Bab 28

20.8K 1.1K 14
                                    

Indah sedang berada didalam mobil Riko yang menuju rumahnya. Setelah memakan Nasi Goreng di kaki lima tadi akhirnya Indah merasa kenyang dan meminta untuk pulang. Keduanya sama-sama diam. Hening menyelimuti mereka. Hingga Riko menepikan mobilnya dijalan yang sepi lalu mematikan mesin mobilnya.

"Rik, jangan bilang lo mau nurunin gua. Dikata gua cabe-cabean" gumam Indah ketakutan.

Riko menggeleng lalu tertawa kecil. Ia menghadap Indah lalu memegang tangan kanan Indah dengan kedua tangannya.

"Gua tau Ndah. Gua cowok nakal yang cuma menang soal tampang. Gua gak sepintar Rasya. Gua juga gak pernah buat lo bangga. Tapi gua mau lo terus disisi gua. Gua mau lo slalu nemenin gua. Gua mau lo rubah gua. Sekali lagi gua nembak lo Ndah. Apa lo mau jadi cewek gua?" Tanya Riko penuh harap.

Sebenarnya Indah mau langsung mengangguk mengiyakan pertanyaan Riko tapi ada suatu hal yang harus diselesaikannya dulu.

Indah melepas genggaman Riko ditangannya. "Maaf Rik gua gak bisa"

Indah memalingkan mukanya. Ia menatap jalanan didepan.

"Yang bisa rubah lo adalah diri lo sendiri. Setiap orang punya bakat masing-masing dan setiap orang selalu datang dan pergi dikehidupan lo. Right?"

Riko mengangguk. "Tapi gua gak mau lo pergi dari hidup gua"

"Gua gak pergi Rik. Gua disini. Kita bisa bersahabat kan?"

"Gua mau lebih dari itu Ndah. Gua rasa lo ngerti"

Indah menghela nafasnya gusar. "Sorry Rik. Gua gak bisa selingkuhin Rasya"

"Ya tapi gua bisa nunggu lo berdua putus"

"JANGAN GILA. JANGAN NYAKITIN DIRI LO SENDIRI" bentak Indah.

"LO YANG BUAT GUA GILA. LO YANG BUAT GUA CINTA SAMA LO"  balas Riko berteriak. Indah yang emosi dan membentaknya membuat emosinya ikut tersulut.

"Fine. Kalo gitu mending kita gak usah sedekat ini dari awal" kata Indah lalu melepas seatbeltnya dan bersiap keluar mobil tapi tak jadi saat Riko menyalakan kembali mobilnya lalu mengemudikannya.

"Pake lagi seatbeltnya. Gak usah aneh-aneh. Gua emang sakit hati lo nolak gua. Tapi gua gak bakal nurunin lo cuma karna itu. Lo pikir aja sendiri. Emang ada yang tega ninggalin cewek yang dia sayang dipinggir jalan yang sepi gini" jelas Riko yang fokus pada jalanan.

Indah menatapnya sendu. Berbeda dengan hatinya yang sudah bersorak gembira. Ia akan menyusun rencana terakhirnya dengan Rasya.

~~~

Minggu pagi dirumah Indah.

Indah sedang menonton tv diruang keluarga.

Drtt.. ponselnya bergetar. Bunyi line masuk bertubi-tubi. Mulai dari grup 3 serangkai. Riko. Andi. Serta Rasya.

Dibukanya dinding chat grupnya.

3 Serangkai
(3)

Yanamut : woyyyy

EvanSin : apaan?

Indahhh : hm

Yanamut : kumpul nyokkk

Indahhh : sembarang

EvanSin : siang aja gimana? Gua lagi jogging ini sama Sinta.

Yanamut : yaudah. Dimana?

Bendahara Kelas [Completed]Where stories live. Discover now