hurt

1.8K 275 40
                                    

#6.HURT

↬⚪●◑♧◑●⚪↫

"Sorry dik, abang masih ada tugas kuliah, bareng Aska aja."

"Tapi bang,—"

"Dah ya abang matiin,—"

"BANG...BANG!!!! TIDAKKKK!!! JANGAN BANG!!!!" ujar Aileen hiperbol, yang memang itu tujuannya.

"Cih," decak cewek itu kesal sendiri saat telfonnya benar-benar dimatikan abangnya.

Aileen jadi terduduk kembali di halte depan sekolahnya. Gara-gara anak XI IPS 4- Amsterdam di lapangan indoor, mau gak mau dia jadi nunggu dikantin yang buat Aileen kalap sendiri sampe uang jajannya abis.

Biologi tadi adalah pelajaran terakhir. Setelah sekolah usai, dia tidak langsung pulang, melainkan mengikuti ekskul cheerleader, yang ternyata menjadi nasib sial baginya karena sekolah sudah sangat sepi.

Aileen melihat saldo gopay nya yang tertera 0 disana. Dia kembali lagi mengecek dompet kosongnya yang kelima kalinya, berharap ada keajaiban, namun tetap saja nihil.

Aileen menghembuskan nafasnya pasrah sambil menjulurkan tangan, memegang air hujan yang turun.

Tiba-tiba, sebuah motor mendekatinya dan mengklakson, membuat Aileen yang sedang bengong kaget sendiri.

"Kolak khas Bekasi!!! Bikin kaget lu ah!" Seru cewek itu langsung menabok Aska saat dia turun dari motornya dan duduk disamping cewek itu.

Aska mengebas-ngebas rambutnya yang sebagian basah. Saat sudah selesai, dia menghela nafas, tersenyum, dan menatap cewek itu yang disamping kanannya.

Aileen diam-diam terpana. Ganteng juga nih cowok. Kalo dia jual Aska di deep web bakal laku berapa ya?? Yaaa pastinya lumayanlah buat nambahin uang jajannya.

"Aaaa... lo pasti kepesona sama gue yaa??" Goda Aska, yang membuat Aileen saat itu juga buru-buru menatap ke arah lain.

"Tolong jangan membuat saya yang lemah lembut ini mengeluarkan umpatan," canda Aileen, Aska jadi pura-pura muntah mendengar itu.

Aska menarik ponsel Aileen dari tangan cewek itu, mengecek sudah jam berapa. Dilihatnya sudah jam 17.20, dia segera bangkit.

"Ayo, gue anterin pulang."

"Idih, tumben mau!" cemooh Aileen dengan tatapan julitnya. "Biasanya kalo gue minta anterin, lo nolak kayak anak yang disuruh ke warung sama emaknya!"

Aska tersenyum, jadi merangkul pundak cewek itu erat saking gemasnya. Aileen berdecik sambil mencoba melepaskan berkali-kali. "Rumah lo kan deket sama rumah Davin, jadi gue gak harus bolak-balik."

Aileen langsung melepaskan tangan cowok itu, jadi menatap cowok itu berbinar, yang membuat Aska menautkan alisnya.

"Lo mau kerumah Davin yaaa??!!" Tanya Aileen heboh, senang sendiri.

"Kagak."

"Terus kemana?!!"

"Ke Rumah Kentang."

STEP #DavAileen (SELESAI)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon