Amelia… Amelia pasti sedang menikmati kencannya bersama La Fayette… Pacar Perancisnya, pikir Hega.

            “Kenapa gak lo deketin dia?” terngiang kembali tutur kata Amelia… “Lo suka dia dan masih suka dia.” Kata–kata Amelia terus mengusik… “He’s married…” Hega mengingatkan dirinya sendiri. Yah, He’s married… Hega mengulangnya di dalam hati dengan tegas. Ia anti mengusik hubungan orang lain. Dalam hal itulah ia berbeda dengan Amelia… Amelia tak pernah perduli dengan apa yang menghalanginya kalau ia sudah menginginkan sesuatu. Seperti Tuan Perancis itu… Amelia merebutnya dari tangan istri sahnya di Perancis. Amelia memisahkannya dari anak–anak kandungnya. Hega berpendapat, Amelia sangat egois dan cenderung jahat kalau ia sedang berusaha mendapatkan apa yang diinginkan hatinya. Pertemanan Hega awet dengan Amelia karena Hega selalu menghindari untuk berbenturan kepentingan dengan Amelia. Karena itu Hega tak pernah mengusahakan sesuatu apapun untuk mendekati Antonius, dulu. Karena dulu, Amelia tergila–gila pada Antonius. Dan sekarang, meski Amelia tidak lagi menginginkan Antonius, Antonius sudah menikah dan memiliki dua anak yang masih kecil–kecil. Maka sembari Hega terus mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap “lurus”, meski ia sangat sangat… sangat… kesepian di usia “kepala tiga”nya dengan statusnya yang masih menjomblo…, Ia menetapkan sikap tak kompromi… untuk anti… anti mengusik hubungan orang lain… Dan tak butuh lama memikirkan hal yang itu–itu juga, terus mengingatkan dirinya berulang-ulang… ia pun jatuh terlelap…

            Jam kerja di dunia otomotif selalu menggila di hari tutup D.O., menjelang akhir bulan.

Dua telepon genggam Hega terus berbunyi… Hega terpaksa mengabaikan bunyi keduanya karena ia sedang on line di telepon genggam yang satunya lagi.

            “was I the only one who fell in love…” Rika ikut menyanyikan sebaris lirik lagu Jordin Sparks yang melantun dari salah satu telepon genggamnya Hega. Lantunan lagu yang menyentuh hati itu saling bersusulan dengan lantunan salah satu hits Ne-Yo di telepon genggam Hega yang lainnya. Rika adalah salah satu rekan kerja Hega, sesama Sales Supervisor.

“Angkat tuh hape, jeung…,” kata Rika. Rambutnya berpotongan finger wave sepunggung, berkulit putih dan memiliki garis senyum yang manis di sudut bibirnya, layaknya mojang priangan Sunda. Tidak tinggi, juga tidak pendek. Ia lebih terkesan mungil bila di lihat dari jauh. Tapi bila didekati, tinggi badannya termasuk standar. Tidak gemuk, juga tidak kurus. Semua yang ada pada Rika terlihat serba cukup. Cukup menarik…

Dengan enggan, Hega mengangkat teleponnya. Hanya sekitar 3 menit ia mendengarkan orang yang meneleponnya di seberang sana berbicara,,, lalu yang berikutnya terjadi, Hega berangsur lemas, melorot duduk ke kursi yang berada tak jauh darinya, dengan wajah lunglai dan mulut setengah membuka seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tak ada kata–kata yang bisa keluar dari situ…

            “Kenapa, ga?”, Tanya Rika… Mata bulat-kecilnya memicing.

            “Amelia… meninggal…” Hega bisa mendengar sesak nafasnya sendiri.

            “Siapa Amelia?”

Siapa Amelia… terus mendengung di telinga Hega yang mulai tak mendengar apa–apa lagi… Amelia, sahabat satu–satunya yang ia punya… yang keras kepala, ceria dan selalu menggodanya… Ternyata Amelia pun bisa mati…

            Hujan mengguyur deras saat iring–iringan pemakaman Amelia Rukmana berjalan… orang–orang yang hadir tak terlalu banyak… Karena lebih banyak yang membencinya daripada yang menyayanginya… sisanya hanya suka memanfaatkannya… Amelia adalah anak tunggal… papa-mamanya sudah lama meninggal… Amelia hidup sebatang kara sejak usia 14 tahun. Ia hidup dengan begitu keras untuk mendapatkan segala sesuatu demi membuatnya bertahan hidup. Termasuk dalam hal mendapatkan si La Fayette. Hega teringat bagaimana Amelia sering mengumandangkan bahwa ia tak bisa hidup tanpa pria itu dan harus mendapatkannya dengan berbagai cara. Tapi Tuhan tetap tak mengijinkan… tinggal enam bulan lagi waktu bagi Amelia untuk mendapatkan impiannya… Tapi pada akhirnya… Amelia tak mendapatkannya…

NURANIWhere stories live. Discover now