trap

1.1K 196 91
                                    

#34.TRAP














↬⚪●◑♧◑●⚪↫

















Hari itu, Aileen merasa sangat sibuk sekali. Sibuk nungguin kabar dari Davin. Aileen bahkan merasakan detak jantungnya yang sangat melambung tinggi karena gugup, cuma buat tau apakah cowok itu memenangkan medali emas pertama atau tidak. Aileen tadi sempat menelfon Davin, namun si mbak-mbak selalu bilang, 'nomor yang anda tuju sedang tidak aktif'

"AILEEEENNNNN!!!!!!!" teriak mamahnya barbar dari bawah. Aileen tidak menutup pintu kamarnya, makanya terdengar sangat jelas.

"GAAK BISAAA!!!! LAGI SIBUUUKKKK!!!!" Prinsip Aileen hari ini adalah, menolak apapun dan pura-pura sibuk sampai tau kabar Davin.

"INI ADA SI DAFA!!!!"

"HAHHHH??!!!" Aileen buru-buru bangkit, menaruh ponselnya sembarangan. Dia pun dengan cepat menuruni tangga, saat sudah dibawah dia sok-sokan tenang, padahal lagi panik sendiri. Dia pun menghampiri Dafa yang sedang duduk diruang tamu.

"Dafa udah lama ya gak kesinii!!!" ujar Vella sambil tersenyum.

Aileen berdeham, mengode agar mamanya segera pergi. Mama-nya yang menyadari pun bangkit dari kursi, tak lupa mengatakan sesuatu sebelum pergi.

"Akhirnya si Davin sadar dari peletan kamu."

Aileen memelototkan matanya, disertai senyum canggung. Mama-nya ini benar-benar luar biasa ya......

"Kok gak bilang dulu mau kesini?" tanya Aileen sembari mendaratkan bokongnya di sofa, disamping cowok itu.

"Sengaja."

"Emang mau ngapain?" Aileen mulai duduk tidak nyaman, karena pikirannya sekarang, mau cepat-cepat ngibrit ke kamarnya. Siapa tau Davin nelfon, terus mau ngomong, 'Aileen gue menang. Mau gak gue ajak dinner?'

"Mau ngajak lo jalan."

Aileen makin bergerak tak nyaman, sambil menggaruk tengkuk kepalanya. Gak mungkin kan dia bilang ke Dafa, alasan gak bisa pergi, karena sibuk nungguin kabar dari Davin. "Aa... hari ini gue gak bisa. Gimana kalo besok-besok ajaaa???"

"Emang lo ngapain? Gue kan pernah nanya, kalo gue ajak jalan lo bisa atau gak, lo bilang bisa. Gue mau ajaknya sekarang," terang Dafa. "Dan harus bisa, karena lo bilang bisa waktu itu."

Aileen jadi merenungkan kembali. Apa dia harus ajakan Dafa bentar? lagian ini masih jam 12 siang dan dari awal bangun tidurnya, jam 6, selama itu dia sudah menunggu kabar Davin. Lagian daripada dia kepikiran terus, mending lakuin kegiatan yang bisa hilangin itu.

Aileen pun bangkit dari kursi, memutuskan akhirnya ikut dengan Dafa. "Gue siap-siap dulu ya!"

"Jangan lama, nanti keburu siang makin panas," Peringat Dafa, tahu seberapa lama waktu yang cewek butuhkan untuk berdandan.

Aileen lalu berjalan ke tangga menuju ke kamarnya. Dalam kamarnya, secepat kilat dia mengambil baju. Dia pun ke meja riasnya, memakai sunblock, menyemprot dirinya dengan parfume, memasukkan liptint, lipbalm ke dalam tas slingbag nya. Aileen buru-buru turun ke bawah saat merasa sudah selesai.

"Dah, ayo!" seru Aileen. Dafa pun berdiri dari sofa.

"MAAHH!! AKU SAMA DAFA PERGI KE PIM YA!!!"

"IYAAA, HATI-HATI!!! JANGAN MALU-MALUIN DI MALL, NANTI VIRAL MAMA YANG MALUU!!!" Jawab mamanya dari dapur sana.

Aileen dan Dafa pun berjalan keluar. Keduanya segera menaiki motor Dafa. Tanpa lama, Dafa melajukan motornya. Sekitar hampir 40 menitan, itupun karena agak macet juga, keduanya pun sampai.

STEP #DavAileen (SELESAI)Where stories live. Discover now