EXTRA PART

4.2K 186 3
                                    

"Kamu tuh ya! Kenapa ngeselin banget sih?!" Kaysa berdecak, berkacak pinggang. Sementara reno menghembuskan nafasnya kasar, sambil melepas kacamata kerjanya "kenapa lagi sih ca? Marah-marah mulu" katanya.

Gimana kaysa enggak lupa, reno melupakan ulangtahun pernikahan mereka, yang ke-18 lagi, rasanya kaysa ingin menerjang reno sambil mencakar-cakar wajah pria itu dengan kuku panjangnya.

"Kenapa sih berisik banget?" Anak laki-laki dengan rambut yang masih basah, berdecak sebal melihat bunda dan ayah nya lagi-lagi ribut lagi, -- "ini nih, bunda kamu. Marah mulu" anak itu hanya berdecak sebal melihat orangtuanya lalu melongos begitu saja tanpa ingin mengetahui penyebab ributnya orangtuanya itu.

"Tuh, lihat tuh anak kamu tu, cueknya sama aja kaya sepupu kamu revan tuh" kata reno, menggeleng kepala melihat anaknya yang begitu cueknya -- "kok malah ngalihin pembicaraan sih? Aku tuh kan lagi marah!" Kaysa berdecak, lalu melongos meninggalkan reno bergitu saja, reno jadi terkekeh sendiri emang dasar ya kaysa itu, udah kepala empat juga masih aja kaya gitu.

----------------------------------

"Ghea!" Panggil kaysa, pada anaknya yang masih duduk dibangku SMP -- ghea, gadis itu menoleh kearah ibunya lalu berdecak, pasti bundanya ini mau minta ditemenin jalan -- "apa lagi sih bun?" Kata ghea, kalau saja besok enggak ada ulangan, ghea pasti mau diajak kemana saja oleh bundanya itu.

"Temenin bunda, shopping" kan apalagi shopping, mana bisa ghea menolak? Ah tapi, dari pada besok ulanganam fisikanya dapat 50 lagi, ghea rela deh enggak ikut shopping, lagian dia ada misi bersama ayah dan abangnya.

"Maaf bunda, ghea ada ulangan nih besok? Masa deh fisika ghea 50 lagi?" Katanya, kaysa mencibir "tumbenan banget mikirin nilai?" -- "ye! Anaknya rajin salah, enggak juga salah. Maunya bunda apa sih? Aneh banget" ghea menggerutu, kaysa menghentakkan kakinya lalu pergi begitu saja.

Membuat ghea terkikik geli, bundanya sok ABG sekali.

-----------------

"Mana bunda kamu ding?" Kata bibah, perempuan yang masih tampak awet muda diusianya yang sudah kepala empat itu tampak sama seperti bundanya gading, mereka selalu saja tampak muda --- "gatau tan, paling ngambek" kata gading cuek, -- bibah terkikik "emang tuh ya bunda kamu, gayaan masih kaya abg. Padahal udah punya anak dua" katanya, gading hanya mengedikkan bahu cuek.

"Apa beda sama mama? Tiga malah anaknya" kata rifqan, membuat bima dan ditto terkekeh geli, gading juga mengulum senyum -- "ih, kamu rif, gak bisa jaga image mama" bibah berdecak, lalu meninggalkan mereka yang sedang asik bermain ps.

"Woi ding, kemarin mikana lo apain?" Kata ditto, membuat gading mengedik acuh tak acuh -- "emang mikana kenapa?" Kata bima, penasaran.

"Kemarin gue lihat dia marah-marah gitu, kayanya habis dikerjain ni anak satu" kata ditto --- "gading-gading, gak capek-capek apa gangguin mikana?" Kata rifqan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa geli,

"Emang mik kenapa sih ding? Salah juga enggak sama lo" kata bima, -- "salahnya,dia manja" kata gading, membuat rifqan, ditto dan bima menggeleng tak percaya "gila ya lo ding" katanya bima -- "manja salahnya dimana ya?" Kaya ditto pada rifqan yang dibalas gelengan tak tau.

"Bang! Disuruh mama makan! Ajak yang lain!" Kata Raisha, adik pertama rifqan yang usianya cuma jarak 2 tahun dari rifqan --- "iyaa! Bentar!" Sahut rifqan -- "yok makan" ajaknya pada yang lain.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang