Chapter 68 - Everything Is Ruined.

273K 25.3K 1.7K
                                    

"Bisakah kau jelaskan aku apa ini?" Tanya Liam sambil menunjukan sebuah dokumen yang tidak asing di mata Alexa.

Ketika ia menyadari itu adalah laporan yang ia buat selama di Miami, tentang Liam dan semua informasi gang nya.

Mulut Alexa terasa begitu kering, bibir nya kaku, ia mencoba menatap mata Liam, di situ Liam menatapnya dengan pandangan yang begitu dingin, beda seperti biasa nya.

Dan Alexa tahu kalau sekarang Liam benar-benar marah.

---------------------------

FLASHBACK

Melisa mengulurkan dokumen itu, tetapi ketika Liam ingin mengambil nya, Melisa menarik dokumen itu kembali.

"Kalau kau menginginkan ini, berikan aku ciuman terlebih dahulu," ucap Melisa sambil tersenyum kemenangan

Liam menatap Melisa tajam, lalu ia bangun dari sofa

"Mau kemana?" Tanya Melisa

"Pulang," jawab Liam, lalu Melisa langsung menghampiri Liam yang akan keluar mansion.

"Apa maksudmu? Apa kau tidak mau informasi ini?" Tanya Melisa, Liam menoleh.

"Aku tidak perlu, aku bisa mencarinya sendiri jika aku mau," jawab Liam, lalu ia membanting pintu mansion itu di wajah Melisa.

Liam langsung menaiki mobil dan menuju penthouse nya, ketika ia sudah sampai di lantai penthouse nya, ia menuju pintu penthouse nya tetapi ia menoleh ke arah pintu penthouse Alexa.

Liam berjalan mendekati pintu penthouse Alexa, dan mencoba mengeluarkan kunci yang sudah ia buat sama persis dengan pintu penthouse Alexa.

Ketika ia memasuki penthouse, aroma khas Alexa langsung terhirup di hidung nya.

Liam benar-benar ingin berbicara dengan Alexa, Liam ingin Alexa jujur pada nya.

Apa Alexa melaporkan ke kantor CIA?

Liam benar-benar pusing, ia duduk di sofa ruang tv itu, lalu ia menatap sekeliling nya, ada yang menangkap perhatian nya. Sebua pintu yang benar-benar berbeda dengan pintu kamar lain, pintu tersebut terdapat keamanan yang sangat aman.

Liam mendekati pintu itu, lalu memperhatikan pintu ini. Kalau ada ruangan dengan keamanan yang begitu ketat seperti ini, berati di dalam nya ada sesuatu yang di rahasiakan.

Liam mengutak atik keamanan tersebut, ia cukup ahli dalam bidang ini, ia langsung mengambil laptop nya yang berada di penthouse nya.

Lalu ia mencoba memblokir keamanan itu, setelah 15 menit akhirnya Liam berhasil membuka nya.

Liam menaruh laptop di lantai, lalu memasuki ruangan itu. Liam seharusnya tidak kaget tetapi ia sangat kaget melihat Alexa memiliki senjata yang cukup banyak bagi seorang wanita biasa untuk melindungi dirinya.

Di situ terdapat berbagai pistol dan pisau, Liam berjalan memasuki ruangan tersebut dengan perlahan, lalu ia membuka laci dan di situ terdapat sebuah dokumen, entah kenapa Liam menjadi curiga sekarang, ia membuka dokumen itu.

Dan ternyata itu seperti sebuah laporan yang di ketik, dan laporan itu berisi...

Tentang dirinya, dan gang mafia nya, rahang Liam menegang, ia melihat di laporan tersebut di susun oleh siapa, dan yang menyusun laporan itu adalah Alexandra Heaton, tanggal 8 juni, Liam sangat ingat pada tanggal itu mereka dimana, mereka sedang berada di Miami.

Liam mengatur napas nya.

Ia berjalan keluar ruangan itu sambil membawa laporan itu, ketika ia sampai pintu, Alexa tiba-tiba muncul sambil mengacungkan  sebuah pistol ke dirinya.

Mereka berdua sama-sama kaget,

FLASHBACK END

----
"Bisakah kau jelaskan aku apa ini?" Tanya Liam sambil menunjukan sebuah dokumen yang tidak asing di mata Alexa.

Ketika ia menyadari itu adalah laporan yang ia buat selama di Miami, tentang Liam dan semua informasi gang nya.

Mulut Alexa terasa begitu kering, bibir nya kaku, ia mencoba menatap mata Liam, di situ Liam menatapnya dengan pandangan yang begitu dingin, beda seperti biasa nya.

Dan Alexa tahu kalau sekarang Liam benar-benar marah.

"Alexa jujur siapa kau sebenarnya?" Tanya Liam tidak sabar, Alexa memejamkan mata nya sejenak,

"Aku seorang CIA," jawab Alexa

"Apa?"

Alexa tidak dapat menahan nya lagi sekarang, ia menangis, ia tidak dapat menahan nya.

"Aku seorang CIA, yang mendapatkan misi untuk mengumpulkan informasi tentang dirimu," ucap Alexa dengan bergetar ia tidak dapat menatap wajah Liam.

"Jadi maksud mu semua perasaan mu selama ini adalah bohong?" Tanya Liam dengan nada dingin, Alexa langsung mengangkat kepala nya, mata mereka bertemu.

"Tidak! Aku tidak pernah berbohong tentang aku mencintaimu," jawab Alexa langsung, Liam mengepalkan tangan nya dengan begitu keras,

"Bagaimana aku bisa percaya padamu lagi kalau kau selama ini sudah membohongi ku?" Tanya Liam, Alexa mengigit bibir nya untuk tidak mengeluarkan suara. Ia hanya menangis dalam diam.

"Aku tidak percaya, aku jatuh cinta pada wanita yang sudah menghianati ku selama ini, kenapa aku tidak sadar selama ini," ucap Liam lalu Liam membalikkan badan nya dan berjalan menuju pintu penthouse.

Alexa langsung memeluk Liam dari belakang.

"Selama ini aku ingin cerita padamu, tetapi sangat sulit rasanya ketika kita baru saja bersatu, aku tidak bisa menghancurkan momen itu! Percayalah aku tidak pernah berbohong pada perasaan ku, aku sangat mencintaimu Liam, maafkan aku ku mohon?" Ucap Alexa sambil menangis ia tidak ingin hubungan mereka rusak. Liam melepaskan tangan Alexa lalu membalikkan badan nya. Mereka berdua saling berhadapan.

"Menghancurkan momen ini? Kau baru saja merusak nya, dan kita baru saja bersatu? Sepertinya kita tidak bisa bersatu lagi sekarang Alexa, ini sudah berakhir, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi," ucap Liam dingin,

Kata-kata itu seperti sejuta jarum menusuk hatinya, setelah itu Liam meninggalkan Alexa sendirian di penthouse itu. Air mata Alexa tidak bisa berhenti mengalir.

Ia rasa kaki nya begitu lemah, dan ia langsung jatuh ke lantai,

Alexa tau, kalau dirinya baru saja menghancurkan semua nya.

TO BE CONTINUED
------------------------
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYA BIAR AKU SEMANGAT YA

THANK YOU
Y E S S Y

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang