Chapter 18 - You Know Me So Well.

Mulai dari awal
                                    

"Setidaknya aku tidak perlu menjadi mafia," jawab Alexa

"Jadi mafia tidak begitu buruk," ucap Liam

"Tidak begitu buruk katamu? Yang kerjaannya membuat kejahatan sana sini, membunuh orang setiap hari, apa itu kau bilang tidak begitu buruk?" tanya Alexa memutar bola matanya

Liam hanya terdiam, akhirnya Alexa melanjutkan,

"Kenapa kau tidak turun? Bukankah katanya sudah telat?"

"Aku hanya ingin mengingatkan mu jangan kabur, karena aku akan mencarimu kepenjuru dunia kalau kau kabur, kau tidak bisa kabur dari ku, kemana pun kau pergi, akan ku kejar," bisik Liam tepat di telinga Alexa dengan suara dia yang rendah itu

Membuat bulu kuduk Alexa berdiri.

Liam berjalan menjauhinya dan menekan tombol lift, tidak lama kemudian pintu lift terbuka, Liam memasuki lift tersebut

"Berikan salam ku pada wanita mu," ucap Alexa

Liam yang di lift hanya menatap nya.

"Dia tunangan ku," ucap Liam, tepat ketika pintu lift nya tertutup

Alexa tidak terlalu kaget mendengarnya, tapi kenapa hati nya sedikit sakit? Ada apa dengan nya? Dia harus mengingat apa tujuan utama dia, misi dia.

Alexa kembali ke penthouse nya, tidak lama kemudian ponselnya berdering.

"Halo?"

"Alexa hey tadi bagaimana?" tanya Dave di seberang telpon

"Aku tidak tahu bilang ini lancar atau tidak," jawab Alexa ia tiduran di sofa

"Lalu bagaiamana? Bicara jangan setengah-setengah," ucap Dave kesal

"Kau yang tidak sabar ini aku baru mau bercerita," jawab Alexa duduk kembali, lalu ia tidak sengaja menyentuh sesuatu, benda yang begitu kecil.

"Apa ini?" tanya Alexa, lalu ia mengambil benda itu yang menyempil di sela-sela sofanya, benda kotak kecil berwarna hitam

"Ada apa?" tanya Dave penasaran

Alexa melihat baik-baik benda itu, dan ketika menyadari apa itu, seolah seperti di pukul benda sangat besar.

'Si brengsek itu, menaruh penyadap suara ketika dia datang ke sini,' batin Alexa, untung dia belum bercerita ke Dave.

"Hei Alexa kenapa kau tidak bersuara?" tanya Dave tidak sabaran

"Maaf tadi ada yang mengganggu ku, ku matikan terlebih dahulu ya," ucap Alexa lalu ia memutuskan sambungan nya.

Alexa mendehem dulu, lalu..

"LIAM, KAU ADALAH LELAKI BRENGSEK YANG PERNAH ADA, BISA-BISA NYA KAU MENARUH PENYADAP SUARA DI SOFA KU!!!" teriak Alexa dalam satu napas, dan saat itu juga Alexa melempar penyadap suara itu ke lantai bawah dari jendela

----------

Disisi lain

  "LIAM, KAU ADALAH LELAKI BRENGSEK YANG PERNAH ADA, BISA-BISA NYA KAU MENARUH PENYADAP SUARA DI SOFA KU!!!"  

suaranya mendengung di telinga Liam, karena dia memakai earphone

"Shit," ucap Liam ketika spontan mengecilkan suara nya, telinga dia rasanya begitu sakit. Lalu ketika ia menunggu suara lagi, tidak ada.

Sepertinya wanita itu sudah menghancurkan alat menyadap suara yang ia taruh tadi, tapi dia memiliki cadangan hanya berharap dia tidak menyadarinya.

"Kenapa kau menaruh penyadap suara di penthouse nya?" tanya Maxime langsung

Sekarang mereka sedang di mobil, di dalam mobil hanya ada Maxime, Liam dan dua anak buahnya, sisanya ada di mobil belakang mereka.

"Karena dia bukan seperti gadis yang seperti biasanya, aku ingin tahu apa yang dia lakukan sebenarnya, aku tahu dia menyembunyikan sesuatu," ucap Liam serius

"Kenapa kau harus repot-repot memakai penyadap suara? Kenapa tidak melakukan cara yang biasa kau lakukan, menghambisinya sampai dia sekarat, dan pada akhirnya dia mau tidak mau dia mengatakan kebenaran nya , bukan kah itu yang selalu kau lakukan?" tanya Maxime

"Dia bukan wanita yang gampang menyerah, sampai dia sekarat pun dia tak akan mengatakan kebenaran nya," jawab Liam sambil menatap keluar jendela

Maxime menoleh sedikit, lalu tersenyum miring.

"Bilang saja kau tertarik padanya, kau tak akan membunuhnya dulu sampai kau bosan, itu yang selalu kau lakukan," seru Maxime

Liam tersenyum sinis

"Kau mengenalku dengan baik Max,"


TO BE CONTINUED

---------------------------------

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR, TERIMA KASIH BANYAK YA GUYS, LOVE YOU...

chat di instagram aja ya uname nya : yessynut

Y E S S Y

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang