TRENTE: semakin jauh..

2.8K 156 4
                                    

Kaysa mengetuk ngetukkan jarinya dimeja makan, sudah sejam lebih dia menunggu disini. Rumahnya sepi lagi kali ini, daddynya masih dijerman. Ragil juga disana, sementara rianti sedang ada arisan bersama teman temannya.

Dan kaysa duduk disini adalah untuk menunggu reno, kemarin kaysa mogok bicara 3 hari pada reno. Kaysa pun kesal karena reno hanya sesekali meminta maaf, sementara ilona sibuk sekali minta ini itu pada reno, cewek mana yang tak jengkel seperti itu.

"Sumpah ya no, sepuluh menit lagi kamu gak dateng. Aku gaakan pernah mau bicara sama kamu lagi!" Grutunya kesal.

"Non, mau makan? Kok duduk disitu mulu. Bibi siapin makanan mau?" Tawar bi anna, kaysa menggeleng "engga bi. Aca mau makan diluar" bi anna hanya mengangguk mengerti.

Kaysa mendengus panjang, lalu bangkit dari duduknya, dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Pasti reno lupa lagi.

------

Reno sedari tadi tampak sangat resah sekali. Meskipun sedari tadi ilona mengajaknya berbicara, pasti kaysa udah nungguin lama batinnya.

"Lo kenapa no? Kok kaya resah gitu sih?" Tanya ilona alisnya mengkerut.

Tadi ilona datang kerumahnya dengan menangis, katanya ia rindu deno. Dan ia juga lagi bertengkar dengan mamanya. Jadinya reno tak tega dan berusaha menghibur gadis itu.

Padahal reno sendiri sudah berjanji untuk mengajak kaysa jalan jalan karena sudah 3 hari gadis itu ngambek.

Reno melirik jam tangannya, sudah telat hampir satu setengah jam.

Maaf ca, maaf. Please jangan tungguin gue.

"Reno, hai hai! Lo kenapa?" Ilona melayangkan telapak tangannya didepan wajah reno, reno berkedip "hah? Gak kok gak kenapa napa" katanya.

Ilona hanya tersenyum, ilona juga tau hari ini reno ada janji dengan kaysa, karena tadi ilona mendengar pembicaraan mereka. Dan ilona dengan seribu alasannya ingin membatalkan itu semua.

"Mama itu sekarang sering banget marah, gue gak ngerti lagi. Serba salah gue dirumah" keluh ilona, --- "udahlah, nyokap lo mungkin lagi ribet. Makanya gampang kesal" kata reno, tanpa diduga ilona merebahkan kepalanya di dada reno. Reno tentunya terkejut dengan tindakan ilona ini, reno sedikit bergeser menjauh. Tentunya ini salah baginya.

Ilona yang sadar reno menjauh, kembali duduk seperti biasa. Ia tersenyum kecut "yaudah deh. Kayanya lo lagi ribet juga, gue balik aja ya" katanya.

Giru dong dari tadi kata reno dalam hati. Tapi ia hanya mengangguk, ilona pun keluar dari rumah reno.

"Ah akhirnya, sumpah 2 jam lebih. Ca maaf!" Reno berdecak sendiri lalu mengambil kunci mobilnya dan dengan tergesa segera menuju kerumah kaysa.

###

Kaysa benar benar dalam mood yang tidak baik, bajunya sudah kusut karena ia berbaring di kasurnya. Sesekali kaysa menghentakkan kakinya kesal.

"Dasar cewek bar-bar, sengaja ya lo pasti lagi sama reno!" Gerutunya, feeling kaysa kali ini pasti tidak salah lagi. Ilona pasti lagi sama reno.

"Lo satu ya no, kenapa sih nolak ilona setan itu rasanya berat banget buat lo?!!!" Kaysa sudah tidak bisa lagi tidak mengupat upat dengan sumpah serapahnya, kaysa benar benar kesal.

Diluar sana, reno meneguk ludahnya sendiri sebelum akhirnya berani mengetuk pintu kamar kaysa, ia bisa mendengar suara gerutuan kaysa dari balik pintu ini. Reno makin merasa bersalah.

Akhirnya ia berani mengetuk pintu kamar kaysa.

"Ca, buka dong" pintanya, tapi kaysa masih diam. "Maaf, buka dulu dong. Jangan kesal sendiri sini kesalnya sama aku aja" katanya.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang