Lis, lo kenapa sih kok kayak gak semangat gitu? Jamkos nih, kapan lagi kita jamkos?" Tanya Jennie.

Lisa mendengus. Dan tanpa menjawab pertanyaan Jennie, Lisa segera beranjak dan pergi keluar kelas untuk sekedar menenangkan pikirannya. Tidak cukup hanya berjalan di lorong sekolah saja, Lisa pergi ke Rofftop sekolah.

Hembusan angin menerpa wajah cantik Lisa. Gadis itu menyumpal telinganya dengan earphone kemudian duduk dan menutup matanya.

Lisa membuka matanya dan tersentak kaget ketika seseorang dengan santai duduk di sebelahnya. Jungkook. Barusaja Lisa akan beranjak, cowok itu menggenggam tangan Lisa.

"Jauhin gue karena sekarang kita gak ada apa-apa," kata Lisa dengan nada dingin.

"Lis, kita bisa selesaiin semuanya baik-baik dan bukan kayak gini. Aku sayang sama kamu dan kamu tau itu."

Lisa tersenyum miring. "Sayang? Sayang lo bilang? Sayang kok perginya sama cewek lain? Sayang kok sukanya bohong? Jangan-jangan, lo bilang sayang ke gue juga boong?"

"Aku sebenernya capek, Lis, sama kamu."

Lisa diam sejenak, kemudian seulas senyuman miring terlukis di wajah cantiknya. "Capek? Lebih capek mana elo atau gue? Gue yang nahan cemburu setiap hari, gue yang dengerin kebohongan lo setiap hari. Atau elo, yang bisanya cuma cemburu tiap hari?"

"Aku capek, Lis, sama kamu! Mulai sekarang, terserah kamu mau apa! Aku gak peduli!"

"Oke. Kalau gitu kita putus."

Relationship | Lizkookحيث تعيش القصص. اكتشف الآن