NEUF: truth or dare?

3.2K 200 8
                                    

T or d?!" kata amora -- "gue dare" jawab kaysa.

"Nanti sepulang sekolah jenguk reno"

-----------------

"Apa mor?! Lo gila ya?" ucapku dengan suara melengking, bagaimana tidak amora memberikan tantangan yang jelas jelas sangat tak mungkin untukku laksanakan.

"Normal kok, hayolo sepulang sekolah ya ca" kata mora sekali lagi, sementara xiena dan bibah malah tertawa cekikikan.

"Tapi kan pulang sekolah kita mau ke cafe bg tama?!"

"Ya lo pengecualian, lo laksanain dulu tod nya" jawab xiena dengan entengnya.

"Gak adil banget! Oke tod lagi!" sergahku -- "udah cape, mending kekantin yuk?" jawab bibah lalu diikuti xiena dan amora yang berjalan kekantin.

"Curang!"

"Cepet bibah, lo lakuin dare yang tadi mumpung ada orangnya!" suruh xiena pada bibah, saat memasuki kantin dan mendapati raka tengah duduk disalah satu kursi.

"Anjirrr takut, gamauuu!" tolak bibah-- "enak aja lo, gue lebih parah. Gece" kataku mendorong tubuh bibah.

Bibah berjalan ragu ragu mendekati raka, sesekali bibah melihat kekami untuk membatalkan dare untuknya.

"Hai ka" kata bibah dengan ragu menepuk pundak raka -- "eh, bi hai" balas raka -- "gue boleh gabung sama lo gak?" -- "tapii lo yang traktirin gue" ucap bibah ragu ragu.

Sementara kami yang mendengarnya hanya cekikikan menahan tawa.

Dari raut wajahnya, tampak raka sedikit kebingungan karna bibah yang tiba tiba minta ditraktir "yaudah boleh deh" kata raka.

Akhirnya bibah pun makan berdua raka.

Oke skip mereka, sekarang giliran xiena.

"Xien, sekarang lo. Lo harus gandeng tangan erwin selama dikantin" kataku -- "fak, rusak nama gue rusak" ucap xiena.

Info: erwin cowok kutu buku, gigi maju yang nerd banget deh wkwkwk.

"Laksanain!" kata amora.

Dengan sedikit gengsi xiena berjalan mendekati erwin, diraihnya tangan erwin "win, gue gandeng lo boleh kan?" tanya xiena. Dengan sedikit bahagia erwin menganggukkan kepalanya "boleh boleh kok xien" jawab erwin, seketika seisi kantin tertawa melihat xiena dan erwin.

"Dan sekarang lo mor!" kataku --- "hm lo-- ucapku sambil memikir mikir.

"Lo bilang ke devan, gue cinta lo van!" --- "apa?! Lo gila ca, gamau gue!" tolak amora.

"Gue gak mau tau ya mor, gampang kok cuma blg gitu" -- "masalahnya gue gak cinta devan ca, ntar gaenak lagi!"

"Kenapa? Ada perasaan seseorang yang lo jaga?" -- amora terdiam sebentar mendengar perkataanku "iya kan mor?" tanya ku lagi -- "oke oke fine!" amora berjalan menghampiri devan dkk

"Devan gue cinta lo!" teriak amora -- "cieee cieee" sorak seisi kantin. "Demam mor?" tanya devan yang tertawa. Amora hanya diam lalu kembali ketempatku "puas kan ca?!" ucap amora sebal.

*********

Sepulang sekolah kaysa harus melaksanakan dare dari amora, yaitu menjenguk reno.

Kaysa sempat enggan dan menolak, tapi karna teman temannya memaksa kaysa hanya bisa pasrah. Menghilangkan gengsi bagi seorang kaysa tidakla mudah.

"Duh, nanti gue gimana ya? Hai no? Eh ganti ganti "kenapa gak sekolah?" -- kaysa mendecak frustasi sedari tadi ia memikirkan apa yang harus dikatakannya pada reno.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang