ride

1.7K 280 33
                                    

#4.RIDE

↬⚪●◑♧◑●⚪↫

Aileen sangat senang sehingga ia tak henti-henti nya melirik jam di dinding. Jam menunjukkan pukul 2.55, yang berarti 5 menit kemudian akan menjadi hari bersejarah bagi Aileen, karena ini kali pertamanya duduk di motor Davin.

Tak lama kemudian....

"Ya, sekian anak-anak, terimakasih..." ujar Bu Vivi si guru kimia.

Aileen berseru senang dalam hati kala Bu Vivi sudah pergi. Aileen segera mengemasi barang-barang. Dia secepat mungkin menutup tas yang isinya hanya kotak pensil itu.

"Vin, ay,—"

"Gue ke Warjok dulu," potong Davin yang sedang mengemasi barangnya.

Aileen mengangguk meskipun cowok itu tidak melihatnya. "Aku tunggu dimana?"

"Terserah," kata cowok itu tak acuh, lalu melangkahkan kakinya ke luar kelas.

⚪●◑♧◑●⚪↫

Aileen memilih nunggu di pinggir lapangan outdoor basket, di depan gedung SMP Global Pribadi, yang biasanya dipake anak karate buat latihan.

Sebenarnya dia males banget kalau nunggu disini, tapi gak tau lagi mau nunggu dimana. Cuma Audrey teman dekatnya yang masih ada di sekolah.

Malasnya tuh... Kalau si Audrey lagi dikasih istirahat, pasti Audrey nyuruh dia megang samsak, yang secara gak langsung tinjuannya selalu kena dia juga!!!

Kalau Andrea, dia hampir senin-minggu ada les. Bimbel, piano, dan kadang ngaji.

Saat diberi istirahat, Audrey menghampiri Aileen yang sedang duduk di tribun.

Aileen menatap Audrey dengan ogah-ogahan sambil menggeleng cepat. "Gak, Dy. Ogah ah, suruh yang lain, sakit anjir tangan gue!"

Audrey jadi ngakak sendiri. "Apa sih! geer lo! BTW Cil, keren juga lu bisa bikin Davin nerima,— EH JEMPOL DORAEMON....ADA KAK DANI!!!" kata Audrey mendadak heboh dan langsung mengecilkan suaranya, dengan mata membelalak.

Segeralah dia mengumpat dibelakang Aileen (sok) malu-malu.

"Dia ngapain disini siiihhh????" Ujar Audrey yang menatap Dani sedang berbicara dengan salah satu senior karatenya.

"Kali aja dia buka usaha rujak, terus mau promosi ke anak karate," ucap Aileen ngasal yang langsung dapat gaplokan dari Audrey.

"Muka gue kalau keringetan gini gak kayak pembantu kan? Kunciran gue acak adul gak? Ato,--"

Aileen tak kuat lagi menahan gejolak tawa nya, itu membuat hampir manusia se-lapangan menengok ke arah termaksud Dani, Audrey yang sadar langsung membekap mulut sahabatnya.

Dani dari jauh sana terlihat menatap Audrey dengan senyum tipis, tak lama kemudian di mengisyaratkan anggukan kepada Audrey, bermaksud lekas pergi.

Audrey dengang canggung tersenyum tipis juga.

"Tangan lo bau ikan teri, bangsat!" ujar Aileen yang langsung menyingkirkan tangan Audrey.

STEP #DavAileen (SELESAI)Where stories live. Discover now