Moving On... #part2

1.3K 174 6
                                    

Beberapa saat mengobrol dengan Icha, gue merasa obrolan kami nyambung satu sama lain. Walaupun, nampak terlihat pemalu, ternyata Icha orangnya gokil dan seru juga. Farah seru juga sih, tapi setidaknya kalau dengan Icha, gue gak melulu ngobrol soal JKT 48 doang. Ketika tengah asyik-asyiknya mengobrol, tiba-tiba saja, kakak PK kelas gue masuk dan mereka berdiri di depan kelas. Sambil memegang sebuah spidol, nampak seorang perempuan dengan pipi agak chubby berkerudung abu-abu memperkenalkan diri. Gian Tiara adalah namanya. 

Namun, ia meminta untuk tidak dipanggil Kak Gian, melainkan Kak Giant alias Jayen. Sedangkan, kakak PK yang satu lagi, entah siapa namanya, dia nampak pendiam dan enggan memperkenalkan diri. Setelah beberapa saat mengobrol dan basa-basi, kemudian Kak Gian menyuruh kita untuk bersiap menuju ke lapangan. Katanya sih, kita disuruh berkeliling mampir ke stand-stand Ormawa dan UKM, gitu.

"Ormawa itu apa? UKM itu apa?" celetuk seorang Maba dari pojok belakang sebelah kanan.

"Jadi, UKM itu Unit Kegiatan Mahasiswa, sejenis kaya ekstrakuliler di SMA, gitu. Kalo Ormawa itu Organisasi Mahasiswa, ya semacam kayak OSIS di SMA, tapi tingkatnya lebih tinggi lagi, gitu," ujar Kak Gian berusaha menjawab pertanyaan dari seorang Maba tersebut.

"Kakak ikut UKM juga?" celetuk seorang Maba lainnya dari pojok sebelah kanan juga.

"Oh, nggak, kalo aku ikutnya Ormawa, bukan UKM, hehe," kata Kak Gian berusaha menjelaskan.

"Kak, kalo ikut kegiatan kayak gitu, aku bisa dapat jodoh gak kira-kira, Kak?" terdengar kembali suara celetukan, kali ini muncul dari sisi bagian tengah.

"......" Seisi kelas mendadak diam dan hening, sambil menyiapkan penggaris besi untuk dilemparkan secara bersamaan ke arah Maba yang menyeletuk itu.

Sesaat sebelum semua akan meninggalkan kelas, tiba-tiba saja, muncul sesosok pria dengan tergesah-gesah masuk ke dalam kelas. Ternyata, dia merupakan Maba di kelas gue juga. Berhubung dia datang terlambat, mau gak mau, dia pun harus menerima hukuman dari kakak PK. Gak kok, dia gak dihukum pancung kayak TKI di Arab Saudi, tapi dia cuma disuruh perkenalan diri di depan kelas. Sesosok pria bertubuh agak kecil, dengan kulit agak gelap dan masih mengenakan masker di mulut, serta rambut merah yang agak lepek, mirip kayak Ninja habis kesiram kuah capcay.

Tak lama kemudian, ia langsung memperkenalkan diri dan namanya ialah, Dino. Mendadak, dunia gue seakan runtuh ketika mendengar namanya. Dono dan Dino? Ya, nama kita mirip kayak pasangan homo, yang sengaja bikin nama samaan biar keliatan so sweet.

Berbekal informasi dan penjelesan mengenai apa itu Ormawa dan UKM, kita pun berangkat menuju ke stand pameran di dekat lapangan basket. Di sana, kita melihat banyak sekali berjajar stand-stand yang diisi oleh kakak-kakak senior dengan jaket Almamater. Beberapa ada yang berusaha menarik Maba ke stand dengan berteriak menggunakan Toa, lalu ada yang hanya membagikan brosur saja, bahkan ada yang stand up comedy sambil nari Jaipong untuk menarik perhatian.

Ketika melintasi beberapa stand, gue melihat sebuah stand yang unik sekali, yakni komunitas pencinta Jepang. Nampak beberapa orang mengenakan pakaian ala tokoh-tokoh khas dari Jepang. Ada yang memakai kostum ala karakter Dragon Ball, lalu One Piece, atau bahkan, hingga ada yang meniru seperti, Miyabi.

Ketika beberapa Maba, asyik berjalan dengan teman maupun gebetan mereka masing-masing, gue hanya berjalan seorang diri. Semua mata seakan tertuju kepada gue yang hanya berjalan seorang diri, jauh dari kerumunan mana pun. Seolah, gue itu spesies Alien berkepala dua dengan kaki mirip gurita yang baru sampai di Bumi dan gak ada yang mau temenan sama gue satupun. Sedih.

Mahasiswa 1/2 Abadi (KOMEDI - PELIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang