29. Past Is Past

2.1K 135 40
                                    

Di sini aku sudah benar-benar melupakanmu. Kamu berhak bahagia.

-Jessica

Pagi-pagi saat tiba di sekolah, Jessica melihat hanya ada Lala yang berada di kelas. Lala sempat tersenyum sekilas dan Jessica membalas senyumannya. Merasa sangat canggung saat ini, biasanya mereka saling sapa dan mengobrol.
Ia tidak mau seperti ini terus.

Akhirnya Jessica memutuskan untuk menghampiri dan duduk di samping Lala. "La, sekarang nggak usah saling diam ya, kita kayak dulu lagi aja. Bisa kok," kata Jessica dengan tulus.

Lala tidak heran Jessica akan berkata seperti ini, karena Lala tahu Jessica memang baik hati dan tidak suka bermusuhan. Ia pun tersenyum, "Serius, Jes? Lo mau temanan sama gue lagi?"

"Kenapa engga?"

"Jes, maafin gue." Lala memeluk Jessica kemudian Jessica membalas pelukannya.

"Maafin gue juga. Gue nggak seharusnya berharap lebih."

"Nggak, Jes! Lo nggak salah. Gue udah ngerebut Jonathan dari lo," kata Lala dengan perlahan melepas pelukannya.

"Udah, La. Nggak usah dibahas lagi. Lo nggak usah ngurusin gue lagi. Lo harus bahagia sama pilihan lo."

"Jes, kenapa sih lo baik banget?"

Jessica tidak menjawabnya. Ia hanya tersenyum menatap Lala.

"Kenapa gue harus jahat sama Jessica yang hatinya kayak malaikat? Maafin gue, Jes. Gue udah bahagia banget sama Jonathan," batin Lala.

"Jessica?" suara yang sangat pelan namun terdengar yang diucapkan oleh Renata membuat Lala dan Jessica menoleh ke arahnya.

Jessica tersenyum pada Renata begitu juga dengan Lala. Tetapi, Renata tidak membalas senyuman Lala. Ia hanya menyipitkan matanya dan bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.

"Ren, kita udah baikan. Nggak usah diungkit lagi, ya?" kata Jessica dengan hati-hati.

"Ikut gue." Renata menarik tangan Jessica dan membawanya ke balkon.

Renata menatap Jessica bingung, "Yang bener aja, Jes? Dia udah ngerebut Jonat-"

"Ssstt ... Nggak usah diungkit-ungkit," potong Jessica cepat.

Renata menarik napasnya kasar.

"Apa salahnya memaafkan orang yang sudah menyakiti kita? Toh, gue juga udah baik-baik aja kok," kata Jessica.

"Lo lupa? Hati lo pernah sesakit apa saat tahu orang yang lo suka, direbut sama teman lo?"

Kini, Jessica menggigit bibir bawahnya sambil menatap ke bawah.

"Udah ya, Ren. Pokoknya gue udah maafin dia. Gue udah ikhlas. Gue juga berharap lo begitu." Jessica meninggalkan Renata kemudian masuk ke kelas.

"Lo terlalu baik, Jes," kata Renata pelan sambil menatap punggung Jessica yang sedang berjalan.

Saat di kelas, Renata dan Jessica masih belum berbicara. Mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing sampai tiba saatnya bel istirahat berbunyi.

"Kantin, yuk?" ajak Monica kepada Jessica, Renata, Patricia dan Christy.

"Yuk!" ucap Patricia. Ia segera berlari pelan ke luar kelas.

RED ✔Where stories live. Discover now