VINGT NEUF : Ada apa?

2.9K 166 1
                                    

Kaysa menempelkan pipinya malas diatas meja tamu rumahnya sendiri, disofa reno duduk memakan kentang goreng buatan rianti dengan lahapnya, tapi matanya terus menatap lama kaysa yang juga menatapnya cemberut.

Kaysa rasa ia sangat merindukan reno, bukan karena mereka jaramg bertemu. Bahkan mereka berdua setiap hari bertemu, hanya saja semenjak 2 minggu ini kaysa merasa ada sesuatu yang membuat ia jauh dari reno.

"Apaan sih, jelek tau mukanya kaya gitu." Akhirnya tawa reno pecah karena tak tahan melihat wajah lucu nan gemas kaysa, sebelah pipinya naik keatas karena nempel dimeja. Kaysa mendengus "peka kek, kangen tau" ucapnya cemberut lalu membuang muka.

Reno masih tertawa, lalu turun dari sofa, duduk disamping kaysa "ulululu, padahal ketemu tiap hari, masih juga kangen" goda reno memainkan rambut kaysa. -- kaysa menepis tangan reno "iya ketemu tiap harii, dicuekin tiap hari juga" ucapnya kesal.

Reno masih tersenyum cengengesan "sorry. Bukannya aku cuekin kamu, cuma ilona masih pengen banyak cerita sama aku, gaenak kalau dicuekin" ucapnya.

Kaysa memutar bola matanya jengah "ya ya ya ya"

Gimana kaysa tidak kesal, semenjak kedatangan ilona. Waktu reno untuknya jadi tersita hanya karena ilona yang kemana mana selalu mau sama reno. Kaysa juga sudah tau dari reno kalau ilona cinta pertama alm kembarannya-- deno. Dan ilona juga memiliki perasaan sama dengan deno, otomatis ilona masih stuck di deno, tapi harusnya ilona juga tau reno bukan deno, reno pacar kaysa. Bukan deno cinta pertama ilona.

"Dia sahabat aku, cinta pertamanya kembaran aku. Aku cuma hargai dia sebagai sahabat aku, sumpah deh aku gabakal ngapa ngapain sama dia. Apalagi khianatin kamu" jelas reno, iya kaysa percaya. Tapi ia tak percaya kalau ilona tidak bisa kalau juga jatuh cinta pada reno.

"Iya aku percaya, cuma. Aku kurang suka ilona" aku kaysa jujur-- reno membalikkan badan kaysa menghadap kearahnya lalu menatap kaysa dalam "kenapa?" Tanya reno.

"Dia kaya sengaja panasin aku" kaysa cemberut, reno tertawa. Malah terbahak "haha, ada ada aja kamu ca. Ilona itu ga gitu tau, masa iya sih dia panas panasin kamu. Kamu nya aja tu yang cemburu" ucapnya

Kan, kaysa sudah tauu reno takkan percaya kata kaysa, reno pasti menganggap kaysa itu kesal karena dia cemburu.

Padahal kemarin kaysa menyaksikan sendiri ilona tersenyum kemenangan kearahnya saat reno lebih memilih mengantar ilona untuk kemakam deno dari pada mengantarkan kaysa pulang. Kaysa juga tau ilona banyak modusnya deketin reno.

"Yaudah kalau gak percaya" ucapnya datar, lalu bangkit berjalan kearah dapur "mau kemana?" Tanya reno -- "ambil roti pakai mentega" ucapnya jutek. Reno hanya geleng geleng kepala sambil tersenyum melihat kaysa yang akhir akhir ini sangat cemburuan.

-----------

Kaysa meletakkan sling bag nya digantungan dinding kamar, setelah merajuk hampir 2 jam ragil mengantarkannya kerumah revan. Kebetulan ragil juga sedang liburan dari kuliahnya, sekalian ngelepas kangen sama LDR-an nya si Amor.

"Bundaaa!" Panggilnya girang pada tita-- sosok yang sejak kaysa kecil ia panggil bunda itu, kaysa melangkah turun tangga mencari sosok bundanya "ooo... bunda" ucapnya menirukan logat tokoh kartun upin dan ipin.

"Aca, astaghfirullah udah maghrib kenapa teriak teriak sih manggilnyaa" sahut bunda dari dapur, tangannya masih memegang spatula dan pinggangnya masih bergantung celemek 

"Abis bunda gak nyautin" ucapnya cemberut. -- tita tersenyum lalu mencium pucuk kepala anak gadisnya itu gemas "bunda lagi masak makan malam, kamu nginep sini kan?" Tanya tita. Kaysa menangguk cepat "revan mana bun?" Tanyanya.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang