VINGT SIX : happy?

2.6K 205 3
                                    

Kaki kaysa terus berjalan mengikuti kemana revan membawanya, seperti diseret saja rasanya, kaysa sudah tidak tau lagi. Ia tidak bisa berpikir jernih, yang ia tau sesegera mungkin ia harus bisa melihat reno.

Kaysa semakin mengeratkan tangannya memegang tangan revan, bisa revan rasakan tubuh gadis disampingnya ini sedang bergetar.

"Lo tenang aja ca" ucap revan yang juga resah melihat kaysa sebegitu menggigilnya.

Kaysa hanya diam ia tak bisa berkata kata apa apalagi.

Mereka menaiki lift, revan menekan tombol lift. Sementara kaysa masih bingung harus bagaimana, sedari tadi ia cuma memangis. Tampilannya sekarang pun urak urakan, rambutnya acak acakan. Dan keringat kecil mengalir dari dahinya.

Revan melihat iba kearah sepupunya itu.

Pintu lift terbuka, kaysa ragu untuk melangkah.

Revan menarik tangan kaysa.

"Ki..kita mau kemana van?" Tanya nya sedikit segugukan.

"Nemuin reno" ucap revan.

Mereka berdua melangkahkan kakinya keluar dari lift, kaysa bingung dengan sekitarnya.

Ini rooftop rumah sakit, bukanlah tempat seseorang dirawat inap.

Kaysa menarik tangan revan "van, please gue cuma butuh ketemu reno, jangan bercanda" ucapnya menatap revan nanar.

Revan tersenyum tipis, ada rasa bersalah dihatinya "maaf" ucapnya lalu melangkah satu langkah dibelakang kaysa.

Kaysa sekarang menatap sendu seseorang didepannya, seseorang yang sangat ingin ia temui. Seseorang yang membuatnya menangis karna khawatir seperti ini.

"L..o?" Tanyanya ragu ragu, matanya masih lekat menatap sosok pria tinggi didepannya ini.

Reno, reno mengusap tengkuknya yang tidak gatal, ia terkekeh kecil "maaf" ucapnya.

Kaysa tertawa hambar, "maaf?" Ulangnya "maaf setelah lo bohongin gue?!" Ucapnya dengan nada tinggi, air matanya masih tak jua berhenti.

Kaysa mengusap air matanya kasar "lo bohongin gue? Iya reno? Iya?!"

Yang ditanya hanya bisa diam menatap lurus mata gadis didepannya yang sedang melimpahkan kekesalannya ini.

"Lo buat gue khawatir? Lo buat gue nangis. Lo buat gue frustasi, lo buat gue takut. Dan sekarang lo bilang maaf?" Kali ini nadanya lebih rendah.

Kaysa mundur satu langkah "lo jahat!" Ucapnya.

Reno juga maju satu langkah "maafin gue, gue gak maksud gitu"

"Jangan dekat dekat gue reno" kaysa berteriak.

Reno jadi makin tidak tega.

Tapi ini sudah direncanakan.

"Gue bener bener gak maksud buat lo kaya gini, sumpah gue gak maksud" reno memegang bahu kaysa, kaysa hendak melepas tapi tenaga reno lebih kuat dibandingkannya.

"Lo.. sumpah, lo gak tau betapa khawatirnya gue ha?! Lo gak tau gimana takutnya gue?!"

"Bercanda lo keterlaluan reno" suara kaysa melunak, bergantikan isakan.

Dengan pelan reno merengkuh gadis itu dalam pelukannya, kaysa menangis. Reno sudah tidak tega.

"Suprise" bisik reno.

Badan kaysa menengang, dilepaskannya pelukan reno. Matanya beralih menatap reno penuh tanya.

"Happy birthday" ucap reno tersenyum.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang