QUARTE

4.4K 231 2
                                    

Pagi ini devan sudah standby menunggu kaysa diruang makan rumah kaysa.
Pagi ini devan menjemput kaysa tanpa sepengetahuan kaysa

"Caaa buruan!!" teriak devan dari bawah sambil terus mencomot roti selai kacang yang tengah dimakannya.

"Sabar siapa suruh jemput!" sahut kaysa dari atas.

Kaysa buru buru menuruni satu persatu anak tangga dirumahnya, sambil merapikan rambut dan bajunya.

"Cepetan makannya" desak devan "devan apaan sih, kalau lo mau duluan ya duluan aja, gue bisa sama pak anto kok!" jawab kaysa.

"Gak, lo hari ini sama gue. Buruan deh"

Setelah selesai dengan sarapannya merekapun berangkat kesekolah, sebelum itu kaysa juga sudah berpamitan dengan bi anna.

"Kenapa lo repot repot jemput gue?" tanya kaysa -- "karna gue sayang lo" balas devan sambil menggoda.

"Peak" balas kaysa -- "ya karna gue gapunya adikla apalagi perempuan,karna lo sepupu satu satunya jadinya gue sayang deh ke lo" jelas devan.

"Terharu" balas kaysa menoyor kepala devan.

"Gak sopan lo, eh btw gimana ragil lo?" tanya devan

"Gamood gue, ganti topik!"

"Oh tidak bisa, topik tentang ragil emang selalu terhangat buat lo" kata devan sambil terus menyetir.

"Kayanya gue bakalan bener bener move on deh, percuma dia juga gabakal ngelihat gue" kata kaysa dengan raut muka sedih "eh devan coba sini lihat gue" sambung kaysa mengarahkan wajah devan ke wajahnya.

"Gue jelek ya?" tanya kaysa "jelek banget!" jawab devan.
"Pantesan" dengus kaysa.

"Ya enggala! Lo itu cantik, bukan cuma muka tapi hati lo juga cantik" kata devan dengan wajah serius "cowo manasih bisa nolak sepupu gue yang cantik ini!!" geram devan mencubit kedua pipi kaysa.

"Sakit devan! Tapi nyatanya bg ragil nolak gue!" ucap kaysa disela sela pipinya yang masih terus dicubit devan.

"Dia gak normal" jawab devan memandang lampu merah.

"Eh ralat! Dari mana lo tau dia nolak lo?! Lo bilang suka ke dia aja kaga!" sambungnya.

Ahahaha kaysa hanya tertawa mendengar jawaban sepupu kembarnya itu.

Sesampainya disekolah, kaysa langsung masuk kedalam kelasnya.

"Aca!!! Lo jangan marah ya karna tadi malam? Ya? Ya? Ya?" ucap amora memekik saat kaysa baru saja menampakkan wajahnya didalam kelas.

"Iya ca, lo jangan ngambek" tambah xiena yang masih sibuk menyalin pr mtk hasil contekkan dari annisa.

"Engga, siapa bilang gue marah? Gue gak marah kok"

"Gue udah tau dari bibah" kata amora lagi "bibah bilang pas dia nganterin lo muka lo sedih banget! Sampai ngomong lo bakal nunggu lebaran kingkong lagi!" tambahnya.

"Iya ca, lo sedih banget kan malam itu?" tanya bibah.

"I'm okey, really really okey."

"Lo mendingan gausah deh sama bg ragil! Sok kecakepan gitu! Kurang apa coba sahabat gue!" ucap amora kesal.

"Saran gue ca, lo jangan diam kaya orang bisu kalau deket bg ragil, supaya dia bisa peka dgn perasaan lo" kata xiena yang telah siap menyalin prnya.

"Gue takut dia ilfiel"

"YaAllah ni anak! Belum dicoba udah sok tau juga!" kata xiena kesal.

********

Xiena POV

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang