27. Seperti Inikah?

1.9K 140 103
                                    

"Kamu berhasil membuatnya bahagia dan membuatku sesakit ini."

-Jessica Olivia

Satu bulan menuju Ujian Nasional membuat seluruh siswa kelas XII di sekolah mana pun disibukan dengan berbagai macam ujian, seperti ujian praktek, ujian sekolah, dan lain-lain.

Ada siswa yang mengeluh karena mereka hanya memiliki satu bulan lagi di sekolah ini. Ada juga siswa yang tidak sabar ingin cepat-cepat lulus.

Jessica masuk pada kategori siswi yang ingin cepat-cepat lulus. Ia berpikir seperti itu sejak kedekatannya dengan Jonathan renggang karena diambil temannya sendiri. Jessica pikir, akan lebih cepat melupakan seseorang jika ia tidak bertemu orang itu setiap hari.

Maka dari itu, Jessica sangat bersemangat menunggu hari itu tiba. Di mana semuanya akan berakhir, terutama perasaannya. Walaupun di hati yang terdalam masih terdapat beberapa penolakan untuk melupakan seseorang. Tapi itu harus dilawan, ia tidak bisa seperti ini terus.

"Ah, gue bakal kangen sama ketoprak mang Samin," kata Monica sambil melahap ketopraknya dengan mantap.

Jessica hanya menatap Soto Ayam yang masih panas di hadapannya dengan tatapan kosong. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang, sudah sangat sering ia melamun seperti orang yang sedang banyak pikiran.

Tangan Renata gatal ingin memakan Soto Jessica karena Soto yang dipesan Renata sudah habis masuk ke dalam perut Renata. Melihat Jessica yang tidak menyentuh makanan itu dari tadi, Renata segera menyadarkan Jessica. "Jes, gue udah tergoda banget sama Soto lo, nggak mau dimakan apa?"

Patricia, Renata, Monica segera menatap Jessica bingung.

Jessica akhirnya sadar dari lamunannya, "Kenapa?"

"Lo yang kenapa," kata Renata setelah menarik napasnya.

Alis Jessica bersatu, ia menunjukan wajah bingungnya. "Gue? Gue kenapa emang?"

"Itu makanan lo mau sampai kapan dibiarin? Makanan kita udah habis semua."

Jessica diam, kembali menatap Sotonya dan mulai memakannya.

"Lo lagi ada masalah, ya?" celetuk Christy yang kini sedang duduk sambil menatap Jessica lekat-lekat.

"Ngga kok." Jessica menjawabnya dengan sangat cepat.

"Ya udah buruan deh, gue belum ngerjain PR Bu Tirah," kata Patricia.

"Kebiasaan dasar."

****

Lala yang sedang duduk di samping Monica, terlihat sangat senang sekali.
Wajahnya sangat menunjukan itu.

Monica menyadarinya, tapi ia tidak peduli. Ia lebih memilih untuk chatingan dengan pacarnya.

"Renata, ada yang nyariin lo nih," kata Ryan yang sedang berada di pintu kelas.

Renata segera berjalan menuju orang yang mencarinya, ternyata Randy.

"Ada apa?"

Randy menarik tangan Renata menuju balkon, "Gawat, Ren!"

"Gawat kenapa?"

Randy menarik napasnya kasar, "Kayaknya Jonathan mau nembak Lala nanti pulang sekolah."

"HAH?"

Mendengar teriakan Renata, tangan Randy segera menutup bibir Renata.

Wajah panik Renata muncul. "Kamu serius? Mau ditembak di mana? Kapan? Aduh, kasih tahu Jessica ngga ya?"

"Dia bilang, di lapangan sekolah."

RED ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz