Chapter 63 - Traitor?

335K 24.3K 2K
                                    

Ketika ciuman mereka terlepas, Alexa langsung mengambil kunci dan membuka pintu kamar itu, tetapi tepat ketika mereka membuka pintu kamar.

Di situ terdapat Melisa menatap mereka dengan wajah sangat shock, Melisa menatap Alexa dari ujung kepala ke kaki, Alexa hanya memakai piyama milik Liam.

Melisa menatap Liam. Lalu air mata mulai mengalir di kedua mata Melisa,

"Jangan bilang, alasan kau membatalkan pernikahan adalah demi jalang ini?" Bentak Melisa sambil menangis.

------

Alexa kaget ketika Melisa mengatakan itu, Liam tidak jadi menikah? Lalu mengapa ia berakting seolah ia tetap menikah ketika bertemu dengan Andrew kemarin?

Alexa bingung apa yang terjadi di sini.

"Melisa, aku sudah membatalkan nya sejak 2 hari yang lalu," ucap Liam, tetapi Melisa tidak memperdulikan nya.

"Aku akan bilang ke ayah mu kalau kau tetap menemui perempuan ini," ucap Melisa, lalu ia keluar dari penthouse ini.

Alexa membalikkan badan nya lalu menatap Liam.

"Apa ini serius?" Tanya Alexa, Liam memijat leher nya.

"Kenapa kau tidak bilang pada ku?" Tanya Alexa

"Karena aku ingin melindungi mu," jawab Liam,

"Melindungi ku dari apa?" Tanya Alexa, sekarang ia mendekati Liam, jarak mereka begitu dekat.

"Dari ayah ku, aku tak akan membiarkan nya menyentuh mu, aku tidak ingin kejadian yang dulu terulang kembali," ucap Liam dengan nada rendah

Alexa memeluk leher Liam,

"Aku kira kau sudah melupakan ku," ucap Alexa, Liam menarik pinggang Alexa.

"Aku tidak mungkin bisa melupakan mu, aku tidak bisa berhenti memikirkan mu pagi, siang, malam, apa pun yang ku lakukan aku tak akan pernah melupakan mu," ucap Liam dengan nada rendah

"Bukan kah kau yang bilang akan melupakan ku? Sepertinya kau sering menghabiskan waktu mu bersama lelaki bernama Elliot itu," ucap Liam, rahang nya sekarang mengeras, Alexa tertawa geli, ia mengelus elus rahang Liam dengan lembut. Mata mereka bertemu, ketika Liam menatap mata Alexa yang menatap nya begitu lembut, ia sedikit tenang.

Alexa masih mengelus elus rahang Liam yang begitu tajam, Liam merasa tenang, ia suka kalau Alexa menyentuh wajahnya. Lalu Liam mendekati leher Alexa dan mencium nya.

"You're my everything, i can't describe how much i love you," bisik Liam di telinga Alexa, Alexa memejamkan mata nya. Ia tidak percaya Liam mengucapkan itu.

"Tetapi kau mengatakan 'bersenang senang lah' ketika aku bilang ada janji dengan Elliot," ucap Alexa

"Aku terlalu cemburu untuk jujur dengan perasaan ku, apa kau tau rasanya membayangkan mu dengan lelaki lain bagaimana?"

Alexa menunggu Liam menunggu ia melanjutkan ucapan nya.

"Rasanya aku ingin marah, aku ingin melukai lelaki yang bersama mu itu, karena hanya aku satu-satu lelaki yang boleh bersama mu, menyentuh mu, dan menghabiskan waktu bersama mu,"

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang