Bab 47

17.8K 1K 54
                                    

"Mau kemana lagi?" tanya Indah berteriak saat ia melihat Riko masuk kelas dengan ponsel ditelinganya seperti sedang menelpon seseorang.

Tadinya saat mereka selesai melaksanakan hukuman, mereka diperbolehkan kembali kekelas tapi Riko menyuruh Indah duluan karena ia mau ke toilet dan sekarang saat Indah sedang menggosip ria dengan Cinta, Ranti, Lina dan Nisa dikelas. Ia melihat Riko sudah masuk kelas tapi berbalik badan lagi hendak keluar.

Riko menatapnya lalu menyengir. Ia segera menjauhkan ponsel dari telinga, "Ada keperluan bentar mbem."

"Keperluan apa? Hm."

"Anu keperluan sama Wisnu sama Deni hehe."

"Harus sekarang Rik?" tanya Indah yang sudah melangkah mendekati Riko.

Ditanya seperti itu Riko mengangguk pelan. Ia bingung harus beralasan apa untuk saat ini.

Indah menatap jam ditangannya, "Gak bisa nunggu istirahat? Bentar lagi Bu Mita masuk mau kasih kisi-kisi bahasa indonesia buat UKK minggu depan."

"Duh ini genting banget sayang. Serius. Izinin aku ya, gak lama kok."

"Kamu belum bilang ada keperluan apa kamu sama Deni sama Wisnu." kata Indah lalu menatapnya penuh selidik.

"Pokoknya keperluan lah."

"Iya keperluan apa?"

"Kepo banget sih. Nanti juga aku jelasin tapi gak sekarang. Oke?"

"Terserah kamu lah." kata Indah ketus lalu membalikkan badannya.

"JANGAN KAYAK ANAK KECIL!!!" bentak Riko yang membuat Indah terdiam.

Indah membalikkan badannya lagi menghadap Riko, "Apa kamu bilang?"

"Jangan kayak anak kecil bisa? Kenapa kamu nuntut penjelasan aku padahal kamu sendiri yang bilang kalo aku gak usah ngejelasin sesuatu disaat aku emang belum mau ngejelasin. Kamu juga yang bilang, gak semua hal harus kamu tau. Terus sekarang kamu ngapain? Hah?" tanya Riko emosi membuat seisi kelas memandangi mereka yang cekcok dipintu kelas.

Indah jadi ikut emosi melihat Riko membentaknya. Baru kali ini, ya baru kali ini Riko seperti ini. Membuat Indah menahan tangisnya. Ia mengepalkan tangannya. Mencoba menyalurkan amarahnya.

"Iya memang aku yang bilang begitu. Tapi apa kamu lupa? Kamu juga ada bilang. Aku ada hak buat minta penjelasan kamu. Jadi apa salahnya kalau aku minta penjelasan kamu sekarang?" tanya Indah membuat Riko mengacak rambutnya dengan gusar.

"Woyy lo bedua kenapa dah?" tanya Evan yang langsung mendekat dan berdiri disamping Indah.

Evan memandangi kedua orang yang saling membuang muka.

"Jagain dia Van. Gua pergi bentar." kata Riko menatap Evan dan Indah bergantian lalu berlari meninggalkan keduanya.

Indah sudah tak kuat menahan tangisnya. Ia menangis dan Evan langsung memeluknya.

"Dia pasti punya alasan." bisik Evan lalu melepaskan pelukannya dan merangkul Indah menuju bangkunya.

~~~

"Lama banget sih lo." kata Deni yang baru melihat Riko muncul.

Deni, Wisnu serta murid berandal Sma Harapan lainnya sudah berkumpul di gang sempit samping sekolah. Untuk sampai kesana, mereka harus memanjat tembok samping yang lumayan tinggi. Tadi mereka menunggu kehadiran Riko dan sekarang saat semuanya sudah berkumpul, mereka siap menyerang.

"Bisa jelasin ini masalah apa? Gak usah sampe tawuran kalo cuma masalah cewek." kata Riko sambil melipat tangannya.

"Anj*ng lo Rik. Kita semua juga udah sepakat dari awal. Gak usah ngerahin tenaga, gak usah tawuran kalo cuma masalah cewek. Tapi masalah ini lebih rumit dari itu." tukas Satria.

Bendahara Kelas [Completed]Where stories live. Discover now