32. Tak Terduga

1.9K 141 21
                                    

Sudah seminggu belajar di rumah Randy mereka lakukan dengan semangat. Mereka sangat ingin meraih nilai bagus untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi lagi di universitas impian mereka masing-masing.

Bahkan, semakin hari semakin bertambah orang yang ikut belajar. Seperti Kevin dan Faryd. Baru dua hari ini mereka bergabung. Dengan kehadiran mereka berdua, Christy dan Patricia jadi sedikit jaga image. Karena Patricia diam-diam menyimpan rasa pada Faryd, begitu juga Christy pada Kevin. Namun bedanya, Faryd tidak punya pacar, Kevin sudah punya pacar. Tapi, mereka tetap menyimpan perasaan pada dua laki-laki itu diam-diam. Ya, begitulah.

Di sela-sela kegiatan belajar, tiba-tiba satu ide terlintas di pikiran Randy. Berhubung ini sudah seminggu mereka belajar dan sudah seminggu juga tidak main ke mana-mana, Randy memutuskan untuk mengajak mereka sekadar nonton bersama di bioskop setelah belajar.

"Kita belajar sampai jam segini aja lah," kata Randy.

Semuanya menoleh ke arah Randy tanpa bersuara. Randy pun menjelaskan, "Nonton aja, yuk! Otak gue lapukan nih belajar mulu."

Renata protes, "Nggak ah, kita harus fokus belajar, Randy. Nanti aja kita hangout habis UN."

"Ayo nonton, nggak apa-apa, Ren. Sekali aja. Ayo kek," bujuk Patricia pada Renata sambil mengerucutkan bibirnya.

"Oke, terserah yang lain."

Randy bersorak, "YES!"

"Ya udah, ayo berangkat," kata Jessica sambil merapikan buku-bukunya.

Devian baru turun dari kamarnya dengan niat ingin melihat mereka belajar, tapi yang dilihatnya adalah mereka sedang beres-beres seperti ingin pulang padahal ini baru jam lima. "Udah pada mau balik?" kata Devian sambil memegang minumannya.

Jonathan menoleh, "Mau nonton, Dev. Ayo ikut."

"Oh ya udah, nggak deh, gue mau tidur," kata Devian.

"Harus ikut lo, Bang. Lo kan udah banyak ngajarin kita. Tenang, gue bayarin, gue tahu lo malas ngeluarin duit," ajak Randy sambil terkekeh.

"Yaudah kalau maksa, gue ganti baju dulu," kata Devian, kemudian ia kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

"Kakak lo doyan yang gratisan juga ya," kekeh Jessica.

"Cie, Jessica merhatiin abang gue," goda Randy sambil tertawa pelan.

"Apaan sih, dari kemarin gue ngomong, dicie-in mulu," tukas Jessica kemudian ia memalingkan pandangannya pada ponsel yang sedang ia genggam.

Semuanya tertawa, kecuali Jonathan, Faryd dan Kevin. Karena hanya mereka yang tidak mengerti pembicaraan itu.

"Ayo berangkat," ajak Devian yang sudah rapi dengan kemeja kotak-kotak berwarna maroon.

"Meleleh gue," bisik Patricia pada Jessica.

"Ganteng ya, Pet," ucap Jessica tanpa melepaskan pandangannya dari Devian.

Devian menyadari bahwa Jessica seperti terkesima dengannya, "Biasa aja kali ngeliatinnya."

Jessica mendelik. Malu. Devian menyadarinya ternyata.

"Cie Jessica!" sorak mereka semua sambil tertawa nyaring.

"Mampus gue. Pasti muka gue merah," batin Jessica.

Jessica juga melihat kalau Jonathan ikut tertawa. Jessica menarik napas kasar lalu mengembuskannya.

Renata merasa kasihan pada Jessica yang sedang menahan malunya, "Udah ayo, berangkat. Nanti kemalaman."

Mereka pun bergegas masuk ke mobil. Ada yang di mobil Devian dan ada yang di mobil Faryd. Jessica tidak tahu harus masuk ke mobil yang mana.

RED ✔Where stories live. Discover now