1. Kebaperan

8.1K 556 311
                                    

Saat tiba di kelas, Jessica melongo melihat keadaan kelas yang kosong sama sekali. Ia melihat jam di pergelangan tangannya, ternyata masih jam enam. Ia datang pagi karena semalam Renata janji pagi ini harus datang lebih awal, katanya Renata ingin bercerita, entah tentang apa. Tapi nyatanya, Renata belum datang dan terpaksa Jessica harus menunggu.

15 menit berlalu, "Jessica!" seseorang teriak memanggil, ternyata Renata. Itulah kebiasaannya, teriak-teriak.
Renata Audrey, dia sahabat sekaligus teman sebangku Jessica.

"Lama amat lo datengnya, cerita cepet," kata Jessica sambil menengok ke arah Renata yang terlihat bahagia, sangat.

"Ah iya, di balkon aja yuk!"

Dengan cepat Jessica langsung mengiyakan ajakannya itu.

"Jadi, lo mau cerita apa nih, Ren?" Jessica berterus terang.

"Gua malu ceritanya Jes, intinya gue baper," ujarnya kepada Jessica.
Jessica bingung, kenapa dia harus malu?

"Yaelah cerita aja, baper kenapa?"

"Itu di Facebook ada yang spamlike gue," kata Renata sambil senyum-senyum.

"Ya ampun, gue kira lo baper kenapa. Spamlike doang, emang siapa yang spamlike?" ucap Jessica dengan tampang penasaran.

"Randy Aprillio, kayaknya gua tau deh orangnya. Nanti kalo lewat gua kasih tau ya!" katanya dengan yakin dan senang. Ya, itulah yang Jessica lihat, Renata sangat senang sekali.

"Oh oke, gue penasaran nih." Jessica tertawa melihat Renata yang dari tadi senyum-senyum.

Lebay, dia memang lebay.

Baru saja Jessica ingin masuk kelas untuk minum, Renata memanggil dan menyuruh Jessica untuk menghampirinya.

"Jes, sini deh. Itu tuh kayaknya yang spamlike gue." Renata memberitahu sambil menunjuk orang yang di maksudnya.

"Yang mana? Di situ banyak orang, gua nggak tahu yang lo tunjuk yang mana," ucap Jessica kebingungan.

"Itu tuh yang tasnya warna hitam, orangnya tinggi, kurus."

Jessica memperjelas pandangannya kepada orang yang dimaksud Renata, "Oh yang itu? Jelek juga, Ren."

Renata langsung menoleh ke wajah Jessica dan berkata, "Iya sih ya, kayak bopung gitu deh. Tapi gua boleh baper kan?" (Bopung = Bocah Kampung)

Jessica tertawa mendengar jawabannya, bingung harus jawab apa. Jadi, Jessica jawab dengan tertawa dan menganggukan kepala.

****

Bel istirahat pun berbunyi, dengan cepat Jessica langsung menarik tangan Renata dan pergi ke kantin. Jessica sangat lapar, tenaganya habis dimakan pelajaran matematika.

"Pelajaran yang sangat membosankan," batin Jessica.

"Lo mau beli apa Jes? Gua aja yang beli, lo cari tempat duduk, ya!" kata Renata. Renata memang pengertian, dia tahu kalau Jessica tidak suka mengantri.

"Samain kayak lo aja, nih uangnya." Jessica langsung mengeluarkan sepeser uang dari kantong sakunya dan bergegas mencari tempat duduk.

"Rame banget sih! Gara-gara Pak Kusuma nih lama banget selesain pelajaran," gerutu Jessica dalam hati, sambil berjalan mencari tempat kosong.

Mata Jessica tertuju pada tempat duduk yang kosong di pojok kiri sana, dan Jessica pun segera duduk dan menunggu Renata datang dengan makanannya.
Di sebelah tempatnya ada beberapa anak cowok yang sedang asik tertawa sambil menyantap makananya, mereka sangat berisik.

Karena mereka terlalu berisik, Jessica langsung menoleh ke arah mereka dan memperhatikan mereka satu persatu. Di situ, dia melihat ada sosok laki-laki yang pernah dilihat sebelumnya. Jessica mencoba mengingat namanya, dia adalah laki-laki yang tadi diceritakan Renata.

"Woi Jes, ngelamun aja lo. Nih punya lo, gue beli bakso. Nggak apa kan? Lagian ini doang yang antriannya pendek." Renata tiba-tiba datang dan membuyarkan lamunan Jessica.

"Eh elo Ren, ngagetin aja. Nggak apa-apa, ayo makan!" kata Jessica dengan semangat dan langsung menyantap makanan yang ada di depannya.

Selesai makan Jessica langsung bertanya soal laki-laki itu kepadanya.
"Ren, tuh ada cowok yang spamlike lo di facebook, siapa namanya? Gue lupa." Jessica menunjuk dengan dagunya sambil menyeruput minuman yang ada di hadapannya.

"Oh iya ada dia ya, Randy Aprillio. Buset dah baru tadi pagi gue kasih tahu," kata Renata dengan menunjukan wajah herannya kepada Jessica.

Jessica memang mudah lupa terhadap sesuatu yang tidak terlalu penting baginya.

"Nah, iya Randy, liatin aja terus Ren, nanti juga lo naksir. Kalau udah baper apapun bisa terjadi," ujar Jessica seolah-olah memberi saran pada Renata.

"Idih nggak bakal gua suka sama dia, bopung ah, Jes. Baper gua baper doang kali, gak banget," kata Renata sambil menunjukan wajah gelinya.

Jessica tersenyum miring, "Awas lo sampai jatuh hati, berabe." Jessica menggodanya terus menerus sampai Renata beranjak dari kursinya dan meninggalkan Jessica begitu saja.

"Kebiasaan deh gue ditinggal," gumam Jessica sambil bergegas ingin menyusul Renata.

Dari kejauhan Jessica melihat Renata di balkon depan kelas bersama teman lainnya.

"Eh, kampret lo ninggalin gua!" kata Jessica sambil menepuk bahu Renata yang membelakangi Jessica.

"Lagian lo ngeselin, jangan goda gua begitu. Geli tau!" Renata menoleh ke arah Jessica dengan wajah yang super duper bete.

"Ck. Lebay lo!"

Jessica langsung masuk dan duduk di bangkunya. Renata pun menyusul, karena guru Bahasa Indonesia sudah datang dan siap mengajar.

****

Usai pelajaran Bahasa Indonesia, Jessica pulang dan Renata pun demikian. Mereka tidak marahan, tidak pernah. Sampai di rumah, sekitar pukul dua siangan ponsel Jessica bergetar.

Drrttt..drtttt
Ternyata LINE dari Renata.

Renata Audrey : Jess, gua tadi di balkon ngeliatin Randy loh. Boleh juga ah wkwk

Jessica Olivia H : Anjay, kan bener kata gue, spamlike balik dong siapatau dia bakal baper kayak lu...

Renata Audrey : Ogah ah, gua mau bilang Thank's For Like ke kronologi nya tapi takut nggak di bales

Jessica Olivia H : Masa iya nggak dibales, coba aja dulu.

Renata Audrey : Hm, iya deh ntar kapan-kapan

Jessica Olivia H : ribet lo

************

Hai! Semoga suka ya ceritanya(:

Newbie nih hehehe.

-LOPE.

RED ✔Where stories live. Discover now