unlearn

999 191 232
                                    

#52.UNLEARN





"Cause if I'm gonna learn how to love you, i need to unlearn how to love too. Need to unlearn how to run when it feels right. Oh my God, I'm trying." 




↬⚪●◑♧◑●⚪↫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










↬⚪●◑♧◑●⚪↫









Pagi ini, Aileen terbangun dengan keadaan mata bengkak. Mungkin benar kata beberapa orang, menangis dapat menghilangkan beban. Ya, itu benar. Dia merasa masih tidak baik-baik saja, tapi satu hal yang pasti, dia benar-benar sudah merelakan.

Aileen merasa tidak ingin banyak bicara hari ini, mulutnya terasa berat untuk dia buka.  Hari ini juga dia sudah memutuskan, bahwa dia akan mengakhiri segala hal yang telah menyakiti dirinya sendiri. Dia sudah lelah dan muak.











↬⚪●◑♧◑●⚪↫









Hari ini, pembagian rapot, pertanda berakhirnya semester 1, juga libur panjang. Seperti agenda akhir semester 1, akan diadakan pengumuman peringkat 3 besar paralel prodi IPA & IPS. Untuk prodi IPA, mereka merasa tidak perlu mupeng untung berada di peringkat 1, karena sudah tahu siapa.

"Peringkat ke-2 untuk prodi IPA kelas XI, jatuh kepada........ Andrea Martadinata!!"

Ah, mendengar sahabatnya sendiri akhirnya bisa menjebol 3 besar, dimana dia selalu dibawah peringkat 5 setiap ranking parallel, membuat Aileen haru sendiri. Namun, entah kenapa reaksi yang dia keluarkan hanya senyum dan bertepuk tangan. Padahal, ingin sekali rasanya dia berteriak sampai-sampai membangunkan seluruh penghuni kebun binatang, akan tetapi badannya seperti tertahan.

Setelah pengumuman ranking parallel, dilanjuti pembagian rapot masing-masing siswa. Saat giliran Aileen dipanggil, terlihat Mamanya yang bangga akan kenaikan nilai dia, tetapi Aileen lagi-lagi hanya bisa bereaksi biasa.

Saat keluar dari kelas, Aileen dapat menangkap Davin yang tengah melihatnya. Aileen memberhentikan lengan Mamanya.

"Ma, aku mau ngobrol bentar sama Davin."

"Mau juga donggg!!!"

Dari antusiasme Mamanya, dia belum mengetahui apa yang terjadi semalam. Ya, Aileen berbohong padanya. Dia tidak mau Mamanya membenci Davin karena satu kesalahan. Kalau dihitung-hitung, Davin sendiri sudah baik mau menjaganya meskipun dia tak menyukai Aileen. Anggap saja, balas budi Aileen.

"Mama pulang duluan aja, aku rencananya mau ke rumah Ody hari ini."

"Ihhh!!!  Mama kan mau,----"

Aileen mendorong pelan tubuh Mamanya sampai ke bawah tangga. Mamanya tanpa diminta, setelah itu turun ke bawah sampai akhirnya tak kasat mata. Aileen langsung kembali, menghampiri Davin.

STEP #DavAileen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang