Bab 1

51.5K 2.6K 89
                                    

"Apa lo senyam-senyum?" Sinis Indah pada Riko.

"Gak boleh?"

"Ya gak boleh lah, kalo mau senyam-senyum lunasin dulu uang kas minggu ini."

"Lo kok hobi banget sih mintain duit anak-anak?"

"Lo lupa? gua bendahara bego"

"iya gua tau, maksud gua ini kan masih pagi, yang lain juga pada baru datang, lo setega itu nagih uang kas."

"Bodo amat bukan urusan gua, ntar kalo ditagih habis istirahat alasannya duit habis di pake jajan, mending ditagih pas baru datang sekalian kan."

"Sehari aja gak nagih uang kas bisa gak Ndah?" tanya Evan yang baru masuk ke kelas. Ia tau bahwa yang teriak-teriak sepagi ini dikelasnya pasti Indah.

"Lo tu harusnya ngebelain gua Van, lupa duit lo simpen dimana? Kalo gak mau duit lo raib jangan macam-macam sama gua." ancam Indah.

"Eh iya-iya Indah yang ulala, jangan di kemana-kemanain duit gua okee, gua dipihak lo kok, ohiya mumpung gua baik ni, kita ke kantin yuk Ndah gua traktir dahh." tawar Evan.

"Basi Van, kalo gua ungkit duit lo aja, langsung deh lo ngeluarin jurus andalan lo, yang katanya mau nraktir gua."

"Lohh gua seriusan Ndah."

"Males gua, mending teriak-teriak dikelas."

"Tapi Ndah lo tu mulutnya pedes, sepagi ini teriak-teriak lagi, lo gak tau gua tadi pas baru datang baru masuk gerbang aja suara lo sampe kedengaran tau, padahal kelas kita kan di lantai 2 ini, sampe penjaga sekolah bilang itu anak yang lagi teriak dikasih makan apa sih sama emaknya kok mulutnya toa banget gitu." jelas Evan.

"Hahaha" tawa beberapa teman sekelas mereka mendengar Evan yang menirukan gaya bicara Pak Udin *penjaga sekolah mereka*.

"Gua gak peduli apa kata orang ya Van, so daripada lo ngomentarin gua mulu, lo bayar uang kas, lo udah nunggak 2 minggu Van."

"Yaelah kena juga kan gua, iya-iya Indah sayang besok deh gua lunasin oke." kata Evan sambil memeluk Indah dari belakang mencoba merayu Indah agar tak di tagih lagi.

"Yaa Evan sayang tapi gua maunya lo bayar sekarang gimana dong?" Tanya Indah sambil menyikut perut Evan yang spontan membuat Evan terhuyung dan melepaskan pelukannya.

"Seenak lo ya meluk-meluk gua, lo kan tau gua anti sama cowok playboy apalagi tampang kaya lo." canda Indah.

Riko yang melihat itu hanya tertawa kecil menyaksikan kedua sahabat yang sedang beradu argumen.

"kok gua jealous ya sama Evan yang bisa deket dan akrab sama lo Ndah." batin Riko.

"Ehh cina bayar uang kas lo!" tegur Indah pada Naga yang baru duduk di bangkunya.

"Aduhh mimpi apa gua sepagi ini udah didatangin mak lampir." kata Naga sambil menyodorkan selembar duit 5 ribu ke mejanya.

"Nah gini dong, jadi ketua kelas tu harus ngasih contoh yang baik biar yang lain pada ngikut." kata Indah sambil mengambil duit Naga.

Kringg..kring..kringg..
Bel masukan pun berbunyi.

"Udahan dulu Ndah, bentar lagi Bu Inul masuk tu." celetuk Ani salah satu teman sekelasnya.

"Bu Inul?" Tanya Ranti yang tak konek-konek.

Namanya juga murid sekolah, pasti ada aja julukan yang mereka kasih ke guru-guru, contohnya Bu Inul, kan Inul nyanyi lagu masa lalu tu, pas banget sama Bu Tina yang ngajar sejarah.

"Hahahha Bu Inul." tawa Evan.

"Selamat pagi anak-anak." sapa Bu Inul yang baru saja masuk ke dalam kelas XI Ips 1.

Bendahara Kelas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang