bittertruth

1.2K 199 164
                                    

#19.BITTERTRUTH



"You say love is messed up, you say that it dont work. You dont wanna try, no."







↬⚪●◑♧◑●⚪↫







"Pak Rahmat, nenek saya di rumah sakit. Saya gak ikut pramuka, saya harus ngejenguk dia." Ucap Ali dengan wajah murungnya kepada security didepannya, yaitu Pak Rahmat.

"Ngapain kamu ke rumah sakit bawa rombongan sebanyak ini? Mau manasik haji?" tanya Pak Rahmat, melihat anak Warjok dengan motor-motor mereka yang bergerumbul banyak, sembari mengorek telinga kanannya dengan kelingkingnya.

"Iya pak,---- Eh, enggak maksudnya!! Saya diajudanin sama mereka sampai ke rumah sakit, nanti kalo ada yang begal saya gimana? Saya kan unyuuuu!!!"

Pak Rahmat memutar bola matanya geli mendengar perkataan Ali barusan. "Halah, preman kok dibegalin!"

"Pak, saya gak tahu lagi kapan bisa kupasin jeruk buat nenek saya. Makanya, biarin saya kerumah sakit sekarang...." ujar Ali memelas.

"Li, pura-pura nangis biar dia percaya!" bisik Fahri.

Ali menundukkan kepalanya rendah. Dia mengambil air liurnya dan dia tempelkan dipipi.

"Loh.... loh.... kok nangis?" ujar Pak Rahmat kala Ali meneggakkan kepalanya, dimana airmata (baca: airliur) tampak dipipinya.

Yang lain mati-matian menahan tawanya. Sebenarnya nenek Ali sudah meninggal dari lama.

"Yaudah sana pergi, tapi kamu aja!"

"Gak bisa, pak! Nenek saya mau ketemu mereka juga! Suatu saat kalo nenek saya udah gak ada, bapak mau digentayangin sama dia gara-gara gak sempet ketemu mereka,----"

Pak Rahmat menghela nafasnya lelah, tak bisa menyela ke-bawelan dari mulut cowok itu. "Yayayaya......"

"Nah gitu dong, nih souvenir buat bapak," Ali pun memberikan 1 pax rokok ke Pak Rahmat, Pak Rahmat pun menerima nya dengan senang hati. Ali langsung menghidupkan mesin motornya, diikuti dengan yang lain. Mereka pun keluar gerbang sekolah dan menuju Warjok.

Sore ini, atau hari rabu, mereka sudah sepakat untuk melakukan agenda tahunan. Yakni utas Warjok melawan Warpat, sebagai senjata baru masing-masing geng. Setidaknya mereka memiliki 40 menit untuk menyusun briefing dan persiapan, sebelum terjun ke lapangan pada jam 16.00 nanti.

"Agenda tahunan bos?" tanya Joko si pemilik Warung Joko, sambil menyeduh kopi untuk Sadam. 

"Yoi," ujar Sadam. Joko menyerahkan kopi itu ke Sadam, yang langsung cowok itu terima. "Makasih, Jok." Joko pun mengangguk.

STEP #DavAileen (SELESAI)Onde histórias criam vida. Descubra agora