QUINZE

2.6K 201 4
                                    

Holla maaf bgt ya baru update skrg, lebaran kan soalnya hehe😅 btw minal aidin wal faizin readers semuaa..

---------

"Gue, gue yang bakal donorin darah gue" ucap reno dengan nafas yang tersengal sengal, "darah gue AB" sambungnya lagi.

Semuanya menghela nafas lega.

Dua kantong darah dari rianti dan reno juga sudah diambil, dan kaysa sudah menjalankan operasinya.

"Gimana dok?" tanya tita saat dokter keluar dari ruang operasi, semua yang menunggu kaysa langsung berdiri dari duduknya.

"Alhamdulillah operasi berjalan lancar, pasien sebentar lagi juga akan sadar" ucap dokter tersenyum.

"Syukurla" lega semuanya.

"Pasien juga akan segera dipindahkan keruangannya" tambah dokter lalu pergi.

"Reno makasih banget, tante gatau lagi gimana jadinya kalau gak ada kamu" ucap tita berterimakasih kepada reno, yang dibalas senyuman oleh reno "rianti, mbak juga ngucapin makasih ya udah nolongin kaysa" ucap tita pada rianti.

"Iya mbak sama sama, udah jadi tanggung jawab aku juga" balas rianti.

Lalu mereka semua pergi menyusul keruang inap kaysa.

"No, lo kenapa?" tanya revan melihat reno yang masih lemas "gak, gue gak kenapa napa" jawab reno lalu berjalan menyusul.

"Gak kenapa apanya no, lo oyong gini" ucao revan memegang pundak reno "sebenernya gue takut darah" ucap reno yang disusul tawa revan.

"Sumpah demi apa lo lucu sampis!" gelak revan "kenapa lo nekat sih" sambungnya masih dengan tawanya. "Demi kaysa mah gue rela" jawab reno.

Revan hanya menggeleng gelengkan kepalanya dengan sisa tawanya.

"Ca bangunla, lo jelek tau kalau lg tidur gini" ucap devan yang memegang tangan kaysa "kenapa tadi lo gak ngikut gue aja sih"

Sementara ragil menatap kaysa dengan tatapan merasa bersalah, "maafin gue ca" ucap ragil.

"Sudahla gil, gausah disesali kamu jangan nyalahin diri sendiri" ucap rianti menenangkan ragil "tapi ma, kalau gak gara gara berantem sm ragil, kaysa juga gak bakal gini" lirih ragil, rianti hanya menggeleng kan kepalanya pertanda itu semua takdir bukan kesalahan ragil.

Revan dan reno pun masuk kedalam ruangan, revan masih menatap tajam kepada ragil.

"Gimana?" tanya revan "belum sadar juga" ucap devan.

Reno lalu duduk disamping kaysa, "pagi tadi gue masih lihat muka garang lo, sekarang kok lemah gini" ucap reno mengelus pucuk kepala kaysa.

"Bangunla ca, gue rela rela lo donorin darah gue pdhl gue aja jijik sama darah" ucap reno sambil tertawa kecil "jarang jarang seorang reno mau donor darah" tambahnya.

Kaysa belum juga membuka matanya, rianti, revan dan devan juga sudah pamit karna ada urusan.

Tinggalah ragil dan reno dalam ruangan ini menunggui kaysa.

"Lo reno ya?" tanya ragil, reno menanggukan kepalanya.
"Kok lo peduli banget ke aca?" tanya ragil lagi.

"Karna gue cinta dia" ucap reno enteng, "bukannya lo anak baru ya? Kok udah langsung cinta?"-- reno tersenyum "lo aja yang sinting gak bisa cinta kedia" kata reno.

Ragil tersenyum tipis, "iya gue sinting banget, padahal gue tau ada yang sayang ke gue, perhatian ke gue tapi gue nutup mata gue, dan malah bikin dia gak sadarkan diri kaya gini" reno melirik kearah ragil "lo gak perlu nyalahin diri lo lah bang, gue malah makasih ke lo karna gue gak perlu jadi pho antara lo sama kaysa" jawab reno.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang