TRENTRE QUARTE: Tungguin aku ya?

3.2K 171 2
                                    

Mungkin ini bakal jadi part terakhir, uhm. Tapi, tenang setelah ini bakalan ada epilog! xixi.

------

"hati-hati, jaga diri disana baik-baik! jangan telat makan! jangan suka makan makanan yang cepat saji! jangan tinggalin sholat awas aja kalau lupa ya mentang-mentang diAustralia! satu lagi van! jangan kaku-kaku amat. Ntar gak ada bule yang nyantol" sedari tadi kaysa tak henti-hentinya memberikan nasihat pada Revan, padahal Ayah dan Bunda saja hanya sedikit memberi nasihat.

"iya, udah selesai belum? bawel amat" kata revan, ia terkekeh melihat ekpresi sebal kaysa yang terlalu gemesin bagi revan --- bunda dan ayah hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua. "iiih! gue ngomong malah diledekin, seriusan revan! jangan lupa" kata kaysa cemberut, revan mengapit kedua bibir kaysa dengan jarinya supaya cewek itu diam"iya udah, gue udah hafal mbah kaysa. Sekarang gue yang ngomong" Katanya melepas apitanya.

"Jangan terlalu manja, ingat ya lo. Gue udah gak disini, baik-baik aja. Jangan kebanyakan tingkah, Jagain bunda sama ayah ya?" katanya lebih seperti semua permohonan --- mata kaysa sudah berkaca-kaca lagi, ia kesal jika sudah seperti ini. Sisi kekanak-kanakannya akan bangkit lagi, bahkan jika perlu kaysa akan menangis meronta disini agar revan membatalkan kepergiannya "iya iya" katanya lalu menunduk.

Revan tersenyum simpul "gue percaya sama lo, jangan malas belajar ca. Kuliah yang bener! jangan pacaran mulu" katanya --- belum sempat kaysa protes, Bunda sudah menyuruh revan untuk segera check-in "udah jangan nyerocos lagi, gue pergi ya?" katanya, kaysa mengangguk. Revan memeluknya erat lalu beralih memeluk bunda kemudian ayah.

"Daaa revan!!!" kaysa melambaikan tangannya.

"udah, jangan nangis lagi. Ayo kita pulang" kata ayah merangkul kaysa serta bunda untuk segera pulang, dalam hati mereka berdoa segala yang terbaik untuk revan.

--------------------------------------


Kaysa duduk di sebuah cafe, ia sudah ada janji dengan sahabat-sahabatnya. Ditangannya ada sebuah kertas untuk ujian masuk universitas, sebenarnya kaysa sudah mendaftar disebuah universitas dan sedang menunggu hasil kelulusannya. Tapi, buat jaga-jaga engga ada salahnya mencoba di universitas yang berbeda.

"ca!" kata bibah yang sudah melambaikan tangannya, cewek itu mengenakan rok span berwarna hitam serta kemeja putihnya, wajahnya tampak berseri --- dibelakangnya ada Amora dengan Ripped jeans serta Sabrina crop top softpink yang sangat pas ditubuhnya lalu juga ada xiena -- dengan Dress hitam selutut.

"cie, seneng banget bi! gimana hasilnya?" kata kaysa, memang bibah sedang menunggu hasil kelulusannya ---- "iya dong!! gue lulus tau!!!" pekiknya membuat beberapa pengunjung cafe melihat kearah mereka, bibah lalu menutup mulutnya sementara kaysa, amora dan xiena sudah tertawa ngakak melihat ekpresi bibah.

"cie! asik dong, gila. gue masih deg-degan tau" kata kaysa, lalu bibah memeluknya--- "pengumuman lo lewat online kan?" tanya xiena, kaysa mengangguk. "lusa gue udah harus berangkat" kata Amora, wajahnya cemberut --- bibah pun begitu "kita misah-misah, cuma gue dan kaysa yang lumayan dekat. Eh engga deng dipikir-pikir jauh juga" katanya.

Amora, kemarin ditawarkan Papanya untuk bersekolah di jerman, tentu saja cewek itu tidak akan menolak. Selain karena Ragil juga disana, Amora memang memimpikan untuk bersekolah disana. --- sedangkan Xiena, gadis itu jauh-jauh hari sudah mengikuti tes untuk masuk ke sebuah universitas diSingapura. Dan ia mendapat keberuntungan karena lulus tes. Sedangkan bibah masuk di universitas indonesia, dan Kaysa kemarin sudah mengikuti ujian untuk masuk ke salah satu universitas dibandung dan tinggal menunggu hasil pengumuman lulus saja.

"si Reno keterima dimana ca?" tanya xiena, kaysa hanya mengedikkan bahunya. Memang sejak kemarin reno sibuk sendiri, kaysa pun tidak tau apa yang disibukan oleh laki-laki itu "Dianya ngilang, mungkin sibuk ngedaftar kampus" kata kaysa mengaduk jus alpukatnya.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang