38. Rela

1.9K 140 34
                                    

Jessica datang ke rumah Renata, ia sedang kalut, butuh teman cerita. Ia tidak bisa memendamnya sendirian, karena setelah ia bercerita, perasaannya begitu lega. Renata terkejut ketika membuka pintu, Jessica tiba-tiba datang tanpa memberitahu.

"Kok nggak ngabarin dulu, Jes? Untung gue udah bangun," kata Renata sambil membawa minuman dari dapur.

"Gue nggak nyalain handphone. Lo bilang deh di grup suruh datang ke sini, gue mau cerita."

Renata segera membuka grup 'pecinta cogan' itu dan mengabari mereka untuk datang ke sini. Sambil menunggu mereka datang, Renata mandi lebih dulu dan Jessica berbaring di kamar Renata.

Jessica tidak bisa berhenti memikirkan Jonathan sampai ia lupa tentang Devian yang menyatakan cinta kemarin. Ia lebih terfokus dengan Jonathan, karena itu sangat menyentuh hatinya dan membuatnya benar-benar tidak menyangka.

Ia masih ingat raut wajah Jonathan menatap Jessica dengan tatapan tulus menurut Jessica. Jessica sering berdebar jika mengingat Jonathan menyatakan cinta dan saat Jonathan menyeka air mata Jessica.

Ah, kenapa gue nggak bisa berhenti mikirin itu....

"Jessica!" panggil Renata yang ketiga kalinya, ia sedari tadi melihat Jessica melamun sambil berguling-guling.

"Eh, iya kenapa? Lah? Udah pada datang?" Jessica membelalak ketika ia mengedarkan pandangannya. Di sudut kasur ada Patricia, Monica dan Christy.

"Ada hot news apa nih?"

"Tentang Devian atau Jonathan?" tanya Jessica, dan dijawab cepat oleh Patricia, "Devian!"

"Hmm, Devian ya? Kemarin, pas gue mau turun dari mobilnya, Devian nembak gue."

"HAH?" teriak mereka, "Serius lo? Gimana-gimana?" tanya Renata cepat.

"Gimana ya, gue lupa ... oh iya, dia ngomong gini 'pacaran beneran yuk?' terus gitu deh, tau ah, gue lupa."

"Issss, lo jawab apa?" kata Monica, dengan wajah penasaran.

Jessica tampak berpikir, "Nggak gue jawab, Jonathan line gue, terus gue langsung pamit masuk ke cafe deh."

Mereka menatap Jessica sebal, "Ih, nggak asik banget!" kata Christy dan Patricia bersamaan.

"Terus kalau Jonathan?"

Jessica bercerita tentang Jonathan dari awal sampai akhir tanpa terkecuali. Mereka sangat serius mendengarkan Jessica.

"Aduh, kok gue terharu ya," kata Christy sambil memasang wajah sedih.

"Is, gue kesal deh sama Jonathan. Kenapa baru nyadar sekarang sih, ih! Minta dicakar banget itu manusia," rengek Patricia sambil membanting bantal di kasur.

"Ah, gue bingung, sekarang di hati lo itu Devian atau Jonathan?" Renata menggaruk-garuk rambutnya.

Jessica menggeleng, "Nggak tahu."

"Perasaan lo gimana pas Jonathan bilang cinta sama lo?"

"Senang, sedih, kecewa, tapi lebih ke perasaan senang sih. Ah, nggak tahu, ah."

"Berarti lo masih suka sama dia," timpal Patricia cepat.

Jessica mengembuskan napasnya berat, ia kembali merebahkan tubuhnya di kasur, ia menyalan data ponselnya dan menerima banyak notifikasi. Ia membuka aplikasi Line dan mendapati nama Jonathan, Devian, Pecinta Cogan dan masih banyak yang lainnya. Ia terlebih dulu membuka obrolan dengan Jonathan.

RED ✔Där berättelser lever. Upptäck nu